Kepemimpinan dalam Rumah Tangga (I)
Shalom,
Sikap yang sering kali diabaikan oleh beberapa pemimpin Kristen adalah memberi perhatian pada pernikahan dan keluarganya karena alasan pelayanan. Banyak orang berpikir bahwa tidak apa-apa mengabaikan pasangan dan keluarga kita selama itu dilakukan untuk pelayanan. Pada kenyataannya, sikap mengabaikan pernikahan dan keluarga dalam kepemimpinan sering kali menjadikan seseorang pemimpin di mana pun, kecuali di rumahnya sendiri.
Saat menasihati Timotius tentang syarat seorang penilik jemaat, Paulus mengatakan bahwa seorang penilik jemaat haruslah "seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya."(1 Timotius 3:4) Mencermati nasihat Paulus ini, tersirat betapa pentingnya pasangan dan keluarga bagi seorang pemimpin. Sebelum keluar rumah sebagai sosok pemimpin yang hebat, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan kepemimpinannya di dalam rumahnya sendiri. Demikian kira-kira yang ingin dikatakan Paulus. Karena itu, pada kesempatan ini e-Leadership mengangkat tema Kepemimpinan dalam Rumah Tangga. Kami berharap bahwa artikel yang kami sajikan dapat menolong kita, khususnya para suami, untuk bisa menjadi pemimpin yang lebih baik lagi, baik di dalam maupun di luar rumah mereka. Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Berlin B.
http://lead.sabda.org