Pemimpin yang Melayani

Gaya kepemimpinan yang melayani memberi kebebasan bagi tim menikmati kesuksesan yang telah mereka peroleh sembari mengembangkan kemampuannya untuk bertindak. Gaya ini mempunyai beberapa perbedaan dari gaya pemimpin yang "mengajar".

PEMIMPIN YANG "MENGAJAR"- fokus pada pekerjaan- pemimpin mengambil keputusan- merupakan "Ahli" di bidangnya- Pemimpin menjawab pertanyaan- komunikasi satu arah.

PEMIMPIN YANG "MELAYANI"- fokus pada orang-orang dan pekerjaan- mendorong forum untuk ikut mengambil keputusan- mengembangkan keahlian- pemimpin melontarkan pertanyaan- komunikasi dua arah.

Kedua model kepemimpinan tersebut sesuai untuk diterapkan di situasi yang berbeda pula. Kita bisa ambil contoh pelayanan khotbah yang menggunakan gaya mengajar karena gaya itulah yang paling sesuai untuk tugas tersebut. Namun itu juga berarti pemimpin gereja akan menjadi terbiasa menggunakan gaya mengajar, meski seharusnya mereka juga harus ingat untuk menggunakan gaya melayani di lain situasi.

LATIHAN- Gaya yang mana yang anda sarankan untuk situasi berikut ini?

  1. Sebuah organisasi gereja ingin mengevaluasi ulang strategi misinya.
  2. Para jemaat mempunyai beberapa pertanyaan detail setelah mendengar seri khotbah di Roma.
  3. Alarm kebakaran tiba-tiba berbunyi saat anda sedang memimpin pelayanan di gereja.
  4. Staf keuangan yang baru bertanya apakah dia dapat mempresentasikan laporan keuangannya secara berbeda tahun ini.
  5. Rapat evaluasi semester dengan guru-guru sekolah minggu mengenai program mereka.

* Jawaban yang kami anjurkan ada di bagian akhir halaman ini

6 TIPS BAGI KEPEMIMPINAN MELAYANI YANG EFEKTIF

  1. Belajarlah bagaimana melontarkan pertanyaan dan gagasan untuk memberi masukan tim. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana pendapat kalian tentang hal ini?", "Apakah ada yang punya pendapat mengenai topik ini?", "Bagaimana kamu melihat proposal ini?" harus anda biasakan daripada secara sukarela menjawab semua hal sendiri.

  2. Mencari kesepakatan. Kesepakatan tidak berarti semua pihak menyetujui 100% apa yang telah diputuskan, tapi kesepakatan adalah saat dimana seluruh tim mampu menerima dan mendukung keputusan yang telah diambil. Pemimpin yang melayani (Fasilitator) dapat membantu untuk membuat diskusi untuk mencapai kesepakatan dengan:

    • memastikan kriteria evaluasi telah terbentuk dan berjalan
    • memberikan waktu dan kesempatan yang memadai bagi tiap orang untuk berpartisipasi
    • anggota tim tidak terburu-buru menyerah demi menghindari konflik
    • konflik dapat diselesaikan dengan produktif
  3. Fasilitator perlu mendorong partisipasi kelompok, khususnya di tahap-tahap awal pembentukan, jika perlu juga merancang topik yang akan didiskusikan sehingga semua mendapat bagian.

  4. Fasilitator yang efektif menjalankan pertemuan-pertemuan yang efektif, yaitu pertemuan yang memiliki agenda dan waktu yang jelas, langkah-langkah dan kegiatan dicatat serta dibagikan, namun tetap memiliki cukup waktu bagi diskusi yang produktif.

  5. Fasilitator perlu memonitor dan memproses tim, mengamati dimana saja potensi konflik dapat muncul, memberi dukungan yang lebih besar pada masa-masa penuh tekanan, mendorong anggota baru untuk bergabung dalam tim.

  6. Terakhir, seorang fasilitator tidak takut menangani konflik dan mengatur hal-hal dalam tim secara produktif. Rintangan-rintangan bagi kesuksesan kelompok, baik hal-hal dari luar menyangkut pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau anggota kelompok yang sulit harus diatasi supaya tim dapat tetap melangkah ke depan dan menyelesaikan apa yang mereka kerjakan.

JAWABAN YANG DIANJURKAN: Kami menganjurkan gaya kepemimpinan mengajar cocok dilaksanakan di situasi no 2 dan 3, sementara gaya kepemimpinan melayani lebih baik untuk dilakukan di no 1,4 dan 5.

(A.C)

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
pemimpin_melayani.htm4 KB

Komentar