Kepemimpinan Digital -- Itu Penting
Saya yakin saya bisa membantu orang. Saya telah belajar BANYAK tentang kepemimpinan digital. Saya telah mempraktikkannya di beberapa tempat penelitian yang cukup bagus. Saya merasa yakin bahwa saya dapat membantu beberapa orang dan saya sangat senang melakukannya.
Ini masih merupakan usaha yang "menakutkan" bagi saya. Mengapa? Ini bukan pikiran tentang gagal. Gagal hanyalah proses di mana kita belajar bagaimana untuk sukses. Perasaan gentar saya adalah tentang sesuatu yang lebih besar dari kegagalan. Ini tentang masalah penciptaan nilai. Akankah saya dapat menciptakan nilai yang cukup untuk membenarkan investasi yang saya minta kepada orang-orang untuk melakukan apa yang saya tawarkan?
Jangan salah paham. Saya percaya jawabannya adalah YA besar. Namun, ketika saya merencanakan konten dan memikirkan strategi, saat itulah saya merasa cukup terdorong untuk melangkah jauh di atas dan melampaui apa yang diharapkan. Dan, di situlah letak pelajaran BESAR tentang kepemimpinan digital. Ini semua adalah tentang menciptakan nilai bagi orang-orang.
Kepemimpinan Digital
Entah Anda sedang berbicara tentang:
- menulis unggahan blog,
- menyampaikan khotbah,
- menjual produk fisik,
- menawarkan layanan,
- pembinaan dan konsultasi,
- atau mengadakan pelatihan,
tujuannya masih sama: Ciptakan nilai aktual yang lebih besar dari apa yang Anda minta untuk diinvestasikan oleh orang-orang.
Jika saya meminta orang untuk membaca unggahan blog, saya ingin unggahan blog itu melebihi ekspektasi mereka. Jika saya melatih seseorang, saya ingin mereka melihat hasil yang sebenarnya dari saat kami berbagi bersama. Jika saya menulis buku, saya ingin orang terpesona dengan isinya.
Kepemimpinan digital yang efektif bermuara pada penciptaan nilai yang lebih bagi orang-orang daripada yang mereka harapkan.
Ini adalah model bisnis Chick-fil-A. Meja yang bersih adalah ekspektasi minimum yang akan dimiliki seorang tamu terhadap restoran cepat saji mana pun, tetapi bunga potong segar di atas meja? Itu jauh di atas dan di luar ekspektasi!
Jadi, pertanyaan besarnya adalah, bagaimana saya bisa menciptakan nilai aktual bagi orang lain?
1. Bertekadlah untuk melayani.
Menciptakan nilai bagi orang lain selalu dimulai dengan pola pikir -- perubahan mental dari mengonsumsi menjadi berkontribusi. Anda perlu ingin membantu orang dan memilih untuk melayani orang lain daripada hanya menjual.
2. Ketahui nilai apa yang dapat Anda tambahkan.
Anda berbakat!
Anda mungkin percaya atau mungkin tidak percaya itu tentang diri Anda, tetapi saya percaya itu tentang Anda, karena saya percaya bahwa setiap manusia telah diberkati dengan perpaduan unik antara karunia, bakat, dan kepribadian. Allah menghendaki agar Anda menjadi kontributor, jadi Dia menaruh beberapa hal baik di dalam kepala Anda untuk Anda berikan kepada orang lain.
Pertanyaannya bukan Dapatkah saya berkontribusi pada orang lain? Melainkan Apa yang harus saya kontribusikan kepada orang lain?
Hal Apa Yang Membuat Anda Tertarik? Apa yang Anda temukan saat Anda mengajar orang lain dalam percakapan yang tidak direncanakan? Untuk meminta bantuan apa orang-orang secara alami cenderung datang kepada Anda?
3. Membangun hubungan dengan orang-orang.
Tidak ada yang lebih penting daripada hubungan yang Anda bangun dengan sesama manusia. Itu termasuk keluarga, teman, gereja Anda, dan bahkan calon pelanggan dan klien.
Saya suka ketika pengusaha dan pemilik bisnis mulai berpikir secara relasional, bukan murni transaksional. Ini bukan tentang membuat penjualan, ini tentang membuat hidup seseorang lebih baik. Ini bukan tentang membuat seseorang melakukan pembelian, ini tentang membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan orang-orang.
Jika Anda tidak membangun hubungan, Anda tidak akan memiliki siapa pun untuk dilayani.
4. Mengetahui kebutuhan orang.
Melayani bukan tentang memenuhi kebutuhan Anda. Ini tentang memenuhi kebutuhan mereka. Jadi, Anda perlu tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan klien, pelanggan, dan teman Anda. Ini membutuhkan mendengarkan orang. Bersikaplah peka terhadap di mana orang cenderung terjebak, gagal, atau merasa tidak mampu. Dan, bersiaplah dengan bantuan.
5. Ciptakan solusi untuk masalah kehidupan yang nyata.
Saya kebetulan tahu bahwa banyak pendeta dan pemimpin gereja tidak yakin bagaimana memimpin pada tingkatan berikutnya, jadi di pd.church, kami menciptakan solusi dan pelatihan nyata untuk para pendeta.
Saya juga tahu bahwa banyak pemimpin memiliki potensi untuk memperluas pengaruh mereka secara signifikan menggunakan teknologi online dan media sosial, tetapi mereka tidak yakin harus mulai dari mana. Melayani, dalam arti tertentu, memecahkan masalah bagi orang-orang dan menawarkan solusi yang berhasil. Kepemimpinan digital bermuara pada pembuatan konten dan memulai percakapan yang memecahkan masalah dan memberdayakan orang.
Jika Anda menjadikannya tentang Anda dan membuat lebih banyak orang menyukai Anda, Anda tidak akan pernah puas. Namun, ketika Anda menjadikannya tentang membantu orang, Anda akan menemukan banyak kepuasan dalam prosesnya! (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Church Leaders |
Alamat situs | : | https://churchleaders.com/ministry-tech-leaders/370414-digital-leadership.html |
Judul asli artikel | : | Digital Leadership -- It's a Thing |
Penulis artikel | : | Brandon Cox |