Kepemimpinan Kristen Saat Ini
Kepemimpinan saat ini semakin dihiasi dengan berbagai tantangan yang datang dari dalam, yaitu kedagingan, maupun dari luar, yaitu yang berasal dari dunia dan iblis. Dunia di mana kita sebagai orang percaya ada yang semakin menunjukkan perubahannya. Hal yang paling menonjol adalah nilai-nilai yang dianut di dalamnya. Pola yang berkembang dalam dunia kepemimpinan dewasa ini ialah mereka yang kuatlah yang berkuasa, kuat dalam menggunakan kekuasaan, bahkan kuat dengan menggunakan kekerasan. Gambaran dunia seperti itu turut memengaruhi setiap orang percaya yang menjadi pemimpin di berbagai bidang kehidupan. Pola pikir para pemimpin Kristen sedikit demi sedikit akan mulai terpengaruh. Menyadari hal itu, maka penting bagi seluruh pemimpin Kristen untuk mengingat sebuah teladan yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Yesus telah mengajarkan suatu gaya kepemimpinan yang sama sekali baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Perbedaan antara kepemimpinan yang lama dan yang baru itu Ia nyatakan sebagai berikut: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian diantara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mrk 10:42-45). Dengan terus mengingat dan melakukan prinsip tersebut, maka setiap pemimpin Kristen dapat membuat perbedaan di tengah dunia. Karena sejatinya, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk melayani bukan menguasai. Kepemimpinan bagi orang percaya tidak sama dengan menjadi tuan, melainkan menjadi seorang hamba. Otoritas kepemimpinannya bukanlah kekuasaan, melainkan wujud kasih Allah. Jika tidak terus mengingatkan diri tentang prinsip kepemimpinan sejati, maka tidak heran ada sebagian yang mulai menjadikan pelayanan sebagai batu loncatan untuk memperoleh kedudukan. Perkembangan teknologi informasi pun menjadi tantangan tersendiri. Pemimpin Kristen yang tidak mampu mengembangkan diri secara kreatif akan tertinggal dalam persaingan. Dengan menguasai beragam perangkat teknologi informasi akan menolong para pemimpin Kristen untuk mengetahui setiap perkembangan dan menjadi lebih cepat dalam menjawab berbagai kebutuhan orang-orang yang dipimpin. Bukan hanya itu setiap pemimpin pun diharapkan memiliki kompetensi di bidang manajemen organisasi.
Keberhasilan memimpin orang lain selalu dimulai dengan memimpin diri sendiri. Setiap pemimpin, ia disebut pemimpin karena ia dapat membuktikan kepada orang-orang yang dipimpinnya bahwa dia telah memimpin dirinya sendiri dengan bijaksana menurut ukuran tertentu. Seorang pemimpin Kristen mengukur dirinya dengan Kristus, bukan dengan tokoh lain didunia ini. Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin, setiap orang percaya juga diharapkan menjadi pemimpin dengan sikap hati yang benar di hadapan Tuhan dan manusia. Sikap hati merupakan kunci dalam melayani, karena itu setiap pemimpin Kristen harus memastikan siapakah yang mengusai hati dan kehidupannya secara pribadi, apakah sang pemimpin telah menjadikan Yesus Kristus sebagai pemimpin sejati di dalam hidupnya?. Setiap pemimpin yang telah memiliki Kristus dalam hidupnya, pasti akan terus-menerus diperbarui dan memiliki sikap hati yang benar. Dengan demikian, akan semakin mau untuk diajar dan mengajar segala sesuatu yang benar karena telah menyadari panggilan hidupnya, yaitu untuk melayani setiap orang yang dipimpinnya menjadi lebih baik, pemimpin yang bertanggung jawab, disiplin, dan peduli, tidak hanya memimpin karena sebuah ambisi atau kedudukan tetapi memimpin karena ada sebuah dorongan Roh Kudus dari dalam dan tekanan dari luar ketika melihat keadaan sekitar yang membutuhkan kepemimpinan yang mampu berdiri menentang tradisi dunia. Semakin baik seorang pemimpin Kristen mempersiapkan dirinya, maka akan semakin besar pula tantangan yang akan terus datang, namun tantangan bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Dengan adanya tantangan mengindikasikan bahwa kepemimpinan kita terus bertumbuh. Walaupun dunia terus menentang, para pemimpin Kristen harus tetap berpegang pada janji dan perintah Tuhan Yesus meskipun itu akan membuat para pemimpin harus berdiri sendiri karena untuk menjadi teladan bukanlah soal mayoritas atau minoritas, melainkan soal profesionalitas dan integritas.
Tuhan pasti menolong setiap kita yang telah diutusnya menjadi pemimpin ditengah dunia ini, karena bukan karena kita bisa sehingga kita dipakai oleh-Nya tetapi karena dipakai oleh-Nyalah maka kita bisa.
Sumber: http://cirikhaspemimpin.blogspot.co.id/2012/06/normal-0-false-false-fals...