Artikel

Jika Orang Berada di Tempat yang Keliru

Boleh dikatakan semua orang pernah mengetahui sebuah tim di mana anggota-anggotanya menjalani peran-peran yang tidak cocok dengannya: seorang akuntan dipaksa bekerja dengan sumber daya manusia sepanjang hari, seorang pemain penyerang dipaksa menjadi pemain tengah, seorang pemain gitar memainkan keyboard, seorang guru mengerjakan pekerjaan-pekerjaan administratif, pasangan yang benci dapur menjadi koki. Apakah yang terjadi kepada tim kalau salah seorang atau lebih anggotanya terus bermain tidak sesuai

Penilaian yang Baik

Ketajaman -- kemampuan untuk menilai segala tindakan dengan bijaksana -- adalah salah satu karakter yang harus ada dalam kepemimpinan rohani. Salomo memperlihatkan betapa hal ini sangat diperlukan. Saat Tuhan mengatakan bahwa Ia akan memberikan segala yang ia minta, ia meminta hikmat. Tanpanya, katanya, tidak ada raja yang dapat memerintah rakyatnya dengan baik. "Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut" (1 Raj.

Pemimpin Meluangkan Waktu Untuk Hal Penting

Diringkas oleh: Dian Pradana Pertanyaan bagi kebanyakan pemimpin bukanlah apakah mereka sibuk, tetapi apakah mereka sibuk melakukan pekerjaan yang tepat. Jika tidak berhati-hati, seorang pemimpin mungkin bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukan pekerjaan yang kurang penting. Karena itu, seorang pemimpin yang bijak sebaiknya menjadwalkan kegiatan yang penting dalam kalender mereka. Berkenaan dengan hal itu, setidaknya ada empat bidang kehidupan yang perlu diprioritaskan seorang pemimpin. Pemimpin

Menentukan Prioritas

Sungguh mengejutkan bahwa banyak orang yang tidak pernah secara sadar menyia-nyiakan hidupnya, membiarkan hidup mereka lepas dari tangan mereka dalam kepingan-kepingan kecil hanya karena mereka tidak memutuskan hal-hal yang penting dalam hidup ini. Akibatnya, mereka selalu tidak mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kita sering mendengar seseorang berkata, "Itu bukan salah satu prioritas saya. Saya tidak dapat melakukannya sekarang." Kadang-kadang pernyataan ini memperlihatkan pendekatan

Mengelola Waktu

Seorang eksekutif pada dasarnya bekerja dengan lima hal. Tenaga kerja. Seorang pemimpin selalu bekerja dengan orang lain. Sumber-sumber. Hal ini termasuk uang, peralatan, perlengkapan, dsb.. Informasi. Dalam masyarakat yang sudah mengenal dunia maya sekarang ini, informasi menjadi sesuatu yang sangat bernilai sebagai faktor yang menemani seorang eksekutif dalam bekerja dan sebagai alat yang ia pakai dalam kepemimpinannya. Pengalaman. Pengalaman membantu eksekutif membuat penilaian yang baik dan sahih.

Seni Memotivasi Orang Lain

Anak saya, Ron, menjadi pemain hoki saat dia duduk di bangku SMA dan universitas. Saya tidak akan pernah melupakan salah satu pertandingan yang dimainkannya. Dalam dua babak pertama, dia dan timnya bermain sangat buruk. Mereka tampak lambat meluncur di atas es; tidak agresif baik dalam bertahan maupun menyerang, dan tidak mampu mencetak skor. Namun, sekembalinya mereka dari ruang ganti pada akhir babak kedua, mereka menjadi tim yang sangat berbeda. Mereka bermain cepat dan agresif. Mereka mencetak

Mengerti Siapa Berarti Mengerti Bagaimana

Rata-rata pukulan kena pemain kasti meningkat seiring dengan kemampuannya memperkirakan jenis lemparan bola yang ditujukan kepadanya. Ketika dia telah memperkirakan lemparannya akan seperti apa, dia tahu bagaimana harus meresponsnya dan memampukannya untuk lebih sering memukul bola dengan tepat. Demikian juga dengan kepemimpinan; kepemimpinan melibatkan dua hal: perkiraan dan respons. Jika Anda mengetahui tipe orang yang Anda pimpin, Anda akan mengetahui bagaimana harus menghadapi mereka. Artikel

Bagaimana Menghadapi Keputusasaan

Membangun tembok Yerusalem bukanlah hal yang mudah. Rasa putus asa menjadi-jadi. Pastilah, Iblis juga sedang bekerja. Namun, Nehemia tidak mengabaikan rasa putus asa itu. (Anda tidak dapat mengabaikan rasa putus asa. Mengabaikannya layaknya mengabaikan ban kempes. Berdoalah semau Anda; berkendaralah ke mana pun Anda mau; ban kempes itu tidak akan terisi udara. Anda harus membetulkannya. Begitu pula rasa putus asa.) Nehemia menggulung lengan bajunya seperti seorang pemimpin yang baik dan menangani

Penyebab Putus Asa

Kisah hidup Nehemia menggambarkan empat penyebab munculnya rasa putus asa. Saat Anda membuka Nehemia 4, Anda akan tahu bahwa Nehemia adalah seorang pemimpin berkebangsaan Yahudi yang kembali ke Israel dari Babilon untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Saat mereka mulai membangun tembok tersebut, mereka bekerja dengan giat dan penuh semangat. Namun, setelah bekerja selama beberapa waktu, mereka mulai putus asa. Nehemia 4 menujukkan mengapa orang Israel menjadi putus asa. Perhatikan saat mereka

Ulang Tahun Ke-3 e-Leadership

Tanggal 1 Januari 2009 yang lalu tepat menandai 3 tahun pelayanan publikasi e-Leadership. Selama 3 tahun tersebut, tentunya ada banyak hal -- dalam hubungannya dengan publikasi e-Leadership -- yang dapat dibagi. Karena itu, izinkan kami membagikan segala pencapaian, perkembangan, dan apresiasi bagi publikasi e-Leadership selama 3 tahun ini. Ya, sekadar sebagai sebuah apresiasi untuk pelayanan e-Leadership selama ini. Edisi E-Leadership Mengucap syukur karena sepanjang 3 tahun pelayanannya, e-Leadership

Pages

Komentar