Artikel

Artikel

Kriteria-Kriteria Potensi Kepemimpinan

Karena kualitas kepemimpinan alamiah itu penting ketika kita membicarakan perihal kepemimpinan spiritual, kita perlu mencari cara untuk menggali potensi kepemimpinan, baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Banyak orang memunyai bakat kepemimpinan yang mentah dan tersembunyi karena mereka kurang menganalisa diri dan kurang mengetahui diri mereka sendiri. Jika dibiarkan demikian, bakat ini akan tetap terpendam. Pertanyaan-pertanyaan objektif berikut ini dapat menjadi standar untuk mengukur diri sendiri, memungkinkan kita untuk menemukan kualitas kepemimpinan yang kita miliki, serta mendeteksi kelemahan-kelemahan yang bisa membuat seseorang tidak cocok untuk menjadi pemimpin. Read more about Kriteria-Kriteria Potensi Kepemimpinan

Kepemimpinan Biblika (II)

Secara tradisional, Ezra dipandang sebagai pencetus Yudaisme. Dengan memberi penekanan pada peranan penting Taurat dalam hidup masyarakat, Ezra telah memberi fondasi yang solid dan kukuh terhadap Yudaisme. Inilah salah satu alasan mengapa bangsa Israel dapat bertahan di kemudian hari, ketika menghadapi pengaruh Helenisasi (pengaruh kebudayaan Yunani termasuk dalam tata cara hidup sangat dominan pada zaman itu, Red.) dan pengaruh budaya dan agama penguasa asing. Saat sejarah bangsa Israel yang kritis, Ezra tampil ke panggung sejarah dengan mendorong umat kembali kepada kitab suci. Gerakan reformasi yang dicetuskan Ezra berkaitan erat dengan munculnya rumah-rumah ibadat (sinagoge) di luar dan di dalam Palestina, yang berperan penting dalam reformasi tersebut. Peranan sinagoge sebagai pusat pendidikan Taurat berlangsung hingga masa pelayanan Yesus. Dalam Injil cukup sering Yesus diberitakan berada di sinagoge mengajar orang banyak. Bahkan sinagoge kemudian hari berfungsi sebagai tempat penyebaran Injil. Paulus selalu memulai pemberitaan Injil di tiap kota dengan mengunjungi sinagoge. Ibadah di sinagoge tidak hanya dihadiri warga Yahudi, melainkan juga warga bukan Yahudi. Berbagai etnis bukan Yahudi yang datang ke sinagoge terbagi dalam dua kelompok yakni proselit (Pengikut agama Yahudi baru, Red.) dan phobos tou Theou (orang yang takut akan Tuhan, Red). Read more about Kepemimpinan Biblika (II)

Memproduksi Pemimpin-Pemimpin Baru

"Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain." (2 Timotius 2:2, C.B. Williams)

Dalam perkataan ini, Paulus menekankan tanggung jawab pemimpin rohani untuk memproduksi dan melipatgandakan dirinya. Jika dia harus menyerahkan tanggung jawabnya, dia akan menyediakan waktu untuk melatih orang-orang muda agar berhasil, dan bahkan mungkin menggantikannya. Kualitas rohani Barnabas terlihat dalam ketulusan hatinya ketika anak didiknya yang cemerlang, Paulus, melampauinya dan menjadi anggota dominan dalam kelompok. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa pemimpin harus memberi kesempatan yang cukup bagi bawahannya untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mereka. Read more about Memproduksi Pemimpin-Pemimpin Baru

Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen Pada Era Pascamodern (II)

Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen

A. Dampak Pascamodern Bagi Komunitas Kristen

Karakteristik masyarakat pascamodern yang cenderung materialistis dan individualistis, serta melemahnya wibawa agama dalam masyarakat akan membawa dampak bagi komunitas Kristen, antara lain sebagai berikut:

1. Merenggangnya hubungan antar individu

Salah satu kekuatan gereja mula-mula terletak pada hubungan yang erat antar orang Kristen pada saat itu (Kisah Para Rasul 2:41-47). Kekuatan ini akan mengalami terpaan yang kuat, dengan gaya hidup manusia yang semakin individualistis dalam masyarakat pascamodern. Read more about Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen Pada Era Pascamodern (II)

Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen pada Era Pascamodern (I)

Pendahuluan

Dari tahun ke tahun, orang berduyun-duyun ke kota besar untuk mengadu nasib dan mendapatkan pekerjaan. Pesona kota seperti Jakarta begitu menjanjikan. Begitu banyak gedung megah dan tempat rekreasi, sarana transportasi yang beragam menjadi simbol dari kemajuan. Pada sisi lain, hubungan antar manusia di kota-kota besar makin renggang. Manusia cenderung makin bergaya hidup materialistis dan individualistis. Mengapa? Konon telah terjadi perubahan yang besar di berbagai tempat di belahan dunia, bahkan secara menyeluruh terjadi perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi, dari masyarakat modern ke masyarakat pascamodern. Read more about Strategi Pengembangan Kepemimpinan Kristen pada Era Pascamodern (I)

Apa Kata Alkitab Tentang Kepemimpinan dan Delegasi

Setelah lulus kuliah, saya bekerja sebagai tenaga pemasaran di sebuah perusahaan penerbitan. Saya tidak memiliki rekan kerja. Hanya ada saya, telepon, dan buku pemesanan. Bahkan, saya tidak memunyai komputer.

Kemudian, pada tahun 1981, saya menjadi direktur pemasaran untuk perusahaan penerbitan yang sama. Jujur saja, atasan saya seharusnya tidak mempekerjakan saya di posisi itu. Pengalaman pemasaran saya nol. Kami hanya cocok satu sama lain. Kami bekerja bersama selama 17 tahun.

Saya memiliki 5 orang bawahan, termasuk seorang asisten yang bertugas melapor kepada saya.

Tidak ada orang yang mengajarkan saya tentang pendelegasian . Bahkan, pada hari pertama kerja, manajer periklanan saya masuk ke kantor saya. Dia memberitahukan bahwa iklan cetak untuk proyek buku baru kami tahun ini, harus selesai hari ini. Saya tidak pernah mengira bahwa saya bisa meminta orang lain mengerjakannya. Saya menggulung lengan baju saya dan mulai mengetik -- di mesin ketik IBM Selectric Typewriter. Read more about Apa Kata Alkitab Tentang Kepemimpinan dan Delegasi

Simbol Kepemimpinan yang Mulia

"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28)

Dalam masyarakat ada banyak teori atau ukuran yang dituntut mengenai kepemimpinan. Seorang pemimpin harus begini, harus begitu, harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Di kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ada sebelas asas kepemimpinan ABRI yang terkenal itu, seperti ambeg parama arta, waspada purba wasesa adalah simbol kepemimpinan wasesa, prasaja, satya, dll.. Ada asas kepemimpinan ajaran Ki Hajar Dewantara yang dimasukkan ke dalam sebelas asas kepemimpinan ABRI, yaitu: ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (yang di depan memberi teladan/contoh, yang di tengah membangun prakarsa/semangat, dari belakang mendukung, Red.). Read more about Simbol Kepemimpinan yang Mulia

Untuk Membebaskan Kita dari Kesia-Siaan Cara Hidup Nenek Moyang Kita

Diringkas oleh: Desi Rianto

Bacaan: 1 Petrus 1:18-19

Orang-orang sekuler di Barat memiliki kesamaan dengan orang-orang primitif yang percaya kepada pengaruh belenggu nenek moyang, yaitu kita harus hidup menurut kutuk atau luka dari nenek moyang kita. Masa depan kelihatannya sia-sia dan tidak memberikan kebahagiaan.

Alkitab berkata, "Kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu," Alkitab sedang berbicara mengenai cara hidup yang hampa, yang tak berarti, yang berakhir dengan kehancuran, dan semua itu berhubungan dengan nenek moyang kita. Alkitab tidak mengatakan bagaimana bagaimana hal itu berhubungan. Yang penting adalah kita sudah dibebaskan dari perbudakan cara hidup nenek moyang. Read more about Untuk Membebaskan Kita dari Kesia-Siaan Cara Hidup Nenek Moyang Kita

Pages

Komentar