Disiplin Diri

DISIPLIN DIRI:

ORANG PERTAMA YANG ANDA PIMPIN ADALAH DIRI SENDIRI

Kemenangan yang pertama dan yang terbaik adalah menaklukkan diri sendiri.
Plato Ahli Filsafat

Seseorang yang tidak jelas karakternya takkan pernah dapat dikatakan menjadi kepunyaan diri sendiri … ia adalah kepunyaan apa pun yang menguasainya.
John Foster, Penulis

RAJA BUKIT

Jalan menuju puncak itu berat. Tidak banyak orang yang akan pernah mencapai tempat di mana mereka dianggap sebagai salah satu yang terbaik di bidangnya. Dan bahkan lebih sedikit lagi yang dianggap sebagai yang terbaik. Namun itulah yang telah dicapai oleh Jerry Rice. Ia disebut orang terbaik di bidang rugby. Dan ia punya rekor untuk membuktikannya.

Orang yang mengenalnya mengatakan bahwa ia memiliki bakat alam. Secara fisik, karunia yang diberikan Allah kepadanya sungguh luar biasa. Ia memiliki segalanya yang dicari oleh seorang pemimpin dalam diri pemainnya. Pelatih yang termasuk Hall of Fame (penghargaan atas prestasinya), Bill Walsh, mengatakan, "Saya rasa tak ada yang dapat menandinginya secara fisik". Namun bukan itu saja yang membuatnya hebat. Kunci suksesnya yang sesungguhnya adalah disiplin diri. Tidak seperti pemain rugby yang mana pun, ia berlatih setiap hari.

Kisah kemampuan Rice untuk mendorong dirinya sendiri tercermin dari pengalamannya menaklukkan bukit. Yang pertama ketika ia masih sekolah menengah. Diakhir setiap latihan, Pelatih B.L. Morr High School, yaitu Charles Davis, suka menyuruh para pemainnya lari turun naik bukit sejauh empat puluh yard sebanyak dua puluh kali. Pada suatu hari yang sangat panas, Rice ingin menyerah setelah sebelas kali. Sementara ia menyelinap menuju ruang ganti pakaian, ia sadar akan perbuatannya. "Jangan menyerah", katanya kepada diri sendiri. "Karena begitu kamu menyerah, kamu akan merasa OK-OK saja." Ia pun kembali dan menyelesaikan larinya, dan tidak pernah menyerah semenjak itu.

Sebagai pemain profesional, ia terkenal atas kemampuannya untuk lari mendaki bukit lainnya. Yang satu ini adalah trek kemampuannya untuk lari mendaki bukit lainnya. Yang satu ini adalah trek sejauh 2,5 mil di San Carlos, California, yang menjadi bagian teratur dari latihannya. Para pemain top lainnya berusaha mengimbanginya, namun mereka semua kalah stamina. Namun itu hanyalah sebagian dari latihan rutin Rice. Bahkan bukan dalam musim bertanding pun, sementara pemain lainnya memancing atau bersantai, Rice tetap latihan, mulai dari pukul 7 pagi hingga siang. Seseorang pernah bergurau, "Kondisinya begitu baik sehingga ia membuat Jamie Lee Curtis tampak seperti James Earl Jones." "Yang tidak dipahami banyak orang tentang Jerry adalah bahwa baginya, rugby itu dua belas bulan penuh", kata seorang pemain NFL lainnya. "Ia punya bakat alam, tapi ia tetap latihan. Itulah yang membedakan antara yang baik dengan yang hebat." Baru-baru ini Rice mendaki bukit lainnya dalam karirnya: ia kembali setelah kecelakaan parah. Sebelumnya, ia tidak pernah melewatkan pertandingan dalam sembilan belas musim bertanding, bukti dari ketika kerjanya yang penuh disiplin serta keuletan yang mutlak. Ketika lututnya terluka pada tanggal 31 Agustus 1997, orang pikir ia takkan main lagi musim itu. Toh, hanya ada satu pemain yang pernah mengalami kecelakaan yang sama dan main lagi di musim yang sama - yaitu Rod Woodson. Lututnya pulih dalam waktu empat setengah bulan. Rice pulih dalam waktu tiga setengah bulan - lewat daya tahan, tekad, serta disiplin diri yang luar biasa. Orang tidak pernah melihat yang sepertinya, dan mungkin takkan pernah lagi melihat yang sepertinya. Dan Rice terus membangun rekornya dan reputasinya sambil membantu timnya menang.

MENGUNGKAPKANNYA

Jerry Rice adalah teladan sempurna dalam hal kuasa disiplin diri. Tak seorang pun dapat mencapai dan mempertahankan sukses tanpa disiplin diri. Dan seberapa berbakat pun seorang pemimpin, karunia-karunianya takkan pernah mencapai potensi maksimalnya tanpa disiplin diri. Disipllin diri memposisikan seorang pemimpin untuk mencapai tingkat tertinggi dan merupakan kunci bagi kepemimpinan yang langgeng. Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang disiplin diri tinggi, ikutilah rencana tindakan berikut ini:

  1. Kembangkanlah dan Tindak-lanjutilah Prioritas Anda.
    Siapa pun yang mengerjakan apa yang harus dikerjakannya hanya jika ia bersemangat atau jika terasa nyaman, takkan sukses. Orang pun takkan menghormati dan mengikutinya. Seseorang pernah berkata, "Untuk melaksanakan tugas-tugas penting: perencanaan, dan waktu yang cukup". Sebagai pemimpin, waktu Anda sudah tinggal membuat rencana. Jika anda dapat menentukan yang benar-benar menjadi prioritas dan membebaskan diri dari yang lainnya, akan jauh lebih mudah untuk menindaklanjuti hal yang pernting. Dan itulah inti dari disiplin diri.

  2. Jadikanlah Gaya Hidup Berdisiplin Sasaran Anda.
    Dengan mempelajari orang yang sangat disiplin tinggi, seperti Jerry Rice, seharusnya membuat Anda sadar bahwa agar sukses, disiplin diri tak dapat dijadikan sesaat. Disiplin diri harus menjadi gaya hidup. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah mengembangkan sistem serta rutinitas, terutama di berbagai bidang yang penting bagi pertumbuhan serta sukses jangka panjang. Umpamanya, karena saya terus membaca dan mengarsip bahan-bahan untuk digunakan nanti. Dan karena serangan jantung yang saya alami pada bulang Desember 1998, saya pun berolahraga setiap pagi. Ini bukanlah sesuatu yang akan saya lakukan semusim saja. Saya akan melakukannya seumur hidup saya.

  3. Tantanglah Alasan-alasan Anda.
    Untuk mengembangkan gaya hidup berdisiplin, salah satu tugas pertama Anda adalah menantang dan menghapuskan kecenderungan untuk cari-cari alasan. Seperti yang dikatakan oleh penulis klasik Perancis, Francois La Rochefoucauld, "Hampir semua kesalahan kita lebih dapat dimaklumi ketimbang metode-metode yang kita cari-cari untuk menyembunyikannya". Jika Anda punya beberapa alasan mengapa Anda tidak dapat berdisiplin diri, sadarlah bahwa semuanya itu hanyalah alasan - yang semuanya perlu ditantang jika Anda ingin meningkat sebagai pemimpin.

  4. Tundalah Imbalannya Hingga Tugasnya Selesai.
    Penulis Mike Delaney dengan bijaksana mengatakan, "Bisnis atau industri apa pun yang membayar upah sama kepada karyawan yang berprestasi baik ataupun tidak, cepat atau lambat akan memiliki lebih banyak karyawan yang berprestasi tidak baik." jika Anda kurang disiplin diri, Anda mungkin memiliki kebiasaan memakan hidangan pencuci mulut sebelum memakan sayur-mayurnya. Ada sebuah cerita yang mengilustrasikan kuasa menunda imbalan. Sepasang suami istri yang sudah tua telah berada di perkemahan selama dua hari ketika sebuah keluarga tiba di lokasi di sebelah mereka. Begitu mobil sport mereka berhenti, pasangan suami istri serta tiga anaknya pun ke luar. Yang satu segera menurunkan kotak minuman, sementara dua yang lain segera mendirikan tenda. Kemah mereka pun siap dalam waktu lima belas menit. Pasangan suami istri yang sudah tua itu takjub. "Kalian benar-benar hebat dalam bekerjasama," kata bapak tua kepada bapak muda itu dengan kagum. "Cuma perlu sistem kok," kata sang bapak muda. "Tak seorang pun boleh ke belakang sebelum kemahnya siap."

  5. Tetaplah Fokus pada Hasil-hasilnya.
    Setiap kali Anda berkonsentrasi pada kesulitan pekerjaan Anda ketimbang hasil-hasil atau imbalannya nanti, rasanya Anda akan berkecil hati. Jika Anda terpuruk terlalu lama, Anda akan mengasihani diri sendiri ketimbang berdisiplin diri. Lain kali Anda menghadapi tugas yang harus diselesaikan dan Anda mempertimbangkan untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan ketimbang membayar harganya, ubahlah fokus Anda. Hitunglah keuntungan dengan melakukan hal yang benar, lalu laksanakan tugas Anda.

MERENUNGKANNYA

Penulis H. Jackson Brown Jr. pernah menyindir, "Talenta tanpa disiplin adalah seperti seekor gurita main sepatu roda. Memang banyak gerakannya, tapi Anda pernah tahu apakah jalannya maju, mundur, atau ke samping". Jika Anda tahu Anda punya talenta, dan Anda melihat banyak gerakan - namun sedikit hasil konkrit - Anda mungkin kurang disiplin diri.

Periksalah jadwal minggu lalu Anda. Seberapa banyakkah waktu yang Anda curahkan untuk kegiatan-kegiatan teratur yang berdisiplin? Apakah Anda melakukan apa pun untuk menumbuhkan diri secara professional? Apakah Anda melakukan kegiatan yang baik untuk kesehatan? Apakah Anda tabung atau investasikan sebagian pendapatan Anda? Jika selama ini Anda masih menunda-nunda hal-hal tersebut, dengan alasan akan melakukannya nanti, mungkin Anda perlu memperbaiki disiplin diri Anda.

MENERAPKANNYA

Untuk meningkatkan disiplin diri, lakukanlah yang berikut: " Pilah-pilahlah prioritas. Renungkanlah dua tiga bidang dalam hidup Anda yang paling penting bagi Anda. Tuliskanlah blidang-bidang itu, beserta disiplin yang harus Anda kembangkan untuk terus bertumbuh dan mejadi lebih baik di bidang-bidang itu. Kembangkalah rencana untuk menjadikan disiplin tersebut bagian harian atau mingguan dari hidup Anda.

" Sebutkanlah alasan-alasannya. Luangkanlah waktu untuk menuliskan keuntungan-keuntungan dari menerapkan disiplin yang baru saja Anda tuliskan di atas. Lalu tempelkanlah di suatu tempat yang setiap hari Anda lihat. Di hari-hari ketika Anda malas, bacalah kembali daftar ini.

" Buanglah segala macam alasan. Tuliskanlah setiap alasan mengapa Anda mungkin tak dapat menindaklanjuti disiplin tersebut. Bacalah. Anda harus mengakkui bahwa itu hanyalah alasan yang dicari-cari. Sekalipun ada alasan yan tampaknya sah, carilah solusi untuk mengatasinya. Jangan cari-cari alasan untuk menyerah. Ingatlah, hanya dengan berdisiplinlah Anda mendapatkan kuasa untuk meraih impian-impian Anda.

MELATIHNYA SETIAP HARI

Sebuah tempat penyemaian benih tanaman di Canada memasang tanda berikut ini di dindingnya: "Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah dua puluh lima tahun yang lalu … waktu terbaik kedua adalah hari ini". Tanamkanlah pohon disiplin diri dalam hidup Anda hari ini.

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
disiplin_diri.doc83 KB
disiplin_diri.htm10 KB

Komentar