Ciri Pemimpin yang Melayani
Anda ingin tahu ciri-ciri nyata seorang pemimpin yang melayani? Spears pada tahun 1995 menerjemahkan konsep di atas ke dalam ciri-ciri nyata pemimpin yang melayani. Menurut studinya, indikator kehadiran pemimpin yang melayani terlihat dari 10 hal berikut.
- Kesediaan untuk menyimak.
- Kuat dalam empati.
- Melakukan pemulihan-pemulihan.
- Penyadaran/peningkatan kesadaran.
- Memiliki sikap persuasif.
- Mampu membuat konsep.
- Mampu membuat prakiraan yang tepat.
- Penatalayanannya baik.
- Memiliki komitmen untuk menghasilkan proses pembelajaran.
- Serius dalam upaya pembentukan dan pengembangan komunitas.
Banyak ahli juga menawarkan indikator-indikator lain yang dikembangkan dari konsep Spears dan studi sesudahnya sehingga melengkapi pemahaman kita tentang kepemimpinan yang melayani tersebut.
-
Pemimpin yang melayani menyadari dan menghayati bahwa ia melayani suatu hal yang lebih besar dari dirinya atau organisasinya.
-
Pemimpin yang melayani memberikan teladan-teladan hidup bagi para pengikutnya sebagai pedoman mereka dalam berperilaku dan bersikap. Namun ia tidak memaksa orang lain untuk mengadaptasi suatu wujud perilaku atau berbagai aturan serta hal-hal yang ia idealkan. Ia memberi ilham melalui ilustrasi, memberi teladan dengan terlebih dahulu melaksanakannya sendiri. Contoh dalam Alkitab ialah Daud menunjukkan hal itu ketika ia mengajak dan bukan memerintahkan anak buahnya masuk ke perkemahan Raja Saul yang dikawal Abner dan ribuan pasukannya.
-
Pemimpin yang melayani memiliki aspek kepribadian yang nyata antara lain: rendah hati, berani bertanggung jawab, serta memiliki keterkaitan tinggi antara harga diri, gambar diri, dan ambisinya. Ia juga mampu menampilkan diri sebagai manusia biasa dengan kelemahan-kelemahan.
-
Pemimpin yang sungguh melayani juga mendedikasikan diri dalam perkara-perkara moral serta berani mengambil risiko untuk menegakkan prinsip etika tertentu.
-
Pemimpin yang melayani memiliki visi yang jelas dan mampu memberdayakan orang lain.
-
Pemimpin yang sungguh melayani mampu memberikan kepercayaan pada pengikutnya dan pemahaman yang mendalam tentang mereka.
-
Pemimpin yang melayani bersedia berpikir untuk jangka panjang. Ia tidak mengharapkan hasil yang spektakuler terjadi dalam waktu singkat; karena ia menyadari bahwa untuk menggerakkan dan mentransformasi orang diperlukan waktu yang panjang dan proses yang berkesinambungan. Gereja-gereja di India Utara tidak akan berkembang seperti sekarang bila para misionaris yang datang ingin mencapai hasil yang cepat. Mereka mendirikan sekolah, klinik, percetakan, lembaga pendidikan, dan kemudian barulah Injil diberitakan secara lisan.
-
Pemimpin yang melayani melakukan komunikasi proaktif dan bersifat dua arah. Dalam Kisah Rasul 7 terlihat bagaimana seharusnya para pemimpin menanggapi kritik dan gosip, yakni dengan sikap tenang dan proaktif.
-
Pemimpin yang melayani juga harus dapat hidup di tengah kepelbagaian pendapat, bahkan ia merasa tidak nyaman berada dalam lingkup pendapat, paradigma, serta gaya kerja yang homogen. Ia tidak mencari solusi yang mudah sesuai keinginannya belaka.
-
Pemimpin yang melayani memberi kepercayaan dan wewenang pada pengikutnya karena ia memiliki gambaran positif dan optimis tentang mereka. Ia juga memberdayakan mereka dengan berbagi pengetahuan, keahlian, serta sudut pandangnya. Contoh yang jelas ialah ketika Tuhan Yesus menyapa Natanael, kata-kata yang digunakannya sangat positif (Yohanes 1:47).
-
Pemimpin yang melayani menggunakan baik sentuhan emosi maupun daya logikanya untuk memengaruhi orang, di samping lewat peneladanan. Paulus dan Silas meneladankan untuk tidak lari dari penjara yang terkena gempa bumi lalu membujuk kepala penjara untuk tidak bunuh diri.
-
Pemimpin yang melayani tidak berupaya menjadi pahlawan, namun menciptakan dan melahirkan pahlawan-pahlawan. Yohanes Pembaptis memiliki seorang murid yaitu Polykarpus. Sikap tegar Polykarpus dalam menghadapi ancaman aniaya serta kematian dari orang Romawi membuat banyak orang terinspirasi untuk menjadi Kristen. Memang ia mengorbankan nyawanya pada saat penganiayaan itu.
-
Pemimpin yang melayani mengerjakan banyak hal tetapi ia tidak melakukan berbagai hal yang dapat didelegasikan kepada orang lain. Nehemia merupakan contoh keberhasilan kepemimpinan serupa itu karena ia memiliki fokus yang tajam.
-
Anda perlu mencatat bahwa bila seseorang menjadi pemimpin yang melayani tidak berarti ia akan menghindar dari berbagai masalah atau konflik. Ia bukan juga menjadi sosok yang dikendalikan oleh berbagai kelompok yang kuat. Dalam pekerjaannya sehari-hari, seorang pemimpin yang melayani akan mendahulukan orang lain. Ia juga membuat orang terinspirasi, terdorong, belajar, dan mengikut teladannya. Pendekatannya bukanlah pendekatan kekuasaan, tetapi pendekatan hubungan atau relasional.
Diambil dari:
Judul buku | : | Landasan Pacu Kepemimpinan |
Penulis | : | Robby I. Chandra |
Penerbit | : | Gloria Graffa, Yogyakarta 2005 |
Halaman | : | 61 -- 65 |