Editorial
Dalam artikel sebelumnya, kita telah menyimak beberapa hal mengenai dasar pemanggilan Musa -- seorang yang dipakai Tuhan sebagai pemimpin besar yang membebaskan bangsanya. Edisi kali ini masih bertema sama. Namun, redaksi menyoroti satu aspek khusus mengenai strategi kepemimpinan yang menuntun pada praktik kepemimpinan rohani.
Pembahasan aspek khusus ini akan mengantarkan kita pada pengertian yang lebih lanjut mengenai praktik ini, sebagaimana yang diterapkan oleh Musa. Ia sudah menanggung tugas-tugas kepemimpinan yang begitu berat. Kami berusaha menunjukkan hal-hal ini untuk memperlengkapi kepemimpinan Anda.
Selamat menyimak. Tuhan memberkati.
Pimpinan Redaksi e-Leadership
Desi Rianto
Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat (Ayub 6:24).