Kepemimpinan di Saat Krisis (I)

Shalom,

Semakin tinggi Anda memanjat pohon, semakin besar tiupan angin yang menerpa Anda. Begitulah kira-kira pepatah yang tepat bagi karier pemimpin yang sedang menanjak. Meski demikian, "angin" itu tidak hanya menerpa mereka yang ada di puncak pohon, tetapi juga mereka yang berada di dahan yang lebih rendah. Jadi, semua pemimpin mengalami terpaan angin itu, yaitu krisis dalam kepemimpinannya. Hanya saja, skala krisis yang mereka hadapi mungkin berbeda-beda.

Sebagai pemimpin, terutama pemimpin gereja, kita perlu menyadari kepastian hal tersebut. Sebab itu, para pemimpin gereja perlu memiliki persiapan untuk menghadapi krisis, yang kadang-kadang datang tanpa kita duga. Ini akan sangat menolong saat krisis itu benar-benar datang menerpa. Dalam edisi ini, kami menyajikan artikel tentang bagaimana pemimpin gereja seharusnya mempersiapkan diri mereka menghadapi Krisis. Juga, jangan lewatkan inspirasi dalam menghadapi krisis pada kolom Inspirasi. Selamat menyimak.

Staf Redaksi e-Leadership, Berlin B.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:12)

Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar