Seringkali pada masa modern kita mendengar istilah minder diperbincangkan orang. Istilah ini menggambarkan perasaan bahwa diri sendiri tidak berharga yang biasanya disebabkan oleh pendidikan orang tua yang tidak efektif. Orangtua, bahkan orang tua yang baik sekalipun, kadang-kadang dapat membuat anak-anak berpikir bahwa orang tua mengasihi mereka karena sesuatu. Karena mereka bekerja keras, karena mereka memenuhi harapan orang tuanya, karena mereka sangat pandai. Dengan demikian, anak-anak belajar untuk melihat nilai diri mereka berdasarkan prestasi mereka, bukannya karena pribadi mereka. Sesungguhnya, rasa rendah diri dapat merusak seluruh hidup anak itu dan dan bahkan dapat berkembang menjadi penolakan atau membenci diri sendiri. Sebagian besar orang belajar menghadapi rasa minder ini dengan menghindari situasi yang dapat menyebabkan mereka terlihat rendah sehingga mereka hidup pada tingkatan yang lebih rendah daripada rencana Allah yang sesungguhnya bagi mereka. Apapun kekuatan yang telah membentuk pikiran dan gagasan kita tentang diri sendiri (dan kita harus berhati-hati untuk tidak menyimpan kepahitan atau dendam terhadap mereka yang membesarkan kita), sebagai orang Kristen kita harus berdiri di hadapan Allah dan mendapatkan nilai diri kita dari Dia. Betapapun rendahnya nilai kita, Allah memberi harga yang tinggi kepada kita dengan mati bagi keselamatan kita. Tak seorang pun yang dapat dihina (bahkan oleh dirinya sendiri) bila mereka cukup berharga bagi Allah sehingga Dia mencurahkan darah-Nya yang suci. Itulah dasar dari nilai kita, satu-satunya dasar yang kuat dan cukup. Dan hal ini juga berlaku untuk semua orang. Pernyataan terakhir ini harus diresapi dalam benak kita, karena bila kita bisa melihat bahwa nilai kita bukannya karena sesuatu yang kita capai, tetapi sesuatu yang diberikan Allah, barulah sikap rendah diri ini bisa kita singkirkan.
Ya Bapa, tolonglah aku untuk melihat diriku seperti Engkau melihatku - anak Allah dan sesama pewaris bersama Kristus. Anak-MU tidak menunjukkan rasa rendah diri dan sekarang karena aku ada di dalam Dia, aku juga tidak boleh merasa rendah diri. Sesuaikan pemikiranku dengan pemikiran-MU, Bapa. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.