Artikel

Artikel

Rasul Paulus: Pemimpin Modern yang Sangat Hebat

Ada tiga hal yang membuat kepemimpinan Paulus hebat. Dia memunyai pencapaian-pencapaiannya yang hebat sebagai seorang pemimpin. Dia meraih sesuatu dengan mengelola sumber daya dengan bijaksana. Dia memelihara nilai-nilai dari para pengikut yang dia pimpin. Barangkali tidak ada tokoh dalam sejarah yang memberikan teladan kepemimpinan yang lebih hebat daripada Rasul Paulus. Kekuatan kepemimpinan rasul Paulus sungguh tidak ada bandingannya. Paulus biasanya disebut-sebut sebagai arsitek utama kekristenan.

Wawasan Kepemimpinan dari Rasul Paulus

Paulus menuliskan surat-suratnya kepada kelompok-kelompok kecil orang yang dikenalnya secara pribadi, yaitu Timotius, Titus, dan Filemon. Paulus juga menulis surat-surat kepada kelompok-kelompok besar pembaca, seperti jemaat di Roma, Korintus, dan Galatia. Surat-surat ini memberikan wawasan tentang mengapa pemimpin itu ada. Dia juga menambahkan wawasan tentang pengetahuan, keahlian, dan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan pemimpin-pemimpin saat ini. Dalam setiap surat, Paulus mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan

Samuel: Berdoa Sebelum Memilih

Samuel adalah anak Elkana, seorang yang saleh dari bani Efraim, dengan istrinya yang bernama Hana. Nama Samuel disebut sebanyak 134 kali dalam Alkitab, bisa ditemukan dalam 7 kitab: 1 Samuel, 1 dan 2 Tawarikh, Mazmur, Yeremia, Kisah Para Rasul, dan surat Ibrani. Alkitab mencatat Samuel sebagai hakim terakhir dan terbesar dalam sejarah Israel (Kisah Para Rasul 13:20). Samuel juga merupakan yang pertama di antara para nabi (Kisah Para Rasul 3:24). Pada zaman Perjanjian Lama, ia dan Musa adalah dua

Kunci Kepemimpinan Samuel: Mendengarkan Suara Allah

Seluruh kisah Samuel ini dapat dirangkum menjadi satu hal: Kepemimpinan dimulai di rumah. Kisah Samuel Kehidupan Samuel, salah satu nabi terbesar Israel, bermula dengan kisah yang unik. Kisah ini diawali dengan seorang Yahudi biasa dan 2 orang istrinya. Salah satu istrinya, Penina, memunyai beberapa anak. Istrinya yang lain, Hana, tidak memunyai anak tapi sangat dikasihi suaminya. Karena itu, Penina pun cemburu. Meskipun Penina melahirkan anak-anak bagi suaminya (tujuan utama atau simbol status seorang

Kepemimpinan Ezra: Tobat Nasional

Seperti Ezra, seorang pemimpin Kristen harus menyelidiki firman Tuhan sebagai sebuah perenungan atau meditasi rohani melalui doa dan saat teduh setiap hari. Roh Kudus akan memberi kekuatan mental melalui doa-doa yang kita naikkan. Sama seperti Ezra, pemimpin Kristen yang baik akan hancur hati -- meskipun bukan berarti berlarut-larut dalam kesedihan -- ketika melihat jemaat atau orang-orangnya jatuh dalam dosa. Dari hati yang hancur itulah muncul doa yang tulus kepada Tuhan. Ezra bin Seraya adalah

Kepemimpinan Spritual

Allah tidak pernah memanggil orang-orang menjadi pemimpin spiritual tanpa memberikan mereka kemampuan untuk melakukan pekerjaan itu! Jika Anda pernah dipanggil untuk untuk berperan sebagai pemimpin spiritual, Anda dapat memastikan bahwa tangan Allah akan melindungi Anda! Ezra 7:10: "Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. Kepemimpinan spiritual tidaklah sama dengan kepemimpinan militer, kepemimpinan politis

Kepemimpinan Yosua

"Bangkitlah, o anak Allah, gereja menantikanmu, kekuatannya tak imbangi tugasnya; bangkit dan megahkanlah gereja." Karakteristik pemimpin sejati dapat ditemukan dalam sosok Yosua, pemimpin pasukan sukarela. Nama Yosua berarti Penyelamat atau Penebus, nama ini memunyai makna yang sama dengan nama Yesus. Yosua adalah pemimpin generasi baru Israel. Dia memimpin mereka ke tanah perjanjian di Kanaan. Pemimpin yang kukuh selalu memunyai langkah awal. Langkah awal Yosua dibentuk oleh Musa di padang belantara.

Abraham Pemimpin Perubahan

Kisah tentang orang Yahudi berawal dari Abraham, kepala suku sederhana yang percaya pada satu Allah. Abraham meninggalkan Ur-Kasdim dan menjadi "bapa sejumlah besar bangsa" (Kejadian 17:5). Abraham menanamkan bibit-bibit yang kemudian membantu menghancurkan penyembahan berhala, menanamkan bibit tiga agama monoteis yang utama (Yudaisme, Kristen, dan Islam), dan mengubah dunia selamanya dengan konsep-konsep tentang monoteisme, keadilan, dan rasa belas kasihan yang ia wariskan. Paling tidak setengah

Abraham Seorang Pemimpin?

Alkitab tidak banyak memuat contoh kepemimpinan yang nyata. Teladan-teladan yang diberikan oleh Musa dan Yesus tidak mudah ditiru oleh orang-orang biasa seperti kita. Saat menelusuri tempat lain dalam Alkitab, acapkali kita menemukan contoh-contoh yang tidak patut diteladani. Coba Anda luangkan beberapa menit membaca kitab Hakim-Hakim dengan saksama. Mungkin, tidak disangka-sangka sumber perenungan tentang kepemimpinan ditemukan dari Abraham yang menjadi panutan dalam tiga agama besar dunia. Ellen

Pages

Komentar