Ketika Sulit Mengampuni
Beberapa orang berpendapat bahwa kekristenan menuntut standar tinggi yang mustahil untuk dipenuhi ketika orang percaya disuruh untuk mengampuni semua orang yang telah menyakiti atau melukai mereka. Tetapi, bersama Allah "tidak ada satu pun yang mustahil". Ada tiga alasan utama mengapa kita sulit untuk mengampuni.
1. Tidak sadar seberapa besar telah diampuni.
Kita tidak memiliki kesadaran yang cukup dalam mengenai seberapa besar diri kita telah diampuni. Dosa orang lain terhadap kita bukanlah apa-apa bila dibandingkan dosa kita terhadap Allah -- tetapi Dia telah mengampuni kita.
2. Tidak menyimpan rasa benci.
Menyimpan rasa benci atau kemarahan terhadap orang lain yang telah menyakiti kita memberi kita kuasa dan kendali atas perasaan tersebut, dan saat kita menyerah, kita merasa sedikit tidak berdaya. Tetapi di dalam ketidakberdayaan kita, ingat kata-kata ini: "Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." (Roma 12:19). Mengampuni berarti melepaskan kendali dan memercayai Allah dengan hasilnya.
3. Tidak lagi bergantung kepada Tuhan.
Mengapa kita sulit mengampuni adalah apa yang kita sebut "ketergantungan yang salah ditempatkan". Ini terjadi saat kita secara keliru meyakini bahwa interaksi positif seseorang dengan kita adalah penting agar kita merasa baik tentang diri sendiri, jadi kita melepaskan ketergantungan kita pada Tuhan dan bergantung pada orang lain. Kemudian saat mereka menyakiti kita, karena yakin kita membutuhkan mereka, kita merasa mereka telah menghancurkan jiwa kita. Itulah sebabnya kita sering kali terluka oleh mereka yang terdekat dengan kita. Tetapi manusia tidak dapat menghancurkan kita; hanya Tuhan yang dapat melakukan itu (lihat Matius 10:28). Jauh lebih mudah untuk mengampuni bila kita melihat bahwa hidup kita bukanlah bergantung pada manusia, tetapi pada Allah.
Referensi Alkitab
1. Renungkan betapa besar dan dalamnya pengampunan Allah
Mazmur 103:12-- sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.2. Allah: satu-satunya pembalas kejahatan
Roma 12:19-- Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.3. Apa yang Allah sudah lakukan untuk kita juga harus kita lakukan untuk orang lain
Kolose 3:13-- Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.4. Ketidaksediaan untuk mengampuni merusak hidup kita
Ibrani 12:15-- Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.5. Pengampunan: Pesan utama kekristenan
2 Korintus 5:19-- Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.6. Iblis tidak bisa berpijak diantara orang yang mau mengampuni
2 Korintus 2:10-11-- Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, --seandainya ada yang harus kuampuni--,maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus, supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.7. Jika kita tidak mengampuni, pengampunan Allah akan terhalang
Markus 11:25-- Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.8. Fatal akibatnya jika kita menolak mengampuni
Matius 18:35-- Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.Kita harus ingat, pengampunan bukanlah sekedar perasaan, melainkan suatu keputusan, suatu perwujudan dari kehendak. Anda memutuskan untuk mengampuni, baik anda suka maupun tidak. Andalah yang menyediakan kehendak ini, Allah yang akan memberikan kuasa untuk melaksanakannya.
Doa:
Ya Bapa, berilah aku kesadaran yang lebih mendalam lagi tentang seberapa besar aku telah Kau ampuni. Dan ampuni aku karena lebih suka mengatur sendiri dan bukan memercayakan kepada-Mu serta menggantungkan hidupku kepada orang lain bukan kepada-Mu. Engkau telah mengampuni aku. Tolonglah aku untuk mengampuni orang lain. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Download Audio: Memimpin di Tengah Konflik
Dirangkum dari: | ||
Judul buku | : | Buku Pintar Konseling Krisis: Pertolongan Praktis Alkitabiah di Masa Sukar |
Judul asli buku | : | Your Personal Encourager |
Penulis Buku | : | Selwyn Hughes |
Penerjemah | : | Genesis Team |
Penerbit | : | Betlehem Publisher |
Tahun Terbit | : | 2002 |
Halaman | : | 26 -- 29 |