Pengalaman: Kalau Salah Mendidik Anak

Kalau kita membuat kue bolu, dalam waktu satu jam lebih kita sudah tahu kue bolu kita berhasil atau gagal. Kalau rasanya pahit atau kuenya tidak baik, kita tahu bahwa kita sudah mengalami kegagalan. Bagaimana dalam pendidikan anak? Apa kriteria berhasil? Apa kriteria gagal?

Dalam membicarakan masalah remaja, kita mengenal istilah peer-group dan peer-presure. Suatu tekanan yang tidak kelihatan, tetapi nyata. Peer presure merupakan tekanan yang memaksa seseorang untuk berbuat sesuai dengan teman-teman sebaya dan lingkungan sekelilingnya. Tekanan ini bisa dalam hal prestasi di sekolah, gelar yang sama tingginya, penghasilan yang sama banyaknya, hidup yang sama majunya, pakaian yang sama mutunya, pengetahuan yang sama dalamnya. Kadang-kadang, hal ini bisa positif mendorong untuk bertindak yang baik, tetapi sering kali lebih banyak nilai negatifnya.

Gambar Mendidik Anak

Orang tua Kristen juga mengalami peer pressure ini, sama seperti remaja. Tekanan tersebut adalah: "mempunyai anak Kristen yang sempurna". Suatu pandangan yang diterima secara luas bahwa kalau Anda tidak dapat mendidik anak menjadi anak yang sehat secara emosi, penuh semangat pelayanan, tahu menghargai nilai seni yang tinggi, maka Anda telah gagal sebagai orang tua Kristen.

Karena itu, orang tua bersedia mengorbankan segalanya, bahkan hubungan dengan pasangan dan pertumbuhan rohani diri sendiri untuk pendidikan anak-anaknya. Dalam Efesus 5 dan 6, kita melihat orang Kristen harus hidup beribadah kepada Tuhan, harus makin menjadi serupa dengan Kristus, harus dewasa dalam karakter kristiani, harus setia dalam kehidupan dan kesaksian, dan akhirnya harus melaksanakan kehidupan keluarga dan mendidik anak dalam ajaran serta nasihat Tuhan.

Kita mengasihi anak-anak kita dan mau memberikan yang terbaik bagi mereka, baik dalam pembentukan kepribadian maupun kerohanian mereka. Akan tetapi, kalau kita menempatkan mereka sebagai nomor satu, bagaimanapun mulianya motivasi kita, kita kurang menghargai Tuhan dan menimbulkan persoalan bagi kita dan bagi anak-anak.

Kedewasaan Kristen membutuhkan pergumulan dan pertumbuhan.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Karena itu, "membuat anak Kristen yang sempurna" atau menciptakan orang suci kecil, bukanlah tujuan kita. Kedewasaan Kristen membutuhkan pergumulan dan pertumbuhan. Akan ada masa-masa saat anak-anak bersikap seperti orang yang belum pernah diajar. Kadang-kadang, mereka begitu sulit, menyebalkan, dan menyusahkan. Itu adalah bagian dari pertumbuhan. Mengharapkan kesempurnaan hanya menimbulkan ketakutan dan rasa bersalah kepada orang tua. Anak-anak pun akan mengalami ketakutan serta tekanan/stres yang tidak perlu.

Mungkinkah kita berusaha mendidik anak kita menjadi anak Kristen yang sempurna bukan untuk kepentingan anak itu sendiri, tetapi untuk kebanggaan orang tua? Mungkinkah kita mendidik mereka baik-baik untuk mendapat balasan kasih dari mereka? Mungkinkah kita curahkan seluruh perhatian kita karena kita lebih haus akan cinta kasih mereka daripada cinta kasih Allah? Dikasihi anak-anak adalah sukacita yang paling dalam di kehidupan ini. Semua orang tua menginginkannya. Akan tetapi, menempatkannya di atas kasih Allah adalah kesalahan prioritas.

Marilah kita mengasihi anak-anak kita dengan sepenuh hati kita. Itu adalah hak mereka. Mereka tak perlu mencapai standar tertentu untuk kita kasihi.

Kita harus terus mengingat untuk tidak menuntut mereka berlebihan. Jangan menekan mereka untuk menjadi "anak Kristen yang sempurna". Seperti juga kita, mereka adalah manusia yang berdoa. Biarlah kasih kita kepada anak-anak dicurahkan dengan penuh disiplin, menyeluruh, dan bebas. Berilah anak-anak Anda dasar yang kuat untuk kehidupan Kristen yang utuh, dampingi dalam jatuh bangun dan pergumulannya sebagai realitas kehidupan. Biarlah mereka ikut mengalami pergumulan jatuh bangun kehidupan rohani orang tuanya sebagai hal yang nyata sehingga mereka bisa bertumbuh dalam kedewasaan iman pribadi yang kukuh. Dan, biarlah mereka mengalami kebahagiaan dan kedamaian yang juga dialami oleh orang tua yang senantiasa berusaha hidup dalam Tuhan.

Audio Audio Pengalaman Kalau Salah Mendidik

Diambil dari:
Judul buku : Why Christian Kids Have Their Faith
Penulis : Ny. Monica Indrawan
Jenis Bahan Indo Lead: 
Kategori Bahan Indo Lead: 

Komentar