Ubahlah Dunia (Matius 4:18-22)
Steve Jobs adalah seorang jenius yang sangat kreatif dari perusahaan Apple Computer. Dia menantang John Sculley, pimpinan perusahaan Pepsi-Cola dengan sebuah pertanyaan, "John, apakah Anda ingin menghabiskan sisa hidup Anda dengan menjual air manis, atau Anda ingin sebuah kesempatan untuk mengubah dunia?" Jobs tahu bahwa seorang pemimpin sekelas Sculley, akan sanggup mengangkat perusahaannya ke level yang sangat tinggi. Tantangan itu diajukan pada tahun 1983. Sculley pun menerima tantangan tersebut. Kemudian, mereka bekerja sama dengan membuat iklan yang sangat menarik. Dan, tidak beberapa lama, perusahaan Apple Computer pun bisa berkompetisi dalam percaturan dunia elektronik. Itu tidak akan terjadi kalau Sculley tidak menerima tantangan yang diajukan oleh Jobs.
Yesus mengeluarkan tantangan kepada para nelayan yang sedang menebarkan jala dan yang sedang membereskan jala mereka. Tantangan untuk mengubah dunia! Dia menantang mereka dengan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Sebagaimana Sculley, para nelayan itu pun tidak mau berlama-lama untuk menerima tantangan tersebut. Singkat cerita, segelintir orang biasa itu pun akhirnya mulai mengubah dunia. Awal pengubahan dunia itu terjadi pada hari Pentakosta. Tiga ribu orang lebih diubahkan oleh pemberitaan Injil mereka. Hari-hari berikutnya, sudah tidak dihitung lagi jumlah orang-orang yang rela untuk berubah. Hanya dikatakan, "Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan." Dunia sudah mulai berubah. Seiring berjalannya waktu, maka perubahan itu terjadi "sampai ke ujung bumi". Menarik untuk memerhatikan pendapat para kritikus tentang perubahan ini. "Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: 'Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari'". Ini artinya, bagi orang-orang dunia, perubahan dunia yang positif itu merupakan perubahan yang negatif. Dengan kata lain, perubahan dunia yang dimaksudkan orang dunia tidak sama dengan perubahan dunia yang dimaksudkan Tuhan. Murid-murid Yesus mengikuti "jalurnya" Tuhan.
Hari ini, tantangan Yesus tetap berlaku. Yesus berkata, "Apakah selama hidupmu, kamu akan menjadi orang biasa saja. Maukah kamu mengubah dunia?" Mari kita menerima tantangan itu. Mungkin langkah kita terbatas, kita hanya bisa mengubah dunia di sekitar kita. Tidak masalah! Sebab, suatu hari kelak, ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, Dia akan mengubah seluruh dunia. Yang penting di sini adalah kesediaan kita untuk menjadi agen-agen perubahan itu. Sekalipun tantangan banyak, ada yang berupa filosofi, teologi, atau secara fisik, tetapi Tuhan akan menolong kita menyelesaikan misi perubahan dunia itu.
Diambil dari:
Nama buku renungan | : | Manna Sorgawi, 30 Januari 2012 |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | YPI Kawanan Kecil Divisi Renungan Harian, Jakarta Utara |