Kesaksian

Memberikan Dorongan

Memberikan dorongan kepada seseorang adalah pelayanan yang penting. Tetapi surat Paulus kepada jemaat di Filipi melukiskan bahwa hal itu juga mahal. Meskipun ia harus duduk dalam penjara dan mendapat manfaat dari persahabatannya dengan Timotius, Paulus berencana mengirim Timotius kepada jemaat di Filipi untuk melayani dan mengetahui keadaan mereka. Ia memilih Timotius karena yang lain berpaling pada diri sendiri, bukannya pada Kristus (2:21). Kabar baik dari Timotius akan memberi dorongan kepada

Tatkala Anda Tidak Dihargai

Samuel memiliki kepribadian setegar Gunung Everest di tengah wilayah luas yang datar dan monoton. Sebagai seorang nabi Allah, ia mengadili orang-orang. Karena Israel merupakan negara teokrasi (dipimpin oleh Tuhan), Samuel sebenarnya adalah raja mereka. Ia menjalankan kewajibannya dengan kemampuan dan pengabdiannya, baik kepada Allah maupun kepada rakyat. Namun rakyat menginginkan seorang raja seperti yang dimiliki oleh bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka (1 Samuel 8:5). Jadi mereka meminta agar

Semua Generasi

Saya sedang sungguh-sungguh berusaha menikmati selera musik anak remaja lelaki saya. Steve menyukai gaya musik penyembahan yang berbeda dengan saya, tapi kami mempunyai tujuan yang sama. Meskipun perbedaan generasi membuat kami memiliki selera musik yang berbeda, baik di rumah maupun di gereja, tetapi kami berdua sama-sama mempergunakan musik untuk memuji Tuhan. Saya teringat akan sesuatu yang terjadi pada abad ke-6 SM ketika Zerubabel mulai membangun kembali Bait Allah setelah kaum Israel kembali

Suksesi Kepemimpinan

Sejarah mencatat bahwa acap kali seorang pemimpin yang hebat gagal menutup masa kepemimpinannya dengan baik karena gagal melakukan suksesi. Hal ini bisa terjadi karena ia tidak mempersiapkan penerusnya dengan baik atau malah lupa bahwa suatu hari kepemimpinannya pasti akan berakhir. Akibatnya, setelah ia pensiun atau meninggal, karyanya seakan-akan menguap begitu saja karena penerusnya tidak mampu meneruskan. Musa memastikan kepemimpinannya tidak berakhir demikian. Menjelang akhir hidupnya, ia mengumpulkan

Ujian Iman

Ketika masih kanak-kanak, saya tidak suka dengan kisah Abraham yang pergi ke Gunung Moria untuk mengurbankan putranya, Ishak. Mengapa Allah menyuruh Abraham melakukan hal itu? Saya juga anak tunggal dalam keluarga, dan saya tidak ingin hal semacam itu terjadi pada saya! Orang tua saya berkata bahwa saat itu Allah sedang menguji iman Abraham. Dan, ia berhasil melewati ujian itu. Bahkan, ketika pisau sudah tergenggam di tangannya, Abraham masih memercayai Allah (Kejadian 22:8-10). Ia telah belajar

Gideon yang Takut

Dalam bukunya, Melepas Belenggu Kekhawatiran dan Kecemasan (Gloria Graffa), Pam Vredevelt menulis bahwa ia pernah menemukan akronim buatan orang atas kata "FEAR" (kata bahasa Inggris yang berarti "ketakutan"), yakni "False Evidence Appearing Real" (bukti palsu yang kelihatannya benar). Menurutnya, ketakutan bisa membuat seseorang menilai sesuatu secara berlebihan, bahkan cenderung negatif, atas sesuatu yang belum ia ketahui secara pasti kebenarannya. Tepat seperti itulah yang dialami Gideon. Saat

Semakin Kecil

Memiliki anggota keluarga atau teman yang punya kedudukan atau pengaruh di negeri ini dianggap sangat menguntungkan. Banyak kemudahan bisa diperoleh dengan memanfaatkan suatu relasi. Kebiasaan ini sudah lumrah di dalam masyarakat. Ada yang memanfaatkan hubungan untuk mendatangkan kemudahan mendapat pekerjaan, ada yang memakainya untuk melepaskan dia dari tuntutan hukum, dan ada pula yang merasa bisa bertindak semaunya karena ia adalah bagian dari sekelompok orang atau orang-orang yang memunyai pengaruh

Rekan Sekerja

Ketika tiba saatnya Musa memukul batu di padang pasir untuk memperoleh air bagi orang-orang Israel yang kehausan, ia hanya memiliki satu peran yang sangat kecil, memukul batu. Siapa pun orang Israel dapat melakukannya. Pokok utamanya ialah apakah yang Allah sedang dikerjakan di pusat bumi untuk menyediakan aliran air yang berlimpah. Namun, keduanya bekerja bersama-sama: Musa di hadapan orang-orang; Allah di pusat kedalaman bumi yang tersembunyi. Musa dan Allah merupakan rekan sekerja. Selalu terdapat

Pahit Menjadi Manis

Sukacita dan dukacita sering berjalan seiring. Seperti bangsa Israel yang merasakan getar kemenangan di Laut Merah, tetapi tiga hari sesudahnya menjumpai air yang pahit di Mara (Keluaran 15:22,23), sukacita kita pun dapat segera berubah menjadi kemarahan. Di Mara, Tuhan menyuruh Musa melemparkan sepotong kayu ke dalam air, sehingga air itu menjadi manis dan bisa diminum (ayat 25). Satu "potongan kayu" lain yang "dilemparkan" ke dalam berbagai situasi pahit hidup kita dapat mengubah situasi itu menjadi

Yes, We Can!

Barrack Obama memenangi Pemilihan Presiden di Amerika Serikat karena menjanjikan perubahan. Ia berhasil meyakinkan publik bahwa di bawah kepemimpinannya, negeri yang terpuruk itu bisa kembali bangkit. Para pendukungnya pun sangat optimis. Dalam setiap kampanye, mereka berseru-seru penuh semangat: "Yes, we can!" -- "Ya, kita bisa!" Bersama Obama, masa kejayaan Amerika Serikat pasti akan datang lagi. Nehemia juga memunyai optimisme seperti itu ketika akan membangun kembali tembok Yerusalem. Bedanya,

Pages

Komentar