KARAKTER BERSINAR DITENGAH TEKANAN

KARAKTER : ”BERSINAR” DI TENGAH TEKANAN
Rom.5:1-4

Karakter adalah dasar dari kepribadian seseorang. Karakter adalah pola dari perilaku atau kepribadian seseorang! Bagaimana kita berinteraksi (berhubungan) dengan lingkungan kita akan menunjukkan seperti apa karakter kita!
Biasanya, karakter kita yang sebenarnya akan nampak saat kita berada dalam krisis atau tekanan. Misalnya :
(a) Kalau dalam krisis (tekanan) kita mudah marah, maka sebenarnya karakter kita adalah pemarah!
(b) Kalau dalam tekanan, kita mudah menyerah, maka sebenarnya karakter kita memang lemah!
(c) Kalau dalam krisis (tekanan) kita berkompromi dengan dosa, maka sebenarnya karakter kita memang kompromistis (tidak punya pendirian tegas) dsb.

Untuk melihat karakter sebenarnya dari seseorang, lihatlah tindakannya saat ia berada dalam krisis, masalah atau tekanan! Hal itu tidak bisa disembunyikan. Kalau dalam keadaan baik-baik saja, seseorang bisa “Jaim” (Jaga imej).
Nah, salah satu tujuan Tuhan dengan diri kita adalah agar kita memiliki karakter yang baik sebagaimana dimiliki Kristus!
Karakter kita itu akan menunjukkan seberapa ”dalam” pengenalan kita akan Kristus! Sayangnya orang kristen (gereja) masih mengecewakan dalam hal ini.
Penelitian di Amerika menyebutkan : 86% pendeta di Amerika percaya bahwa gereja di Amerika telah gagal menghadirkan secara akurat karakter Tuhan kepada bangsa mereka! (SermonCentral.com)
Itu artinya, gereja (orang kristen) cenderung gagal memiliki karakter Kristus!

4 HAL PENTING TENTANG KARAKTER
1.Karakter lebih dari sekedar ucapan belaka – Yak.2:18
Semua orang bisa berkata bahwa ia orang baik, orang jujur atau orang yang murah hati. Tapi, hanya tindakannyalah yang bisa membuktikan semua itu!
Bahkan Amsal 20:11 dengan tegas mengatakan : Bahwa sejak dari anak-anak seseorang sudah bisa ditebak karakternya, dari apa yang diperbuatnya!
Oleh sebab itu ada ungkapan bijak : ”Act speak louder than word” – Perbuatan berbicara lebih keras daripada kata-kata !
Contoh alkitab : anak-anak Imam Eli ( 1 Sam.2:22-25)
(a) Sebagai imam mereka pasti hafal Taurat dan mengajar taurat kepada orang Israel.
(b) Tapi kelakuan mereka sangat jahat – bukan saja berzinah, tetapi mereka juga mengkorupsi daging persembahan.
(c) Ini menunjukkan cacat ”karakter” Hofni dan Pinehas. Akhirnya Tuhan menghukum mereka! – 1 sam.2:34

Karakter kita akan menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Dan itu bisa dilihat dari apa yang kita perbuat, bukan apa yang kita katakan!

2.Talenta adalah karunia, tapi karakter adalah pilihan
Ada banyak hal dalam hidup kita yang merupakan ”karunia” atau pemberian Tuhan yang hanya bisa kita terima. Misalnya saja :
(a) Kita tidak bisa memilih lahir dari orang tua kita
(b) Kita tidak bisa memilih warna kulit kita
(c) Kita tidak bisa memilih Kecerdasan kita (IQ).
(d) Kita tidak bisa memilih talenta kita.

Semua hal diatas, terutama talenta, adalah pemberian Tuhan, kita tidak bisa memilih mana yang kita kehendaki!
Tapi, bagaimana kita menggunakan dan mengembangkan talenta kita sehingga membentuk karakter kita, itu adalah pilihan kita!
Contoh :Yusuf di rumah Potifar (Kej.39:3-6)
(a) Ia dipercaya menjadi kepala rumah tangga Potifar adalah karena bakat dan talentanya yang luar biasa! Juga karena disertai Tuhan.

(b) Tapi, waktu istri Potifar menggodanya : disini terlihat karakter Yusuf yang sebenarnya!

(c) Yusuf bisa saja memanfaatkan hal itu untuk kesenangan sesaat. Tapi, ia memilih untuk menolak rayuan istri Potifar! Inilah karakter Yusuf yang asli : ia orang yang takut akan Tuhan, lebih dari apapun juga! Padahal waktu itu tidak ada siapapun yang melihatnya!

Ada hasil penelitan yang cukup memprihatinkan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Prof. Don Mc Cabe, 66% siswa sekolah mengakui mereka suka menyontek!
Mereka ini bukannya mempergunakan talenta yang Tuhan berikan secara maksimal, tapi malahan memilih jalan pintas dalam meraih prestasi dengan menyontek!

3.Karakter membawa kesuksesan yang langgeng
Ada ungkapan yang mengatakan : Karisma (talenta/kecakapan/keahlian) bisa membawa kita sampai ke puncak, tapi hanya karakterlah yang mempertahankannya!
Ungkapan itu tepat sekali. Ada banyak orang yang bisa mendaki sampai puncak karier, tapi karena karakternya lemah, maka ia cepat hancur.
Contoh alkitab : Simson (Hak.14:1dst)
(a) Simson dilahirkan sebagai seorang nazir Allah yang luar biasa. Ia dikaruniai kekuatan (ini termasuk talenta) yang tiada taranya.

(b) Ketika masih sangat muda ia sudah menjabat sebagai Hakim di Israel – ini puncak kariernya.

(c) Tapi sayang, karakternya yang buruk membuat ia cepat turun dan habis!

Apa saja cacat karakternya :
(1) Ia suka mengumbar nafsu – Hak.16:1-4
(2) Ia suka mabuk-mabukan – Hak.14:10
(3) Ia seorang yang sembrono – rahasianya diumbar kepada Delila

Beda dengan Simson, Samuel bisa menjadi Hakim sampai seumur hidupnya. Ini dikarenakan karakternya yang baik!
Rakyat mengakui karakter Samuel yang baik itu – 1 Sam.12:1-5

4.Seseorang tidak bisa melampaui ”batasan” karakternya
Yang menjadi batasan ketinggian ”kedudukan”/pencapaian seseorang adalah karakternya!
Ada banyak orang yang hebat talenta dan bakatnya, tapi pencapainnya biasa-biasa saja!
Sebaliknya, ada orang yang talentanya biasa saja, tapi pencapaiannya luar biasa!
Contohnya : Daud
(a) Dibandingkan Saul, talenta Daud dalam bidang ketentaraan dan pemerintahan jelas kalah jauh.
(b) Tapi pencapaian Daud ternyata melebihi Saul – 1 Sam.18:7

Perbedaan keduanya adalah pada karakter. Daud takut akan Tuhan, setia kepada Tuhan dan menghormati pemimpinnya. Ia tidak membunuh Saul walau ada kesempatan – 1 Sam.24:12.
Ada 4 A, yang membatasi perkembangan karakter kita dan membuat gagal :

(1) Arrogance – kesombongan
Orang yang sombong sulit maju, karena ia merasa tidak butuh siapapun, termasukTuhan!

(2) Aloneness – kesendirian
Sukses, kita raih salah satunya karena kita bisa membangun hubungan dengan orang lain.
Nah, kalau kita suka menyendiri, maka kita susah untuk maju!

(3) Adventure-seeking – pencari petualangan
Orang tipe ini sulit untuk maju. Ia tipe kutu loncat, yang senang pindah pekerjaan sana-sini hanya demi memenuhi keinginannya berpetualangan!
Orang demikian tidak punya kesetiaan.

(4) Adultery – perzinahan
Sejarah mencatat cacat karakter yang satu ini telah membuat banyak penguasa besar jatuh. Daud jatuh dalam dosa ini, demikian juga Simson, Bill Clinton, dan sebagainya.

Kesimpulan dari bahasan ini : Karakter adalah diri kita apa adanya ketika tidak ada seorang pun yang melihat. Kalau kita membina karakter kita menjadi baik, maka akan baiklah seluruh hidup kita!

Jenis Bahan Indo Lead: 
Kategori Bahan Indo Lead: 

Komentar