Pemimpin yang Rendah Hati Adalah Pemimpin yang Efektif: Inilah Alasannya

Menurut penelitian, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang rendah hati. Penelitian yang dipimpin oleh Jack Zenger dan Joseph Folkman menemukan bahwa para pemimpin yang menilai diri mereka sendiri di bawah lebih efektif daripada mereka yang menilai diri mereka tinggi dalam penilaian diri.

Gambar: bersyukur

Hasil ini tidak mengejutkan bagi orang Kristen. Salah satu pemimpin terbesar dalam kumpulan cerita kita adalah Musa, hamba Allah yang memimpin umat Allah keluar dari perbudakan Mesir. Tentang Musa, Kitab Suci berkata, "Musa adalah seorang yang sangat lembut hati, lebih daripada semua orang di muka bumi." (Bilangan 12:3, AYT).

Kerendahan hati adalah tanda iman Kristen. Kita adalah milik Allah karena Dia merendahkan diri-Nya untuk kita, melangkah ke dunia kita, dan menerima kematian yang memalukan bagi kita. Kita menjadi milik-Nya ketika kita merendahkan diri sebagai anak-anak dan percaya sepenuhnya kepada-Nya, mengetahui bahwa kita tidak dapat berdiri di hadapan-Nya dalam kebaikan kita. Kita menjadi lebih seperti Dia saat kita hidup dalam kerendahan hati di hadapan-Nya.

Pemimpin yang Rendah Hati Adalah Pemimpin yang Efektif: 3 Alasannya

1. Manfaat Dari Orang Lain

Seorang pemimpin sejati tidak memiliki tangan penuh, melainkan tangan terbuka yang siap menerima hikmat dan kuasa dan belas kasihan dari Tuhan.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Seorang pemimpin yang rendah hati mendapat manfaat dari kebijaksanaan orang lain karena dia tidak mengklaim memiliki semua jawaban. Seorang pemimpin yang rendah hati mendapat manfaat dari kompetensi orang lain karena seorang pemimpin yang rendah hati tidak bertindak mahakompeten. Seorang pemimpin yang saleh mendapat manfaat dari uluran tangan orang lain karena seorang pemimpin yang rendah hati percaya bahwa dia tidak memiliki semua karunia. Pemimpin yang rendah hati menikmati orang lain, memberkati orang lain, dan diberkati oleh orang lain.

2. Memberi Energi pada Orang Lain

Penelitian Zenger dan Folkman juga menemukan bahwa para pemimpin yang menilai diri mereka sendiri di bawah memiliki lebih banyak pekerja yang terlibat. Pemimpin seperti itu akan memimpin tim yang lebih terlibat karena pemimpin yang rendah hati menghargai orang-orang, perspektif mereka, dan kontribusi mereka. Seorang pemimpin yang saleh memberi energi kepada orang lain karena dia membutuhkan uluran tangan dan kontribusi dari semua orang dalam tim.

3. Menerima Dari Tuhan

Agustinus dikenal dengan perkataan, "Allah selalu berusaha memberi kita hal-hal yang baik, tetapi tangan kita terlalu penuh untuk menerimanya." Seorang pemimpin sejati tidak memiliki tangan penuh, melainkan tangan terbuka yang siap menerima hikmat dan kuasa dan belas kasihan dari Tuhan. Allah menentang orang yang sombong, tetapi memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati (Yakobus 4:6, AYT). (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Church Leaders
Alamat situs : https://churchleaders.com/pastors/pastor-articles/318931-3-reasons-humble-leader-effective-leader-eric-geiger.html
Judul asli artikel : A Humble Leader Is an Effective Leader: Here's Why
Penulis artikel : Eric Geiger
Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 

Komentar