Antusiasme Untuk Menang dan Bekerja Keras
JIKA ANDA MENJALANKAN BISNIS
, Anda harus memiliki tekad untuk berhasil. Rasul Paulus membandingkan kehidupan iman dengan suatu perlombaan lari (Ibrani 12:1). Kita sedang berlomba, bukan dengan orang lain, melainkan dengan dosa, daging, dan iblis. Paulus berkata, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12)Banyak orang lebih menyukai ayat ini berakhir setelah kata "perjuangan kita bukanlah" (kita tidak perlu berjuang, Red.). Kadang-kadang saya menceritakan kisah mengenai seorang percaya yang ingin bermain tenis dengan lembut dan kasih sayang. Ia tidak ingin membuat lawannya berlari atau bekerja sekuat tenaga atau lelah, sehingga ia dengan sengaja mengalah dalam setiap permainan, dan terluka hatinya karena kehilangan mitra bermainnya. Mitranya kehilangan rasa hormatnya terhadap dirinya dan tidak mau lagi bermain dengannya.
Yesus menceritakan perumpamaan mengenai talenta yang berikut ini.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (Matius 25: 24-29)
Jika Anda dipanggil oleh Allah untuk menjalankan bisnis, maka Anda sudah dipanggil untuk bersaing di dunia usaha secara adil, dengan keberanian dan ketekunan. Kita harus menunjukkan iman kita melalui perbuatan baik dan jangan seperti hamba penakut yang menerima satu talenta dan tidak bisa dipercaya itu. Allah menghendaki kita menjadi seperti hamba yang menerima sepuluh talenta, yang memunyainya secara berlimpah. Jika pelanggan atau majikan Anda menghasilkan uang bersama Anda dalam tim, mereka menang dan Anda juga turut menang. Bisnis bagaikan suatu permainan dan sifat alaminya adalah bersaing. Selanjutnya, Tuhan kadang-kadang dapat bertindak seperti seorang tuan yang keras. Ia tahu kapasitas kita dan menuntut kinerja kita yang maksimal. Menjadi saksi di dunia bisnis berarti bekerja keras, percaya kepada Allah dan mengizinkan terang kita bercahaya. Berlakulah jujur, namun berjuanglah dengan cemerlang dan berusaha untuk mencapai kemenangan. Ketika Anda mencap ai kemenangan dan menolong beberapa orang lain mencapai kemenangan, ceritakanlah kepada mereka tentang Yesus. Mereka akan mendengarkan Anda karena mereka sudah memiliki rasa hormat kepada Anda.
Kerja keras dan mengetahui kapan harus beristirahat merupakan suatu bagian penting dari hikmat Allah bagi para profesional Kerajaan Allah. Ada suatu kesukaan khusus yang hanya dapat diperoleh melalui disiplin kerja keras. Beberapa orang percaya mengira bahwa pekerjaan merupakan kutuk akibat kejatuhan Adam dari kasih karunia. Memang benar bahwa mereka yang tidak ditebus dikutuk pada kesia-siaan, tetapi hal ini tidak berlaku bagi masa depan orang-orang yang bekerja bagi Kerajaan Allah. Akhirnya, kita tidak bekerja mengejar harta duniawi, tetapi upah surgawi. Rasul Paulus menulis, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:23-24)
Banyak orang yang tidak mengenal Tuhan bekerja keras secara luar biasa dan masih tetap bekerja setelah jam kerja yang normal. Beberapa orang mendapatkan imbalan yang sangat besar untuk pekerjaan mereka. Kebutuhan hidup dan juga ambisi serta kehausan akan keberhasilan mendorong orang untuk bekerja keras. Kitab Amsal menyatakan, "Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia" (Amsal 16:26). Orang-orang Kristen tahu bahwa membangun Kerajaan Allah lebih penting daripada meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun, jika seseorang dipanggil Allah untuk masuk ke dalam dunia usaha, kerja keras dan komitmen kepada pekerjaan yang ada berarti menghormati Tuhan. Keunggulan umat Allah di dunia usaha harus melebihi keunggulan pekerja yang belum percaya, dan barulah pesan Kerajaan Allah bisa efektif di tempat kerja. Kadang-kadang, dengan komitmen mereka untuk bekerja keras, orang-orang non-Kristen membuat anak-anak Kerajaan Allah merasa malu. Saya me ngenal seorang pemimpin perusahaan Kristen yang sukses yang mengatakan kepada saya mengenai kesulitan yang ia hadapi dalam bekerja dengan orang-orang Kristen di perusahaannya. Ia mengatakan, "Alangkah sulitnya bekerja dengan orang-orang Kristen! Jika saya memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu, mereka mengatakan bahwa saya tidak mengasihi mereka sehingga mereka tidak menaatinya!" Ia bersedia untuk menggaji lebih banyak orang non-Kristen karena mereka mengerti bahwa supaya mereka tetap dapat bekerja, maka mereka harus menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Bagi orang-orang Kristen dewasa ini, supaya dapat berhasil di dunia usaha, nilai kerja keras dan keunggulan harus diajarkan di gereja. Ketika ditanya apa yang akan ia lakukan jika mengetahui bahwa Tuhan akan datang kembali besok, pencetus reformasi besar, Martin Luther, berkata bahwa ia akan keluar dan menanam sebatang pohon! Yang ia maksudkan adalah bahwa orang Kristen tidak boleh hanya duduk dan menunggu kedatangan Tuhan. Kita harus memenangkan seluruh dunia bagi kemuliaan Allah!
Saya kira paling tidak saya mengetahui satu alasan mengapa begitu banyak orang Kristen salah memprediksi mengenai suatu bencana Y2K yang besar. Gereja secara keseluruhan mungkin menganggap rendah jumlah profesional industri komputer yang bekerja keras yang harus menggantikan sistem lama yang ada di seluruh dunia dalam bulan-bulan sebelum tanggal 1 Januari 2000. Perusahaan-perusahaan besar melakukan itu didorong oleh ketakutan akan tuntutan hukum yang besar yang berkaitan dengan masalah-masalah Y2K. Mereka menginvestasikan miliaran dolar untuk memperbaiki, meningkatkan, atau mengganti perangkat lunak mereka dengan risiko. Dewasa ini, kita mengira mereka mengeluarkan uang terlalu banyak. Para pemprogram komputer kadang-kadang bekerja 24 jam (dengan bayaran yang sangat tinggi) selama berminggu-minggu pada proyek-proyek untuk mengurangi masalah-masalah atau paling tidak melakukan perbaikan yang cepat yang dapat mencegah komputer berhenti bekerja. Saya sebagai s eorang profesional industri komputer merasa sangat malu memikirkan bagaimana para profesional yang bukan orang Kristen bekerja begitu keras untuk menghindari suatu bencana, sementara beberapa rekan Kristen saya yang dihormati hanya memprediksi saja. Kadang-kadang, tampaknya orang-orang yang beriman tidak peka dengan orang-orang lain yang bekerja keras.
Alkitab mengajarkan bahwa tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Namun, Yakobus menjelaskan bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya mati, tidaklah berguna (Yakobus 2:17-20). Tentu saja, ia menulis ini sehubungan dengan keselamatan, tetapi iman yang sama yang menyelamatkan kita adalah juga iman yang menopang hidup kita. Konsekuensinya, jika kita percaya bahwa Allah memberi kita penghasilan, penghidupan, dan setiap napas kita, maka iman ini harus menunjukkan karakternya yang sejati melalui pekerjaan kita. Jika iman kita sempurna, pekerjaan kita, tidak peduli betapa pun hinanya, akan cemerlang. Selama saya berada dalam dunia bisnis, saya tidak pernah menemukan orang yang mencapai keunggulan tanpa bekerja keras.
Diambil dan disunting seperlunya dari: