Kebutuhan Mendesak akan Injil - Kepemimpinan Kristen pada Era Digital
Zaman digital sudah menghampiri kita. Dalam kurun waktu kurang dari tiga dekade, kita telah mengubah cara-cara kita berkomunikasi, menghibur diri, membagikan info, meneliti, membuat, dan terhubung -- dan apa yang kita ketahui sekarang hanyalah sebuah isyarat dari apa yang akan datang. Akan tetapi, hal yang perlu mendapat perhatian dari gereja bukanlah mendesaknya penguasaan teknologi, tetapi kebutuhan mendesak akan Injil. Dunia digital tidaklah eksis bagi satu generasi sebelumnya, dan sekarang dunia digital merupakan hal mendasar dari kehidupan. Dunia dipenuhi dengan berbagai komputer pribadi, internet, media sosial dan ponsel pintar yang saat ini menjadi pokok diskusi dan debat umum terbesar yang pernah dunia tahu.
Para pemimpin yang berbicara tentang "dunia nyata" sebagai bagian yang terpisah dari "dunia digital" sedang melakukan kesalahan. Meskipun kita benar untuk memprioritaskan percakapan tatap muka dan mencari kenyamanan dan jaminan kestabilan dalam buku yang tercetak, dunia digital sendiri merupakan dunia yang nyata, hanya saja nyata dalam cara yang berbeda.
Komunikasi nyata juga terjadi di dunia digital, melalui situs website dan ponsel pintar di saku atau tas kita. Informasi nyata juga dibagikan dan dinilai secara global, lebih cepat dari sebelumnya. Percakapan-percakapan nyata juga terjadi, melalui suara, kata-kata, dan gambar, menghubungkan orang-orang dan percakapan di seluruh dunia.
Jika seorang pemimpin tidak memimpin ke dalam dunia digital, maka kepemimpinannya, secara definisi, terbatas hanya kepada mereka yang juga mengabaikan dan tak menghiraukan dunia digital, dan populasi tersebut menyusut setiap menitnya. Dan, waktu terus berjalan.
Bahaya dan Kesempatan dalam Kerajaan Digital
Dunia digital didorong oleh para pelopor dan penyemangat yang berjiwa entrepreneur dan idealis, dan mereka sangatlah banyak. Jumlah mereka sangatlah menakjubkan. Sebagai contoh praktis, World Wide Web (kepanjangan dari www - Red.), berusia kurang dari 20 tahun. Dan saat ini, telah menjangkau setiap benua dan negara, menghubungkan lebih dari 2 milyar orang.
Saat ini, terdapat 5,9 milyar pelanggan telepon seluler, yang berarti 87% dari total populasi dunia. Telepon seluler, pada awalnya merupakan mainan bagi orang kaya dan berkuasa, namun saat ini telah menjadi lebih populer dibandingkan telepon kabel di bagian dunia termiskin. Telepon umum juga akan segera menjadi barang antik.
Dunia blog (Blogsphere) tidak diketahui oleh umat manusia hingga 15 tahun terakhir, namun saat ini hanya satu platform blog (WordPress) saja telah mencatat lebih dari 300 juta pengguna setiap bulan, yang telah membuat lebih dari 2,5 milyar halaman. Orang-orang saat ini lebih memilih pergi kepada Google bahkan sebelum memikirkan untuk membuka kamus atau ensiklopedia. Orang Amerika yang berusia di bawah 30 tahun pada umumnya tidak dapat membayangkan masa ketika Anda harus pergi ke gedung perpustakaan untuk mendapatkan informasi.
Pusat media sosial (pada saat ini), Facebook yang dirilis pada Februari 2004, sekarang menghubungkan lebih dari 900 juta pengguna di seluruh dunia. Twitter, yang menawarkan sensasi micro-blogging, dirilis pada Mei 2006 dan membanggakan 140 juta penggunanya yang membuat 340 juta tweets setiap hari. Hal yang lebih mengagumkan adalah fakta bahwa lebih dari 1,6 milyar pencarian informasi dilakukan melalui Twitter setiap harinya. Bagi sebagian besar orang Amerika, Twitter mewakili keterdepanan dalam berita dan komunikasi.
Kerajaan digital sangatlah besar dan senantiasa berubah. Media-media lama bermigrasi menjadi website, bahkan media sosial perlahan-lahan menggantikan teknologi suara. Ponsel pintar sebenarnya adalah komputer kecil, yang terkadang digunakan untuk panggilan telepon.
Dunia digital merupakan tempat liar untuk saling bertukar informasi dan percakapan. Hampir segala sesuatu dapat ditemukan di internet, biasanya hanya dengan beberapa kali klik mouse. Hal ini mencakup segala sesuatu, dari khotbah hingga pornografi, dengan politik dan hiburan dicampurkan ke dalamnya.
Internet dan teknologi digital menghubungkan orang-orang, sekaligus juga memutuskan hubungan mereka. Begitu banyak informasi dan hiburan yang tersedia dengan cepat sehingga tampaknya seluruh dunia mengalami/menderita kesulitan dalam memperhatikan (Attention Deficit Problem). Pada saat yang sama, teknologi-teknologi ini telah memimpin kita pada demokratisasi komunikasi terbesar sejak ditemukannya bahasa lisan. Orang-orang percaya dapat membawa Injil ke Cina, melompati "Great Firewall" (permainan kata merujuk Tembok Besar Cina), sebagaimana ungkapan yang umum digunakan oleh penduduk Cina mengenai upaya pemerintah mereka untuk mencegah informasi dari luar masuk ke Cina. Korea Utara juga berusaha untuk mengisolasi penduduknya dari dunia luar, tetapi telepon seluler (dari Mesir!) semakin marak di sana, walaupun ilegal.
Namun demikian, internet juga mengganggu hirarki kestabilan peredaran informasi seperti yang ada di masa lalu. Seorang remaja dengan komputer dapat membuat sebuah blog yang terlihat lebih otoritatif dibandingkan dengan blog yang ditulis oleh seorang CEO dari perusahaan -- dan juga mungkin dibaca oleh lebih banyak orang. Pada umumnya segala sesuatu yang muncul di internet tidak disunting, dan banyak juga yang tidak bermanfaat. Dan, beberapa bahkan lebih parah.
Akan tetapi, jika kita tidak hadir di internet, maka sederhananya kita tidak eksis, terutama bagi orang-orang berusia di bawah 30 tahun. "Pribumi digital" ini jarang menerima dan lebih jarang lagi menulis surat. Mereka tidak tahu apapun kecuali informasi instan, dan penelitian mengindikasikan bahwa mereka dapat mengerjakan beberapa hal sekaligus secara instingtif, menggunakan beberapa perangkat digital sekaligus, terkadang bahkan ketika sedang duduk di dalam kelas.
Dunia digital sangatlah besar, rumit, dan meledak-ledak. Dunia digital mengandung keajaiban, horor, dan segala sesuatu di antara keduanya. Dan juga merupakan satu dari arena-arena yang paling penting dari kepemimpinan yang generasi kita akan pernah rasakan. Jika Anda puas memimpin seperti di masa lalu, maka Anda tidak perlu masuk ke dunia digital. Namun, jika Anda hendak membawa pengaruh ke masa depan, kuatkan diri Anda dan masuklah ke jalur cepat.
Mengembangkan Kehadiran di Internet
Saat ini, hampir setiap gereja, perusahaan, bisnis, sekolah, atau organisasi hadir di internet/memiliki kehadiran di internet. Jika tidak, sadarilah bahwa Anda tidak eksis, setidaknya bagi jutaan orang di luar sana.
Jika Anda adalah seorang pemimpin, Anda bertanggung jawab untuk membuat kehadiran organisasi Anda di internet bermanfaat, menarik, mengundang, dan dirancang dengan baik. Jika Anda membutuhkan bantuan, carilah orang-orang yang dapat membantu Anda. Impresi pertama pada halaman website terkadang menjadi satu-satunya impresi yang dapat Anda buat, maka pastikan itu menjadi impresi yang baik.
Konten adalah raja. Orang-orang datang ke halaman situs Anda karena mereka mencari informasi. Pastikan mereka dapat menemukannya, dan pastikan itu adalah hal yang layak untuk ditemukan. Kehadiran halaman situs Anda mengiklankan kepada dunia mengenai siapa Anda, bergerak di bidang apakah organisasi Anda, dan keseriusan komitmen Anda terhadap hal tersebut. Informasi dalam situs Anda harus terkini, diperbarui secara berkala, dan layak diperhatikan. Jika kehadiran digital Anda terlihat tidak menarik, pengunjung situs akan berasumsi bahwa organisasi Anda juga begitu.
Sebagai seorang pemimpin, pertimbangkan untuk membuat kehadiran digital sebagai bagian dari situs organisasi Anda. Jika hal tersebut terasa berlebihan, ingatlah bahwa hal tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab Anda sebagai pemimpin. Pengunjung situs ingin mengetahui apa yang Anda pikirkan, bagaimana Anda mengomunikasikan misi organisasi Anda, dan apakah Anda dapat dipercaya.
Anda memiliki pesan untuk dikomunikasikan, yang tidak ada manfaatnya jika pesan tersebut tidak dikomunikasikan dengan baik. Pastikan pesan tersebut menggambarkan misi organisasi Anda dan mendorong para pengunjung untuk datang lagi ke situs Anda. Jika Anda membiarkan situs Anda tak terurus, maka mereka akan pergi ke tempat lain. Ini berarti kerugian bagi organisasi dan misi organisasi Anda. Jangan lupakan itu.
Pastikan pengunjung dapat menemukan Anda dan organisasi Anda. Jika mesin pencarian tidak mengetahui bahwa Anda ada, maka hanya mereka yang sudah mengetahui alamat situs Anda yang dapat menemukan Anda. Hal tersebut bukan strategi untuk pertumbuhan.
Kebutuhan Mendesak akan Injil dalam Era Digital
Gereja diberikan mandat untuk memberitakan Injil, membawa pesan Kristus kepada dunia, dan memuridkan seluruh bangsa. Orang-orang percaya sudah mengemban tugas ini selama 2.000 tahun, dan saat ini kita menyaksikan kebangkitan dalam visi dan semangat Amanat Agung dalam sebuah generasi baru di antara orang percaya.
Sebagaimana Revolusi Gutenberg telah memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya bagi generasi Reformasi untuk mengomunikasikan pesan mereka, Revolusi Digital menyediakan alat-alat, platform-platform, dan kesempatan-kesempatan bagi orang percaya masa kini yang tidak terbayangkan oleh orang percaya generasi-generasi sebelumnya.
Orang Kristen -- khususnya para pemimpin Kristen -- seharusnya memanfaatkan blog, media sosial, dan setiap platform yang tersedia untuk mengomunikasikan pesan kita. Kita seharusnya berlatih melayani melalui kesempatan-kesempatan baru untuk belajar dan mengajar secara daring, dengan kesadaran penuh bahwa generasi sebelum kita tidak memiliki kesempatan sebaik kita.
Pada saat yang sama, para pemimpin Kristen harus menyadari adanya bahaya dan godaan dari dunia digital, selain itu juga harus mengetahui bahwa setiap teknologi baru dapat digunakan untuk kebaikan dan kejahatan.
Namun, kebutuhan mendesak kita sebagai pemimpin Kristen di dunia digial bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan teknologi. Kita seharusnya tidak menggunakan teknologi hanya karena itu ada. Motivasi kita seharusnya adalah kebutuhan mendesak bagi Injil -- untuk melihat Injil Yesus Kristus, dampak besar dari keyakinan orang percaya, dan penjangkauan komprehensif dari sudut pandang kekristenan di tengah dunia yang penuh dosa. Dengan kata lain, hal mendesak bagi orang percaya dalam domain digital adalah ini -- membagikan terang dalam dunia yang gelap.
(t/Pingkan)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Albert Mohler |
Alamat situs | : | https://albertmohler.com/2014/02/19/the-christian-leader-in-the-digital-age-2 |
Judul asli artikel | : | A Gospel Imperative – Christian Leadership in a Digital Age |
Penulis artikel | : | Albert Mohler |
Tanggal akses | : | 28 April 2021 |