Ketika Dilumpuhkan oleh Rasa Tidak Percaya Diri
KETIKA DILUMPUHKAN OLEH RASA TIDAK PERCAYA DIRI
Dibuat dalam gambar-Nya: Pujian Allah yang tertinggi
Kejadian 1: Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (ayat 27)Allah bisa melihat apa yang tidak dapat dilihat orang lain
1 Samuel 16: Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. (ayat 7)Bahaya perbandingan yang salah
Galatia 6: Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. (ayat 4)Seimbanglah dalam menilai diri sendiri
Roma 12: Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. (ayat 3)Menghukum diri sendiri bertentangan dengan keputusan ilahi
Roma 8: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. (ayat 1)Anda adalah hasil dari pekerjaan tangan-Nya
Efesus 2: Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (ayat 10)Bolehkah pewaris Allah menganggap dirinya rendah?
Galatia 4: Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. (ayat 7)Anda adalah bagian dari rencana kekal Allah
2 Korintus 3: Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (ayat 18)Seringkali pada masa modern kita mendengar istilah minder diperbincangkan orang. Istilah ini menggambarkan perasaan bahwa diri sendiri tidak berharga yang biasanya disebabkan oleh pendidikan orang tua yang tidak efektif. Orangtua, bahkan orang tua yang baik sekalipun, kadang-kadang dapat membuat anak-anak berpikir bahwa orang tua mengasihi mereka karena sesuatu. Karena mereka bekerja keras, karena mereka memenuhi harapan orang tuanya, karena mereka sangat pandai. Dengan demikian, anak-anak belajar untuk melihat nilai diri mereka berdasarkan prestasi mereka, bukannya karena pribadi mereka. Sesungguhnya, rasa rendah diri dapat merusak seluruh hidup anak itu dan dan bahkan dapat berkembang menjadi penolakan atau membenci diri sendiri. Sebagian besar orang belajar menghadapi rasa minder ini dengan menghindari situasi yang dapat menyebabkan mereka terlihat rendah sehingga mereka hidup pada tingkatan yang lebih rendah daripada rencana Allah yang sesungguhnya bagi mereka. Apapun kekuatan yang telah membentuk pikiran dan gagasan kita tentang diri sendiri (dan kita harus berhati-hati untuk tidak menyimpan kepahitan atau dendam terhadap mereka yang membesarkan kita), sebagai orang Kristen kita harus berdiri di hadapan Allah dan mendapatkan nilai diri kita dari Dia. Betapapun rendahnya nilai kita, Allah memberi harga yang tinggi kepada kita dengan mati bagi keselamatan kita. Tak seorang pun yang dapat dihina (bahkan oleh dirinya sendiri) bila mereka cukup berharga bagi Allah sehingga Dia mencurahkan darah-Nya yang suci. Itulah dasar dari nilai kita, satu-satunya dasar yang kuat dan cukup. Dan hal ini juga berlaku untuk semua orang. Pernyataan terakhir ini harus diresapi dalam benak kita, karena bila kita bisa melihat bahwa nilai kita bukannya karena sesuatu yang kita capai, tetapi sesuatu yang diberikan Allah, barulah sikap rendah diri ini bisa kita singkirkan.
Ya Bapa, tolonglah aku untuk melihat diriku seperti Engkau melihatku - anak Allah dan sesama pewaris bersama Kristus. Anak-MU tidak menunjukkan rasa rendah diri dan sekarang karena aku ada di dalam Dia, aku juga tidak boleh merasa rendah diri. Sesuaikan pemikiranku dengan pemikiran-MU, Bapa. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.