Sang Eksekutif yang Sempurna
Natal adalah saat yang tepat dalam setahun untuk meninjau gaya manajemen Yesus dari Nasaret. Apa yang Yesus capai adalah yang terbaik. Ia merekrut dan memotivasi dua belas orang-orang awam menjadi orang-orang yang luar biasa. Ia membentuk kepribadian mereka yang beragam, dengan hasrat, ambisi, dan pemikiran yang berbeda, menjadi sebuah kesatuan yang luar biasa.
Ia mengorganisir kekristenan yang telah tumbuh memiliki 1,5 milyar pengikut dan cabang di seluruh dunia dan 223 negara. Yesus tidak secara agresif memaksa orang-orang untuk mengikuti ajaran-Nya. Ia juga tidak membujuk mereka dengan cara yang licik. Namun, Ia mengajak para pendengar-Nya dengan tidak pernah melupakan kebutuhan mereka. Ia dengan setia memotivasi dan mempraktikkan prinsip motivasi paling penting. Orang ingin tahu seberapa besar Anda peduli sebelum mereka peduli pada apa yang Anda tahu.
Ia mengoptimalkan kemampuan terbaik para pengikut-Nya dengan menarik mereka, bukan mendorong mereka. Yesus mendekati dengan kepedulian untuk mengatur murid-murid-Nya. Ia tidak melihat para murid-Nya sebagai objek untuk dimanipulasi demi kesuksesan-Nya, namun Ia melihat mereka sebagai manusia yang harus dimotivasi dan dikembangkan.
Meski begitu, Ia tidak pernah tidak memerhatikan perilaku mereka yang tidak benar. Ia menegur mereka secara langsung dan terbuka, dan selalu mendukung dan mendorong untuk mereka mengubah hati mereka. Ia menekankan semangat kerja sama tim. Ia merendahkan diri untuk membasuh kaki murid-murid-Nya. Melalui itulah -- perhatian kepada orang lain -- manajemen dapat memberikan sumbangsih terbesar bagi pertumbuhan orang lain dan kesuksesan pelayanan.
Kita akan selalu menjalani hidup di dunia yang tidak sempurna, namun kita memiliki teladan yang sempurna. (t/Dian)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari: