Self Leadership

Kumpulan bahan untuk mengenali, menggali dan menjalankan kepemimpinan diri sendiri.

Pemimpin Bijak: Memimpin Dengan Pengaruh Positif

"Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau."
(Kejadian 30:27)

Pengantar

Kepemimpinan dapat dipahami dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah bahwa kepemimpinan melibatkan proses, pengaruh (influence), dan hubungan-hubungan. Karena itu, dapat dikatakan bahwa memimpin berarti mengisi proses upaya memimpin (leading attempt/actuating) dengan memengaruhi orang yang dipimpin dalam hubungan-hubungan keorganisasian. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa pengaruh tertentu mengalir dari kepribadian pemimpin menuju orang yang dipimpin. Jika si pemimpin memiliki kepribadian yang positif, maka karakter positifnya itu akan menular kepada orang yang dipimpinnya, dan sebaliknya. Philip Pulaski berkata, "Orang yang berpengaruh adalah dia yang membawa dampak dalam kehidupan orang lain." Kalau begitu, kita tentu bertanya, "Bagaimana kita dapat membawa pengaruh positif yang memberkati orang lain dalam kepemimpinan kita?" Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita memahami bagaimana kita dapat memimpin dengan membawa pengaruh positif yang memberkati. Read more about Pemimpin Bijak: Memimpin Dengan Pengaruh Positif

Godaan Kepemimpinan (II)

[Bagian pertama e-Leadership 130 telah dibahas mengenai 2 hal dominan yang kerap muncul dalam kepemimpinan yaitu kekuasaan dan ego.]

Kemarahan

Seseorang yang saya kenal dekat, suatu kali menyatakan sesuatu yang cukup menantang. Ia berkata, "Jika saya memanggil anak saya dengan cara berteriak, kalian mengatakan saya marah. Padahal bila kalian melakukan hal itu, kalian membenarkan diri dengan mengatakan bahwa tindakan seperti itu merupakan kemarahan yang benar. Lalu di mana letak perbedaannya?" Read more about Godaan Kepemimpinan (II)

Godaan Kepemimpinan (I)

Bila kita membicarakan masalah kepemimpinan, biasanya kita langsung mengaitkannya dengan kedudukan dan kekuasaan. Untuk dapat menjalankan kepemimpinan secara benar, tidak jarang orang menghadapi berbagai rintangan ataupun godaan. Dari sekian banyak rintangan, ada tiga hal dominan yang acap kali muncul dalam kepemimpinan, yakni kekuasaan, ego, dan kemarahan. Kegagalan dalam mengatasi ketiga hal itu, tidak jarang membuat roda kepemimpinan tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Karena itu, diperlukan kesungguhan hati dan kiat tertentu dalam mengatasinya. Read more about Godaan Kepemimpinan (I)

Memahami Kelemahan Diri Pemimpin (II)

Shalom,

Kuasa Allah sungguh takjub. Ia dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dan gangguan menjadi kesempatan. Hal itulah yang tercermin dalam bahasan bagian kedua e-Leadership bulan ini.

Mari kita mengkaji pengalaman hidup Rasul Paulus bersama Tuhan perihal kelemahan dalam dirinya. Bagaimana Paulus mampu bertahan menghadapi kenyataan demikian? Mungkin hari-hari ini, kita mengalami kenyataan yang tidak jauh berbeda seperti Paulus, jawaban Tuhan kepada Paulus juga menjadi jawaban kita, "Sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna". Itulah bukti anugerah-Nya! Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Desi Rianto

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 6:10) Read more about Memahami Kelemahan Diri Pemimpin (II)

Self Improvement 101

Judul buku : Self Improvement 101 -- Hal-Hal yang Harus Diketahui oleh Para Pemimpin
Judul asli : Self Improvement 101
Penulis/Penyusun : John C. Maxwell
Penerjemah : Marlene T.
Editor : Esther M. Tanuadji
Penerbit : PT. Menuju Insan Cemerlang, Surabaya 2009
Ukuran buku : 11 X 16 cm
Tebal : 150 halaman

Apakah Anda ingin menjadi orang sukses? Tentu jawabannya iya. Semua orang pasti ingin sukses, tidak ada seorang pun yang ingin gagal. Akan tetapi, tidak semua orang bersedia mengembangkan diri dan memaksimalkan potensi untuk meraihnya. Padahal, kesuksesan tidak mungkin datang secara instan dan ajaib tanpa ketekunan dan kerja keras. Ada harga yang harus dibayar. Untuk mendorong Anda mengembangkan potensi diri meraih sukses, John C. Maxwell menulis buku "Self Improvement 101". Read more about Self Improvement 101

Menjadi Pemimpin Kristen

Pendahuluan

John Stott mengatakan dunia masa kini ditandai kelangkaan pemimpin gereja yang berkualitas. Saat ini kita dihadapkan kepada permasalahan yang berat, terutama bagi orang Kristen. Kita memiliki keterampilan dan pengetahuan, tetapi minim dalam hikmat dan kearifan. Hal ini sama dengan metafora Tuhan Yesus, "kita ini bagaikan kawanan domba tanpa gembala", sementara para pemimpin sering kali tampil seperti "si buta yang memimpin orang buta". Gereja saat ini sedang mengalami masalah yang sangat serius, yaitu kekurangan pemimpin berkualitas seperti pribadi Kristus. Krisis kepemimpinan yang rohani, efektif dan kuat, melemahkan potensi untuk bertahan melawan si jahat. Read more about Menjadi Pemimpin Kristen

Mencontoh Kepemimpinan Allah

David Mukuba Gitari ialah uskup agung Gereja Anglikan Kenya periode 1996-2005. Ia berani menyampaikan suara kenabian bagi pemerintahnya, meski itu membuat nyawanya terancam. Ia percaya para pemimpin Kenya harus mencontoh kepemimpinan Allah, gembala yang baik. Suatu kali, usai berkhotbah di depan banyak politisi, Gitari berpesan, "Pergilah ke parlemen dan jadilah gembala yang baik."

Perkataan Gitari tentu didasarkan atas Alkitab. Alkitab kerap mengibaratkan Allah maupun pemerintah sebagai gembala (misalnya Mazmur 23 dan Yehezkiel 34 bacaan hari ini). Artinya, gambaran ideal pemerintah dalam Alkitab adalah seperti gembala yang baik; mengurus dan melindungi rakyat. Benar, pemerintah harus meniru cara-cara Allah menggembalakan umat-Nya. Read more about Mencontoh Kepemimpinan Allah

Barometer Kepemimpinan Kristen

"Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku [terus] mengejarnya... Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." (Filipi 3:12; 4:12)

Bagaimana membedakan pemimpin yang unggul dan cukupan? Apakah ukuran kepuasan diri pemimpin?

Dalam dunia bisnis, ada banyak indikator yang dipakai sebagai tolok ukur efektivitas seorang pemimpin di berbagai level (dari jajaran supervisor sampai CEO). Indikator tersebut biasanya terkait dengan hasil yang konkret, yang dapat dikuantifikasi seperti besar laba, harga saham, penghematan biaya, kuantitas produk, kualitas jasa, efisiensi waktu, dan sebagainya. Read more about Barometer Kepemimpinan Kristen

Kamu Juga Bisa Meraih!

Judul buku : Kamu Juga Bisa Meraih!
Penulis : Robby I. Chandra
Penerbit : Young Leaders Indonesia
Ukuran : 14 x 21 cm
Tebal : 172 halaman

Jika selama ini Anda hanya beranggapan bahwa seorang pemimpin harus mampu membangun kerja sama antara anggotanya, Anda perlu membaca buku ini. Buku ketiga dari serial perjalanan kepemimpinan yang ditulis oleh Robby I. Chandra ini mengajak para pemimpin untuk selangkah lebih maju. "Kamu Juga Bisa Meraih!" adalah seruan yang seolah diteriakkan kepada mereka untuk mengarahkan pandangan ke luar dari kelompok yang mereka pimpin. Meraih artinya menjangkau mitra dan menggandeng para pemimpin lain untuk menghasilkan kerja sama dan mengembangkannya. Read more about Kamu Juga Bisa Meraih!

Pentingnya Kepemimpinan Kristen yang Visioner (II)

Red.: Dalam e-Leadership 114 telah dibahas hal pertama mengenai pentingnya visi bagi pemimpin, yaitu visi menggerakkan organisasi/gereja yang dipimpin. Berikut ini adalah pembahasan bagian berikutnya.

2. Visi Menentukan Tujuan, dan Tujuan Menyatakan Arah dan Sasaran Sebuah Organisasi

Bob Gordon mengatakan, "Ketiadaan visi akan membawa orang-orang hanyut dalam keberadaan yang tanpa arti, tanpa tujuan, dan tidak efektif". Oleh sebab itu, visi sangat penting untuk memberi petunjuk -- memungkinkan kita mengetahui ke mana kita akan melangkah dan apa yang hendak kita capai. Wafford, mengungkapkan bahwa visi seumpama "gyros" (semacam kompas) yang akan menentukan suatu arah yang benar bagi organisasi. Dengan visi yang jelas, maka ke sanalah segala usaha diberdayakan dan difokuskan. Read more about Pentingnya Kepemimpinan Kristen yang Visioner (II)

Pages

Komentar