Editorial
Shalom,
Seorang atlet lari akan berlari dengan sangat cepat dan kencang tanpa menghiraukan yang lainnya, dengan tujuan menjadi yang pertama dalam mencapai garis akhir. Demikian juga untuk mendapatkan sebuah keberhasilan, semua harus diawali dengan antusiasme, dan dengan antusiasme tersebut kita pun terpacu untuk bekerja lebih keras lagi demi mencapai tujuan. Berapa banyak dari kita yang mau berhasil? Mungkin setiap orang mau berhasil, tapi tidak setiap orang mau bekerja keras dan mau mengikuti setiap proses untuk dapat mencapai keberhasilan, bahkan memiliki antuasiasme pun tidak. Hal ini menyebabkan keberhasilan dan kesuksesan hanya menjadi sebuah impian dan khayalan yang semu, yang tidak pernah akan kita miliki seumur hidup.
Dibentuk dan diproses memang sakit, tetapi kalau kita mau bekerja keras dan menjalani setiap langkah proses itu, kita akan mendapatkan hasilnya. Tidak ada kesuksesan tanpa diawali dengan penderitaan terlebih dahulu. Semua pasti diawali dari nol. Namun, tetaplah mengingat bahwa ukuran kesuksesan bukan terletak pada standar properti yang kita miliki -- rumah yang mewah, mobil mewah, uang yang banyak, dsb..
Untuk itu, kali ini Redaksi telah menyediakan wacana untuk kita dapat mengevaluasi diri kita. Sejauh manakah kita melakukan pekerjaan dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan dengan antusias dan sesuai dengan kapasitas yang kita miliki?
Kontributor e-Leadership,
Desi Rianto