Tujuh Tanda Kepemimpinan Transformasional

Salah satu model kepemimpinan di dunia adalah kepemimpinan transformasional. Mereka yang menganut model kepemimpinan ini membawa transformasi, baik secara fisik maupun secara ide, bagi dunia; membawa perubahan mendasar. Dalam dunia kepemimpinan, Prof. Bernard Bass melontarkan kepemimpinan transformasional sebagai "Pemimpin disebut transformasional ketika mereka meningkatkan kesadaran akan apa yang benar, baik, penting, dan indah; ketika mereka membantu meningkatkan kebutuhan para pengikutnya akan prestasi dan aktualisasi diri; ketika mereka mendorong kematangan moral yang tinggi ke dalam para pengikutnya; dan ketika mereka menggerakkan para pengikutnya untuk bergerak melampaui kepentingan diri demi kebaikan kelompok, organisasi, dan masyarakat mereka." Dalam tulisan ini, kepemimpinan transformasional tidak dipandang dari sudut di atas saja, tetapi juga dari kesanggupan seorang pemimpin membawa perubahan dan besarnya perubahan yang dibawanya. Yesus Kristus merupakan salah satu pemimpin transformasional dunia. Pandangan-pandangan Yesus membawa terobosan baru dalam filosofi kehidupan manusia dan berpengaruh hingga saat ini. Saya percaya pengaruh-Nya, bahkan sampai zaman yang akan datang. Pendekatan Yesus melalui kasih, pengorbanan, dan damai membawa inspirasi bagi banyak pemimpin dunia, termasuk Martin Luther King Jr. dan Mahatma Gandhi. Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura, membawa Singapura, sebuah negara dengan wilayah terbatas, tanpa sumber daya alam, negara dunia ketiga yang miskin dan penuh korupsi, menuju sebuah negara maju yang relatif bebas korupsi. Martin Luther King Jr. dengan konsep kesetaraan ras, Mother Theresa dengan hati penuh belas kasihan, hingga Thomas Jefferson, bapak demokrasi modern. Mereka membawa transformasi dalam komunitas, kota, dan bangsa-bangsa, menjadi inspirasi bagi para pengikutnya untuk terus bertumbuh, memegang teguh integritas, serta bekerja bagi kepentingan umum. Berikut ini adalah beberapa ciri pemimpin transformasional.

  1. Memimpin dengan "vision & passion".

  2. Pemimpin yang memiliki visi dan semangat (passion) akan menyuntikkan energi kepada para pengikutnya. Visi merupakan gambaran masa depan yang diinginkan. "Passion" didefinisikan sebagai keinginan yang kuat, dan dedikasi untuk sebuah aktivitas (Webster dictionary). Seseorang pernah berkata, "Tidak ada hal hebat di dunia yang dicapai tanpa keinginan yang kuat." Kombinasi keduanya merupakan kekuatan tak terkalahkan dalam mewujudkan transformasi.

  3. Memimpin dengan perbuatan.

  4. Beberapa pemimpin mencapai tujuannya dengan menggunakan pedang, yang lain dengan kata-kata dan teladan. Orang mungkin terkesan dengan perkataan Anda, tetapi mereka akan mengikuti apa yang Anda lakukan. Anda harus memiliki integritas pribadi, utuh dalam berpikir, berkata, dan berbuat. Ini menyangkut tanggung jawab, konsistensi, kejujuran, ketulusan, komitmen, disiplin, sifat dapat dipercaya, dan kesetiaan. Inilah kebutuhan mendasar kepemimpinan transformasional. Berfokuslah untuk membangun karakter dan kemurnian, bukan sukses dan prestasi.

  5. Memimpin dengan inovasi.

  6. Inovasi adalah membangun cara baru dan lebih baik demi sebuah tujuan. Pemimpin tranformasional banyak terlibat dalam perubahan menuju kebaikan. Tak sedikit pemimpin sangat efektif memimpin "status quo". Mereka bisa juga sangat berpengaruh, tetapi tidak membawa perubahan. Mereka sangat efektif mengatur kursi-kursi di dek Titanic, tetapi tak dapat mencegah kapal tenggelam! Tak ada kemajuan tanpa perubahan. Stop berpikir "Bila tidak rusak dan tidak ada masalah, mengapa harus diperbaiki?"

  7. Menekankan "human nature".

  8. Transformasi bicara tentang perubahan, dan manusialah pembawa perubahan tersebut. Pemimpin transformasional dapat memotivasi pengikut dan komunitasnya untuk terlibat dalam perubahan. Ia mengajak orang berubah dan melakukan perubahan, ahli dalam menyelaraskan talenta setiap individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan demi hasil yang maksimal. Ia mampu mencari, memperlengkapi, dan mendorong orang-orang untuk membawa visi menjadi kenyataan.

  9. Memiliki belas kasihan.

  10. Sebuah studi dari Cornwel University's Johnson Graduate School of Management menyatakan bahwa 'compassion' (belas kasihan) dan kemampuan membangun tim adalah dua karakteristik terpenting kesuksesan pemimpin dunia usaha pada satu dekade mendatang. Belas kasihan menyangkut kasih, pengertian, perhatian, kebaikan, rasa terima kasih, penghargaan, dan ketulusan. Kepemimpinan semacam ini akan mendorong orang untuk memberikan yang terbaik dan bekerja penuh sukacita, bahkan dalam tugas-tugas yang sangat berat sekalipun. Belas kasihan jugalah yang memberi motivasi bagi pemimpin transformasional untuk mengadakan perubahan di masyarakat: bagaimana organisasi dapat menolong korban bencana alam, memerangi ketidakadilan ekonomi, membangun komunitas menjadi sejahtera, dan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih indah untuk didiami.

  11. Membangun secara institusional dan sistematik.

  12. Bicara tentang transformasi adalah berbicara tentang kerja keras bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Pemimpin transformasional memastikan bahwa pekerjaannya dapat dilanjutkan oleh generasi-generasi berikutnya, yang terus berkembang, maju, dan memberikan kontribusi yang lebih luas.

  13. Memberi dampak pada "grass root level".

  14. Hasil karya seorang pemimpin transformasional harus dapat dirasakan masyarakat tingkat akar rumput, contohnya hasil karya Martin Luther King Jr. dapat dirasakan masyarakat Amerika dalam persamaan hak antarras.

Diambil dan disunting dari:

Judul majalah
: WorldHarvest, No. 45, Tahun XV/05
Judul asli artikel
: Seven Signs of Transformational Leadership
Penulis
: Dr. Jimmy Oentoro
Penerbit
: World Harvest Center, 2005
Halaman
: 2 -- 3
Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 

Komentar