Menjadikan Salib-Nya Sebagai Dasar Kita Bermegah

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. -- (Galatia 6:14)

Hal ini kelihatannya berlebihan. Bermegah hanya dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus! Benarkah demikian? Secara harfiah, selain dalam (hanya karena) salib, Alkitab sendiri berbicara mengenai hal-hal lain di mana kita bisa bermegah. Bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Roma 5:2). Bermegah juga dalam kesengsaraan kita (Roma 5:3). Bermegah atas kelemahan kita (2 Korintus 12:9). Bermegah atas umat Allah (1 Tesalonika 2:19). Apa arti kata "selain" atau "hanya" di sini?

Kata itu mengandung arti bahwa bermegah dalam semua hal ini tetap merupakan bagian dari bermegah dalam salib. Jika kita bermegah dalam pengharapan akan kemuliaan, kemegahan tersebut merupakan kemegahan karena salib Kristus. Jika kita bermegah atas umat Allah, kemegahan itu merupakan kemegahan karena salib. Bermegah hanya karena salib artinya hanya salib yang membuat seluruh kemegahan lain bisa dilakukan, dan setiap kemegahan yang sah haruslah menghormati salib.

Mengapa? Karena seluruh hal yang baik -- bahkan seluruh hal buruk yang oleh Allah dijadikan kebaikan -- didapatkan bagi kita oleh salib Kristus. Di luar iman kepada Kristus, orang berdosa hanya mendapatkan hukuman. Memang, ada banyak hal menyenangkan yang diterima orang yang belum percaya. Akan tetapi, Alkitab mengajarkan bahwa berkat-berkat umum ini pada akhirnya hanya meningkatkan derajat penghakiman jika berkat-berkat itu tidak diterima dengan rasa syukur atas dasar penderitaan Kristus (Roma 2:4-5).

Oleh karena itu, setiap hal yang kita nikmati, sebagai orang yang beriman kepada Kristus, merupakan hasil dari kematian-Nya. Penderitaan-Nya menanggung hukuman yang seharusnya diterima oleh orang berdosa dan membeli semua kebaikan yang sekarang dinikmati oleh orang berdosa yang telah ditebus. Oleh karena itu, jika kita bermegah dalam hal ini, kita harus bermegah karena salib Kristus. Kita belum menjadi orang yang terpusat pada Kristus dan meninggikan salib jika kita tidak melihat kebenaran bahwa seluruh kebaikan dan segala hal buruk yang diubah Allah menjadi kebaikan telah dibeli oleh penderitaan Kristus.

Dan, bagaimanakah agar kita menjadi benar-benar terfokus pada salib? Kita harus menyadari kebenaran bahwa ketika Kristus mati disalib, kita juga turut mati bersama dengan Dia. Ketika hal ini disadari oleh Rasul Paulus, dia berkata, "Dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14). Inilah inti dari bermegah akan salib Kristus.

Saat Anda beriman kepada Kristus, daya tarik dunia yang mengikat kita dihancurkan. Kita menjadi mayat bagi dunia, dan dunia adalah mayat bagi kita. Secara positif, kita adalah "ciptaan baru" (Galatia 6:15). Manusia lama telah mati. Anda adalah manusia baru -- manusia yang beriman kepada Kristus. Dan, hal yang menandai iman ini adalah sikap yang meninggikan Kristus di atas segala hal di dunia ini. Kuasa dunia untuk menghilangkan kasih Anda telah mati.

Mati terhadap dunia artinya setiap kesenangan yang sah menjadi bukti kasih Kristus melalui darah-Nya dan merupakan kesempatan bermegah karena salib. Ketika hati kita berjalan kembali menyusuri cahaya berkat dan sampai kepada sumbernya pada salib, maka keduniawian dari berkat ini mati, dan Kristus yang tersalib menjadi segalanya.

Sumber asli:

Judul asli buku: The Passion of Jesus Christ
Judul buku terjemahan: Penderitaan Yesus Kristus: Lima Puluh Alasan Mengapa Dia Datang untuk Mati
Judul asli artikel: Untuk Menjadikan Salib-Nya sebagai Dasar Kita Bermegah
Penulis : John Piper
Penerjemah : Stevy Tilaar
Penerbit : Momentum, Surabaya 2005
Halaman: 74 -- 75

Diambil dari:

Nama situs: Situs Paskah Indonesia
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/menjadikan_salibnya_sebagai_dasar_kita_bermegah
Penulis renungan: John Piper
Tanggal akses: 22 Februari 2016
Kategori Bahan Indo Lead: 
File: 

Komentar