Kesaksian
-
Catatan dari Pemred e-Leadership
-
Kesan Pesan Ultah e-Leadership ke-9
-
Catatan untuk e-Leadership
-
Berkat dari e-Leadership
Oleh: Berlin B.
Kepemimpinan merupakan salah satu kemampuan, yang aku rasa, tidak aku miliki untuk sekian waktu. Bahkan, sampai detik ini pun, masih terlalu banyak hal yang harus aku pelajari dan latih dalam hal kepemimpinan. Memang, tidak semua orang menjadi pemimpin dengan banyak pengikut, tetapi aku rasa semua orang tetap membutuhkan kemampuan kepemimpinan minimal untuk mengatur hidupnya sendiri. Sebab, dari kemampuan mengatasi diri sendirilah, kita akan dipercayakan sesuatu yang lebih besar.
Menjadi staf publikasi e-Leadership aku rasa menjadi cara Tuhan, yang awalnya tidak aku sadari, untuk menolongku mengembangkan hidup. Kemampuanku melihat hidupku sendiri memang jauh lebih buruk daripada kemampuan Tuhan melihatnya. Seorang teman pernah mengatakan kepadaku bahwa kita sering kali baru dapat melihat karya Tuhan saat kita berhenti di ujung jalan kehidupan dan menoleh. Di sana, kita akan melihat "jejak kaki" penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup yang kita tempuh. Waktu pertama kali ditawari untuk menjadi staf publikasi e-Leadership, aku merasa tidak kompeten dalam hal itu. Akan tetapi, akhirnya aku menjalaninya juga. Aku banyak belajar dari bahan-bahan yang kami persiapkan dan mengenal prinsip-prinsip kepemimpinan yang selama ini asing bagiku. Saat membaca dan menyunting artikel-artikel kepemimpinan untuk diterbitkan, kadang aku menemukan prinsip-prinsip yang perlu aku terapkan dalam peranku sebagai kepala keluarga di rumah. Aku bahkan tidak menyadari bahwa aku membutuhkan hal itu, tetapi Tuhan telah melihatnya sejak lama dan Dia "memaksaku" ke arah sana dengan jalan menjadi bagian dari publikasi e-Leadership.
Salah satu bahan yang menjadi berkat bagiku adalah prinsip kepemimpinan gembala yang mendasarkan pada kebaikan, ketulusan hati, kecakapan, dan kesetiaan dalam kebenaran. Jelas, ada banyak prinsip kepemimpinan sekuler saat ini, tetapi prinsip kepemimpinan gembala sangat alkitabiah karena menjadikan kepemimpinan Kristus sebagai cetak birunya. Aku baru menyadari bahwa prinsip "kesetiaan dalam kebenaran" begitu penting dalam kepemimpinan, terutama dalam kepemimpinan rumah tangga. Satu frasa yang masih aku ingat dari artikel ini adalah "tanpa kesetiaan, kita tidak berhak menuntut loyalitas dari mereka yang kita pimpin". Sebagai pemimpin, kita mungkin sudah melakukan tiga yang pertama, tetapi kita perlu ingat bahwa ketiganya itu berkesinambungan, dan itulah yang disebut kesetiaan. Setia dalam kebenaran menjadi sesuatu yang wajib bagi seorang pemimpin Kristen. Aku sendiri merasa bahwa secara tidak sadar, kadang setelah memberikan sedikit kebaikan dan ketulusan hati, aku merasa berhak menuntut banyak dari orang-orang di sekitarku. Aku masih perlu banyak belajar tentang kesetiaan itu.
Itulah secuil pengalaman yang aku dapatkan dari bahan-bahan e-Leadership. Tentu masih ada banyak prinsip lainnya yang aku pelajari. Aku berdoa bahwa publikasi ini akan menolong semakin banyak orang untuk memiliki kepemimpinan, pertama untuk diri dan keluarganya sendiri, baru kemudian meluas. Bersyukur bahwa Tuhan tetap menyertai pelayanan e-Leadership sampai sejauh ini. Selamat Ulang Tahun Leadership, semoga engkau banyak melahirkan pemimpin yang mengasihi Tuhan dan berkarya demi kemuliaan nama-Nya. Soli Deo Gloria.
Oleh: S. Setyawati
Sebagai salah satu staf e-Leadership, saya beruntung mendapatkan banyak kesempatan untuk menyiapkan sekaligus membaca bahan-bahan kepemimpinan yang alkitabiah. Bahan-bahan yang digunakan dalam setiap kolom publikasi e-Leadership sejak awal hingga sekarang semakin menambah wawasan kepemimpinan saya. Pelajaran-pelajaran dari tokoh-tokoh Alkitab maupun para pemimpin yang sukses pun banyak memberi inspirasi bagi saya.
Pada peringatan hari jadi publikasi e-Leadership ini, saya mengucapkan selamat ulang tahun e-Leadership! Selamat mensyukuri hari jadi dan selamat mengembangkan diri untuk tetap menjadi berkat bagi calon-calon pemimpin dunia. Jangan pernah menyerah, jerih lelah seluruh Redaksi pasti dihargai Allah. Yesus Kristus menyertai.
Oleh: N. Risanti
Indonesia mengalami krisis kepemimpinan. Berita seperti itu sudah sering menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, tidak hanya dalam bidang politik dan pemerintahan, tetapi juga dalam gereja dan komunitas-komunitas Kristen. Kita kian jarang mendengar kiprah pemimpin yang memiliki hati dan pelayanan yang menginspirasi banyak orang, terutama dalam membangun dan membina tubuh Kristus. Kalau pun ada, jumlahnya tidak seimbang dengan pertumbuhan dan kebutuhan gereja dan komunitas orang percaya yang kian besar dan kompleks. Bersyukur, di tengah-tengah situasi tersebut, publikasi e-Leadership hadir untuk menjadi bagian dari solusi. Dengan artikel-artikel yang mengupas topik-topik seputar kepemimpinan, e-Leadership menjadi media dari orang-orang percaya untuk semakin mengasah dan mengembangkan kualitas kepemimpinan.
Menjadi bagian dari publikasi e-Leadership berarti menjadi bagian dari proses belajar dan perubahan. Kepemimpinan sendiri adalah proses yang senantiasa membutuhkan transformasi dan komitmen, yang didorong oleh kerinduan untuk melayani. Dan, dengan ketiga semangat itu pula, bahan-bahan e-Leadership dipersiapkan, diolah, ditulis, diulas, dan senantiasa dipergumulkan agar dapat memberi yang terbaik kepada para pembaca dan menjadi berkat. Bagian tersulit adalah untuk selalu menggali ide-ide baru dan wacana segar yang mencerahkan sehingga e-Leadership tidak hanya sekadar hadir demi rutinitas, tetapi benar-benar menjadi suatu kebutuhan yang berdampak. Kami rindu untuk semakin menjadi berkat bagi masyarakat Kristiani dalam mengembangkan kualitas dan integritas kepemimpinan mereka di tengah-tengah arus zaman. Kiranya hikmat dan teladan dari Tuhan Yesus selalu menjadi inspirasi dan sumber daya publikasi kami.
Selamat ulang tahun e-Leadership! Jaya terus dalam media internet, dan semakin berkualitas dalam memberi dampak yang berarti bagi para pemimpin dan gereja Tuhan. To God be the glory!
Oleh: Dian Pradana
Pernah ikut ambil bagian dalam pelayanan SABDA adalah salah satu "milestone" yang paling penting dalam hidup saya. Dari sinilah, saya belajar banyak hal karena dipercaya melakukan banyak hal. Menyenangkan! Salah satunya adalah saat diberi kesempatan untuk mengasuh Publikasi e-Leadership. Dalam praktiknya, justru saya yang semakin diperlengkapi dengan berbagai prinsip kepemimpinan Kristen ketika menyiapkannya dan kemudian menerbitkannya. Pada hari ulang tahunnya yang ke-9 ini, saya berharap publikasi e-Leadership dapat terus memosisikan diri sebagai salah satu agen perubahan; membentuk jiwa kepemimpinan dalam diri banyak umat Tuhan. Tidak semua orang akan menjadi pemimpin, tetapi jiwa kepemimpinan jelas dapat dimiliki oleh semua orang.