Tampak Bagi Kemuliaan Tuhan
Banyak orang memahami prinsip pendelegasian wewenang dan koordinasi, tetapi semangat untuk mempraktikkan itu tidak selalu ada. Kesulitan itu bisa terjadi karena aturannya belum ada atau belum jelas, atau orang yang menerima pendelegasian itu bukan orang yang tepat, atau bisa juga berkaitan dengan terlalu besarnya otoritas yang diberikan kepada orang tersebut.
Teks hari ini memperlihatkan prinsip pendelegasian yang dilakukan Musa berdasarkan perintah Tuhan. Ada aturan dalam bentuk hukum dan perintah. Aturan itu jelas, sederhana, dan tertulis. Lalu, diberikan oleh Tuhan kepada Musa, sekaligus untuk diajarkan kepada Bangsa Israel (12). Sebelumnya, Tuhan mengatur orang-orang yang mewakili umat dalam rangka ratifikasi perjanjian (Keluaran 24:1, 9). Di sini, Musa mengajak Yosua menemaninya ke puncak Sinai. Kepada Harun dan Hur, Musa mendelegasikan tugas dan otoritas untuk mengawasi Bangsa Israel (14).
Yosua rupanya sedang dipersiapkan Tuhan menjadi pemimpin yang akan menggantikan Musa. Yosua telah membantu Musa dalam perang (Keluaran 17:8-16) dan sekarang ia membantu Musa dalam hal rohani. Harun dan Hur juga merupakan orang-orang yang membantu Musa ketika berdoa (Keluaran 17:10-13). Walau akhirnya, baik Harun maupun Hur tidak melakukan pekerjaannya dengan baik dalam mengawasi Bangsa Israel (baca pasal 32).
Tuhan memakai hukum dan perintah beserta orang-orang yang dipilih-Nya agar mengarahkan diri kepada Tuhan. Ini jadi peringatan bagi kita agar apa pun posisi, status, kemampuan, dan pengalaman kita, seharusnya berada dalam rangkaian pendelegasian dan koordinasi yang diberikan Tuhan dan memiliki tujuan bagi hormat dan kemuliaan-Nya.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Publikasi e-SH (Sabda.org) |
Alamat URL | : | http://sabda.org |
Penulis | : | -- |
Tanggal akses | : | 29 Juli 2013 |