Tanggung Jawab
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Saya memperoleh kehormatan untuk mengajarkan kepemimpinan di seluruh penjuru negara serta seluruh dunia, dan saya sering mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang yang telah menghadiri konferensi yang saya adakan untuk ke dua, ketiga, atau keempat kalinya. Di sebuah konferensi baru-baru ini di Amerika Serikat, seorang pria berusia akhir lima puluhan yang telah saya jumpai beberapa tahun sebelumnya menghampiri saya ketika rehat. Ia menjabat tangan saya dengan antusias. "Belajar kepemimpinan telah mengubah hidup saya:, katanya. "Coba saya telah mendengar Anda dua puluh tahun yang lalu."
"Ah masa", kata saya tertawa geli.
"Iya kok!" katanya. "Pasti saya akan mencapai lebih banyak lagi kan! Seandainya saya sudah mengenal prinsip-prinsip kepemimpinan ini dua puluh tahun yang lalu, kehidupan saya pasti berbeda. Hukum-hukum kepemimpinan yang Anda ajarkan telah mendorong visi saya. Saya jadi ingin belajar lebih banyak tentang kepemimpinan dan mencapai sasaran-sasaran saya. seandainya saya sudah mempelajarinya dua puluh tahun yang lalu, pasti saya sudah melakukan hal-hal yang bahkan tak pernah berani saya impikan!"
"Bisa jadi", kata saya. "Tapi dua puluh tahun yang lalu saya sendiri takkan dapat mengajarkannya kepada Anda. Saya sendiri membutuhkan seumur hidup untuk mempelajari serta menerapkannya dalam hidup saya."
Sementara saya menulis ini, saya sudah berusia lima puluh tahun. Saya telah menghabiskan waktu lebih dari tiga puluh tahun dalam posisi kepemimpinan profesional. Saya telah mendirikan empat perusahaan. Dan saya fokuskan waktu serta energi saya untuk melakukan apa yang memberikan dampak positif terhadap kehidupan orang lain. Namun saya pun sempat melakukan banyak kekeliruan - malah lebih banyak dari pada kebanyakan orang yang saya kenal. Setiap sukses dan setiap kegagalan telah menjadi pelajaran yang berharga dalam menghayati apa artinya menjadi pemimpin.
Sementara saya berbicara kepada organisasi maupun individu di mana-mana, orang sering meminta saya untuk mendefinisikan inti-inti dari kepemimpinan. "Seandainya dirangkum, segala yang telah Anda pelajari tentang kepemimpinan selama bertahun-tahun ini", kata mereka, "bagaimana kesimpulannya?"
Buku ini adalah jawaban saya terhadap pertanyaan tersebut. Saya membutuhkan waktu seumur hidup untuk mempelajari 21 Hukum Kepemimpinan Sejati dan 21 Kualitas Kepemimpinan Sejati. Harapan saya adalah mengkomunikasikannya sesederhana namun sejelas mungkin. Dan yang jelas tak ada salahnya kan jika kita juga bersenang-senang.
Salah satu kebenaran terpenting yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun ini adalah begini: Kepemimpinan ya kepemimpinan, apa pun yang Anda perbuat atau kemana pun Anda pergi. Waktu memang berubah. Teknologi memang beragam. Namun prinsip-prinsip kepemimpinan sejati itu konstan - entah Anda menelaahnya pada warga Yunani kuno, bangsa Ibrani menurut Kitab Perjanjian Lama, pasukan pada dua ratus tahun terakhir, para penguasa Eropa modern, para pendeta di gereja setempat, ataupun usahawan dalam perekonomian global di zaman sekarang. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu abadi sifatnya. Tak dapat disangkal kebenarannya.
Sementara Anda membaca bab-bab berikut, saya minta Anda ingat empat hal berikut ini:
- Hukum-hukum ini dapat dipelajari. Ada yang lebih mudah dipahami dan lebih mudah diterapkan dari pada yang lainnya, namun semuanya dapat dipelajari.
- Hukum-hukum ini dapat berdiri sendiri. Masing-masing hukum melengkapi yang lainnya, namun Anda tidak membutuhkan yang satu untuk mempelajari yang lainnya.
- Hukum-hukum ini disertai dengan ganjaran. Terapkanlah hukum-hukum ini, maka orang akan menjadi pengikut Anda. Langgarlah atau abaikanlah hukum-hukum ini, maka Anda takkan dapat memimpin orang lain.
- Hukum-hukum ini adalah landasan dari kepemimpinan. Bagitu Anda selesai mempelajari prinsip-prinsip ini, Anda harus menerapkannya dalam hidup Anda.
Entah Anda seorang pengikut yang baru mengetahui dampak dari kepemimpinan atau seorang pemimpin alami yang telah memiliki banyak pengikut, Anda dapat menjadi pemimpin yang lebih baik. Sementara Anda baca hukum-hukum ini, akan Anda sadari bahwa mungkin beberapa diantaranya telah anda terapkan dengan efektif. Hukum-hukum lainnya mungkin memperlihatkan kelemahan-kelemahan yang tidak Anda sadari. Namun semakin banyak hukum yang akan Anda pelajari, semakin baiklah kepemimpinan Anda. Setiap hukum adalah seperti alat, yang siap diambil dan digunakan untuk membantu Anda mencapai impian Anda serta memberikan nilai tambah kepada orang lain. Ambillah saja salah satunya, maka Anda akan menjadi pemimpin yang lebih baik. Pelajarilah semuanya, maka dengan senang hati orang akan menjadi pengikut Anda.
Seri buku ini terdiri 21 buku mini dengan topik yang beragam dan sekarang, marilah kita buka kotak peralatannya bersama-sama.
TANGGUNG JAWAB:
JIKA ANDA TIDAK MAU MEMBAWA BOLANYA, ANDA TAKKAN DAPAT MEMIMPIN TIMNYA
Michael Korda, Pemimpin Editor Simon & Schuster
- John C. Maxwell
MENGENANG ALAMO
Di akhir tahun 1835, sekelompok pemberontak Texas mengepung sebuah bentang kecil yang telah diubah fungsinya di San Antonio, Texas. Di akhir tahu itu, para serdadu Mexico di dalamnya menyerah dan menuju ke selatan, menyerahkan benteng tersebut ke tangan para pemberontak. Nama gedung gereja tua itu Alamo.
Tindakan itu menyiapkan salah satu perinstiwa kepshlawanan dalam sejarah Amerika Serikat. Pertempuran yang terjadi di sana di bulan Februari dan Maret tahun berikutnya adalah kisah tentang keberanian serta tanggung jawab yang luar biasa.
Pertempuran di Alamo, antara para penghuni Amerika serta pasukan Mexico itu tak terhindarkan. Selama dua puluh lima tahun, warga Texas berulangkali berupaya meraih kemerdekaan mereka dari pemerintahan Mexico. Dan setiap kali pasukan Mexico segera dikirimkan untuk menindas pemberontakan. Namun kali ini beda. Benteng ini dijaga oleh sekelompok 183 sukarelawan yang bertekad kuat, termasuk serdadu garis depan berpengalaman seperti Wiliam Travis, Davy Crokett, dan Jim Bowie. Motto mereka adalah "Menang atau Mati".
Diakhir Februari, beberapa ribu serdadu Mexico di bawah komando Antonio Lopez de Santa Anna bergerak menuju San Antonio untuk menyergap Alamo. Ketika serdadu Mexico itu menawarkan syarat penyerahan diri, para pemberontak tidak menggubrisnya. Dan ketika musuh memberitahukan mereka bahwa mereka takkan diberikan kesempatan jika melawan, bangsa Amerika itu tidak juga menyerah.
Ketika menjadi nyata bahwa pertempuran tak terhindarkan lagi, warga Texas itu mengutus seorang pemuda ke luar untuk mencoba membawa kembali pasukan Texas. Namanya adalah James Bonham. Ia menyelinap dari gereja tua itu pada malam hari dan menempuh jarak sembilan puluh lima mil ke Goliad untuk minta bantuan. Namun ketika ia tiba, ia diberitahu bahwa pasukannya tidak ada.
Selama sebelas dari Santa Anna menggempur Alamo. Dan pada pagi hari tanggal 6 Maret 1836, pasukan Mexico itu berhasil memasuki gereja tua itu. Di akhir pertempuran tersebut, tak seorang pun dari 183 orang yang bertahan di gereja tua tersebut selamat. Namun mereka berhasil mengajak enam ratus serdadu musuh keliang kubur bersama mereka.
Dan apa yang terjadi kepada James Bonham, sang utusan yang dikirim ke Golad? Seharusnya mudah saja bagi Bonham untuk kabur begitu saja. Namun tanggung jawabnya terlalu besar. Ia malah kembali ke Alamo, menerobos serdadu musuh, dan bergabung dengan rekan-rekannya untuk bertempur serta mati bersama mereka.
Walaupun bangsa Ameika kalah di Alamo itu, pertempuran itu merupakan titik balik dalam perang dengan Mexico. "Ingatlah Alamo", menjadi seruan dalam pertempuran-pertempuran selanjutnya, menghimbau dukungan melawan Jendral Santa Anna serta pasukannya. Kurang dari dua bulan kemudian, Texas meraih kemerdekaannya.
MENGUNGKAPKANNYA
Jarang , dalam kebudayaan Amerika di zaman sekarang, Anda lihat tanggung jawab seperti yang diperlihatkan oleh James Bonham serta rekan-rekannya. Orang sekarang lebih memfokuskan pada hak-hak mereka ketimbang tanggung jawab mereka. Merenungkan sikap yang ada di zaman sekarang ini, teman saya, Haddon Robinson menyimpulkan, "jika Anda ingin kaya, berinvestasilah dalam industri 'mengorbankan orang lain', industri yang paling cepat tumbuhnya di Amerika". Ia menunjukkan bahwa jutaan orang menjadi kaya lewat mengidentifikasikan, mewakili, mewanwancari, memperlakukan, mengasuransikan, serta memberikan konseling kepada para korban.
Para pemimpin yang baik tidak pernah merangkul mentaliatas korban. Mereka sadar bahwa siapa dan di mana mereka berada adalah tetap tanggung jawab mereka sendiri - bukan tanggung jawab orangtua, pasangan, anak-anak, pemerintah, boss, atau rekan sekerja mereka. Mereka hadapi kenyataan hidup apa pun dan mengerahkan kemampuan yang terbaik, mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan kesempatan untuk memimpin tim hanya jika mereka telah membuktikan bahwa mereka dapat membawa bolanya.
Pelajarilah karakteristik berikut ini dari orang-orang yang merangkul tanggung jawab:
Mereka melaksanakan tugasnya
Dalam sebuah studi terhadap jutawan yang sukses atas usaha sendiri, Dr. Thomas Stanley dari University of Georgia menemukan bahwa mereka semua memiliki satu kesamaan: mereka bekerja keras. Seorang jutawan ditanya, mengapa ia bekerja keras. Seorang jutawan ditanya, mengapa ia bekerja dua belas hingga empat belas jam seharinya. Ia menjawab, "Saya membutuhkan waktu lima belas tahun, bekerja untuk sebuah organisasi yang besar, untuk menyadari bahwa di dalam masyarakat kita Anda bekerja delapan jam sehari, Anda hanya bertahan hidup … segalanya yang diatas delapan jam merupakan investasi untuk masa depan Anda". Tak seorang pun dapat melakukan yang minimum dan mencapai potensinya yang maksimum. Bagaimanakah orang memelihara sikap menuntaskan tugas? Mereka membayangkan dirinya bekerja untuk diri sendiri. Jika Anda ingin mencapai lebih banyak dan membangun kredibilitas Anda di antara para pengikut Anda, anutlah cara berfikir seperti ini. Anda bisa mencapai hasil yang lebih jauh.
Mereka rela menempuh jarak ekstra
Orang-orang bertanggung jawab tidak pernah memprotes, "Itu kan bukan tugas saya". Mereka bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk menuntaskan pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi. Jika Anda ingin sukses, bersedialah untuk mendahulukan organisasi ketimbang agenda sendiri.
Mereka didorong oleh hasrat mencapai kesempurnaan
Kesempurnaan adalah motivator yang hebat. Orang yang berhasrat mencapai kesempurnaan - dan bekerja keras untuk mencapainya - hampir selalu bertanggung jawab. Dan jika mereka kerahkan segala kemampuannya, mereka hidup damai. Ahli sukes, Jim Rohn, mengatakan, "Stres muncul akibat mengerjakan lebih sedikit dari pada yang dapat Anda lakukan". Jadikanlah kualitas tinggi sasaran Anda, maka tanggung jawab akan timbul dengan sendirinya.
Mereka tetap menghasilkan terlepasnya dari situasinya
Kualitas tertinggi dari seseorang yang bertanggung jawab adalah kemampuan untuk menuntaskan. Dalam buku An Open Road, Richard L. Evans menulis, "Sungguh berharga menemukan seseorang yang bersedia memikul tanggung jawab, yang bersedia menuntaskan hingga detil-detil akhirnya - mengetahui bahwa jika ia diberikan tugas, ia akan menuntaskannya dengan erektif, dengan penuh kesadaran". Jika Anda ingin memimpin, Anda harus menghasilkan.
MERENUNGKANNYA
Gilbert Arland menawarkan nasehat ini: Jika seorang pemanah meleset, ia akan mencari kesalahannya dalam diri sendiri. Kegagalan memanah dengan tepat bukanlah salah sasarannya. Untuk memperbaiki bidikan Anda, perbaikilah diri sendiri.
Apakah Anda menjadi sasaran empuk dalam soal tanggung jawab? Apakah orang lain memandang Anda sebagai penuntas? Apakah orang bergantung kepada Anda untuk membawakan bolanya dalam situasi-situasi yang menekan? Apakah Anda dikenal berhasrat untuk meraih kesempurnaan? Jika selama ini Anda belum berprestasi maksimal, mungkin Anda perlu mengembangkan rasa bertanggung jawab yang lebih besar.
MENERAPKANNYA
Untuk meningkatkan rasa bertanggung jawab, lakukanlah yang berikut:
- Bertahanlah. Terkadang ketidakmampuan untuk menuntaskan dalam keadaan-keadaan yang sulit mungkin disebabkan oleh masalah keuletan. Lain kali Anda berada di dalam situasi di mana Anda akan melewati batas waktu penyelesaian, kehilangan suatu transaksi, atau gagal meluncurkan suatu program baru, berhentilah dan renungkanlah bagaimana caranya meraih sukses. Berpikirlah di luar kotak. Dapatkah Anda bekerja di malam hari? Dapatkah Anda menelepon seorang rekan sekerja untuk membantu Anda? Dapatkah Anda merekrut seorang staf atau mencari sukarelawan untuk membantu Anda? Kreaativitas dapat membantu Anda dalam menuntaskan tanggung jawab.
- Akuilah apa yang belum cukup baik. Jika Anda sulit mencapai kesempurnaan, mungkin standar Anda terlalu rendah. Periksalah kahidupan pribadi Anda, di bidang-bidang mana saja Anda kurang sempurna. Lalu adakanlah berbagai perubahan untuk menetapkan standar yang lebih tinggi. Akan membantu jika Anda ubah standar kesempurnaan Anda.
- Carilah peralatan yang lebih baik. Jika standar anda sudah tinggi, sikap Anda sudah baik, dan secara konsisten Anda bekerja keras - namun masih juga Anda belum mencapai seperti yang Anda inginkan - perlengkapilah diri Anda dengan lebih baik. Tingkatkanlah ketrampilan Anda dengan mengambil kursus, membaca buku, dan mendengarkan kaset. Carilah seorang pembimbing. Lakukanlah segala yang diperlukan untuk menjadi lebih baik pada pekerjaan Anda.
MELATIHNYA SETIAP HARI
Seorang tahanan di Butte County Jail di Califonia menjelaskan hilangnya dia dari penjara begini: "Saya sedang main dekat tembok, lalu jatuh ke sebelah luar. Begitu sadar, saya segera mencari jalan masuk kembali, tapi karena asing, saya jadi tersesat. Tahu-tahu saya sudah ada di Chico". Orang jarang menyadari betapa lemahnya alasan-alasan mereka hingga mendengar alasan-alasan orang lain.
Attachment | Size |
---|---|
tanggung_jawab.doc | 58 KB |
tanggung_jawab.htm | 14 KB |