Apakah Rencana Strategis Alkitabiah?
Anda menyadari kalau organisasi/gereja Anda harus memikirkan ulang strategi yang diterapkan. Anda menyadari bahwa tidak ada pemikiran nyata mengenai bagaimana menuntaskan pekerjaan yang telah Tuhan bebankan pada gereja/organisasi Anda. Anda melihat gereja/organisasi Anda, dan sepertinya tidak ada kemajuan. Tidak ada rencana atau strategi dalam apa yang Anda lakukan. Namun, Anda bertanya-tanya apakah perencanaan yang strategis itu alkitabiah. Pertama, Anda bergumul dengan hal itu dalam pikiran Anda. Kemudian, Anda menyadari bahwa beberapa orang yang termasuk dalam jajaran kepemimpinan gereja atau organisasi Anda menanyakan hal yang sama.
APAKAH ADA DASAR ALKITABIAH BAGI PERENCANAAN STRATEGIS?
Apakah kita memiliki fondasi alkitabiah bagi konsep perencanaan yang strategis, atau apakah perencanaan strategis itu adalah sesuatu yang kita adopsi dari dunia bisnis yang sekuler? Apakah Tuhan menghargai proses perencanaan strategis? Dengan prinsip dan teladan, firman Tuhan mengemukakan perencanaan strategis sebagai salah satu cara Ia bekerja dalam dan melalui umat-Nya. Ya, perencanaan strategis ada di dalam Injil.
MUSA
Kita dapat melihat dengan jelas dalam Injil bahwa Musa adalah seseorang yang strategis -- atau setidaknya ia belajar menjadi seseorang yang strategis. Musa berjuang sebagai pemimpin setelah ia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Ayah mertuanya, Yitro, datang menemuinya setelah mendengar perkara besar yang Tuhan lakukan. Yitro melihat bahwa Musa dipenuhi dengan beban kepemimpinan dan memberikan rencana pemberian Tuhan -- sebuah strategi -- untuk menghadapi masalah yang dialaminya. Yitro mengajar Musa bagaimana menetapkan rencana strategis dengan mendelegasikan tugas sehingga ia tidak menanggung beban seorang diri. Hasilnya, tenaga manusia yang ada saat itu digunakan dengan lebih efektif dan tujuannya tercapai. Musa juga berpikir strategis saat dia mengirim mata-mata ke tanah Kanaan.
YOSUA
Yosua, anak didik Musa, juga menampilkan kepemimpinan yang strategis. Dalam Yosua 6, Tuhan memberi Yosua sedikit pelajaran tentang pemikiran yang strategis. Yosua akan membawa bangsa Israel ke Tanah Perjanjian, mereka menghadapi musuh pertama di Tanah Perjanjian itu. Mereka menghadapi yang namanya tembok Yerikho. Tuhan memberi Yosua sebuah strategi. Ia bisa saja turun dari surga dan memorak-porandakan kota Yerikho, namun Tuhan memilih untuk bekerja melalui sebuah strategi yang melibatkan umat-Nya. Tuhan terus bekerja melalui anak-anak-Nya sampai sekarang.
NEHEMIA
Nehemia adalah seorang pemimpin yang ditunjuk Allah yang menggunakan strategi dalam memimpin. Saat Tuhan memberinya tugas kepemimpinan untuk membangun kembali tembok Yerusalem, Nehemia mulai menetapkan dan kemudian bekerja melalui strategi yang direncanakan dengan baik untuk mencapai visi yang Tuhan berikan. Ia menilai kerusakannya. Ia mengamankan sumber-sumber yang ada. Ia memilih pemimpin-pemimpin dan memberi mereka tugas. Semua orang yang pernah membuat sebuah bangunan, dari sebuah rumah anjing sampai rumah tiga kamar, akan mengakui pemikiran strategis Nehemia -- membangun terlebih dulu tembok kota Yerusalem.
DAUD
Sejak kecil, Daud adalah seorang pemikir yang strategis. Ia tidak mengalahkan Goliat dengan kekuatannya atau kehebatan senjata yang dimilikinya. Dia mengalahkan Goliat dengan menggunakan strategi yang diberikan Tuhan kepada-Nya yang menunjukkan kelemahan lawannya. Kemudian, sebagai pemimpin pasukan, Daud menggunakan strategi dalam berperang. Daud memerlukan orang-orang yang dapat memikirkan dan merencanakan segala sesuatu dengan strategis, dan Tuhan memberikannya bani Isakhar (1 Taw. 12:32).
YESUS
Perjanjian Lama dipenuhi dengan teladan-teladan pemimpin yang menetapkan rencana strategis dan melaksanakannya. Bagaimana dengan Perjanjian Baru? Kita dapat melihat Yesus sebagai teladan yang luar biasa dalam hal penerapan strategi. Ia memulai misi-Nya dengan memilih murid-murid, mengembangkan mereka, kemudian mengirim mereka "sampai ke ujung bumi" (Kis. 1:8). Strateginya meliputi beberapa pengajaran di hadapan publik dan mukjizat. Akhirnya, strategi-Nya membawanya sampai kepada salib, kubur, dan kebangkitan. Yesus Kristus mengerti benar rencana untuk menebus semua manusia jauh sebelum Ia meninggalkan surga untuk kemudian menjalankan rencana-Nya tersebut.
PAULUS
Rasul Paulus, pemain kunci yang mendirikan gereja mula-mula, memiliki strategi. Jelas sekali jika kita baca perjalanan pelayanannya, Paulus memilih kota-kota penting untuk mendirikan pangkalan pelayanannya. Ia memilih kota-kota di mana kemungkinan ia dapat memberi dampak besar kepada sebanyak mungkin orang. Efesus, misalnya, adalah pintu gerbang menuju Asia kecil.
TUNTASKAN TUJUAN ALLAH MELALUI RENCANA STRATEGIS
Amsal 19:21 mengatakan, "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." Tujuan Allah adalah bagian dalam rencana strategis untuk gereja atau organisasi Anda yang sangat berbeda dari model rencana strategis sekuler. Kita harus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan sebagai langkah awal perencanaan yang strategis. Tidak ada kompromi, rencana Tuhanlah yang kita inginkan, bukan rencana kita sendiri.
Tuhan jelas mengharapkan kita untuk memiliki rencana. Ia telah memberi kita sejumlah prinsip dan sejumlah teladan luar biasa yang jelas. Ia menegaskan untuk kita tidak percaya pada rencana dan strategi kita sendiri dan mengabaikan tuntunan Roh Kudus. Setelah kita berusaha menetapkan hati dan pikiran kita dalam tuntunan Tuhan, kita dapat merencanakan sebuah strategi yang menyenangkan-Nya dan sebuah strategi yang akan membawa pada sebuah keberhasilan.
Perencanaan yang strategis bukan hanya sebuah konsep alkitabiah, ini adalah mandat alkitabiah. Ini adalah cara kerja pilihan Tuhan untuk menetapkan bagaimana Anda dan gereja atau organisasi Anda melaksanakan Amanat Agung. Jangan sampai kita stagnan. Berusahalah untuk mengerti kehendak Tuhan dan mengetahui bagaimana Anda akan dapat menuntaskan misi yang Anda pegang.
Kitab Amsal memiliki sejumlah prinsip praktis yang jelas berkenaan dengan strategi dan perencanaan.
- Amsal 14:15, "Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya."
- Amsal 15:22, "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak."
- Amsal 16:3, "Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu."
- Amsal 16:9, "Hati manusia yang memikirkan jalan-jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya."
- Amsal 20:18, "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat." (t/Dian)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari: