10 Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Martin Luther

1. Motivasi Luther adalah pencariannya akan Allah.

Luther sering ditampilkan sebagai orang yang berdiri melawan segala macam penyimpangan dalam Gereja Katolik Roma. Dan, dia memang melakukannya. Namun, ini bukan perhatian utamanya -- ini bukan motivasi utamanya.

Luther menjadi seorang biarawan karena dia mencari Allah, dan, setelah dia menemukan Allah sebagai Allah yang pengasih, dia memprotes segala sesuatu yang menjauhkan orang dari Allah yang semacam itu. Luther tidak berdiri untuk mereformasi gereja, tetapi untuk mereformasi pesan gereja.

Luther tidak menentang kekuatan paus (setidaknya pada awalnya), tetapi menentang fakta bahwa paus tidak menggunakan kekuatannya untuk mengusahakan kesejahteraan abadi orang-orang percaya.

2. Luther menyebabkan perputaran balik dalam teologi.

Cara terbaik untuk mengilustrasikan perubahan radikal dalam teologi yang dibawa Martin Luther adalah putaran balik. Luther secara radikal membentuk kembali Injil yang sedang diberitakan, dari sebuah pesan di mana manusia pergi kepada Allah menjadi sebuah pesan di mana Allah datang kepada manusia.

Perputaran balik ini terlihat jelas dalam liturgi Luther. Saat itu, Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa, dalam misa, imam mempersembahkan Kristus yang disalibkan kepada Allah. Sebaliknya, pesan Luther adalah kebalikannya: melalui para pengkhotbah, Allah menyampaikan pesan tentang Kristus yang disalibkan kepada orang-orang percaya.

3. Luther merancang logonya sendiri.

Gambar: bersyukur

Luther ahli dalam hubungan masyarakat, sebuah fakta yang mungkin paling jelas diilustrasikan dalam apa yang disebut "mawar Luther" yang menjadi logo pribadinya. Dia mengembangkan logo tersebut dan menggunakannya pada semua suratnya mulai tahun 1530.

Dia menjelaskan mawar itu sebagai berikut:

Pertama-tama harus ada salib hitam di hati, yang mempertahankan warna alaminya, sehingga saya sendiri diingatkan bahwa iman kepada Yang Tersalib yang menyelamatkan kita. "Sebab, dengan hati orang percaya dan dibenarkan" (Rm. 10:10, AYT). Meskipun itu adalah salib hitam, yang mematikan dan yang juga seharusnya menyakiti kita, tetapi meninggalkan hati dalam warna alaminya dan tidak merusak alam ... Artinya, salib tidak membunuh, tetapi membuat manusia tetap hidup. Sebab, orang benar akan hidup oleh iman, oleh iman kepada Juru Selamat. Hati seperti itu harus berdiri di tengah mawar putih, untuk menunjukkan bahwa iman memberikan sukacita, kenyamanan, dan kedamaian. Dengan kata lain, itu menempatkan orang percaya ke dalam mawar putih yang gembira, karena iman ini tidak memberikan kedamaian dan sukacita seperti yang diberikan dunia (Yoh. 14:27). Itulah sebabnya, mawar harus putih dan bukan merah, karena putih adalah warna roh dan malaikat (Mat. 28:3). Mawar seperti itu harus berdiri dengan latar belakang biru langit, melambangkan bahwa sukacita dalam roh dan iman seperti itu adalah awal dari sukacita surgawi masa depan, yang sudah dimulai, tetapi digenggam dalam harapan meskipun belum terungkap. Dan, di sekitarnya ada lingkaran emas, untuk menandakan bahwa kebahagiaan di surga seperti itu tidak ada habisnya dan lebih berharga daripada semua kesenangan dan kepunyaan, sama seperti emas adalah logam yang paling bernilai dan berharga.

4. Luther adalah bagian dari sebuah tim.

Anda dapat mengatakan bahwa Luther memulai Reformasi, tetapi Anda tidak dapat mengatakan bahwa dia melakukan semuanya sendiri. Sebaliknya, kita harus menggemakan suara John Calvin, yang berkata: "Injil dimulai di Wittenberg."

Calvin tidak hanya mengindikasikan bahwa Reformasi Protestan semuanya adalah tentang Injil, tetapi juga bahwa Luther adalah bagian dari tim di Wittenberg. Jalannya untuk menemukan kembali pesan kasih karunia tidak dapat dipahami tanpa pengaruh dari kolega dan atasannya yang lebih tua, Johann von Staupitz.

Begitu Luther menyebarkan dalilnya dan diskusi berat dimulai, dia dibantu oleh rekannya Karlstadt (yang akhirnya menjadi seorang lawan).

Orang penting bagi penyebaran teologi Luther adalah Philipp Melanchthon dan Johann Bugenhagen. Dan, kemudian ada Lucas Cranch, Georg Spalatin, Veit Dietrich, dan banyak lagi.

Singkatnya, Reformasi memiliki satu pemimpin, tetapi banyak rekanan dalam tim.

5. Luther menerbitkan tulisan secara produktif.

Luther menulis lebih dari sembilan puluh lima dalil dan beberapa khotbah. Edisi resmi karyanya -- yang disebut "Weimarer Ausgabe" -- terdiri lebih dari seratus dua puluh jilid lembar tebalnya.

Inti dari rangkaian yang mengesankan ini adalah karyanya tentang penjelasan dan terjemahan Alkitab. Luther diangkat sebagai profesor eksegesis alkitabiah dan itu tetap menjadi profesinya sampai akhir hidupnya. Masa itulah dia menghasilkan banyak catatan/penafsiran yang kaya.

Meskipun dia bukan gembala resmi Wittenberg, kita juga memiliki banyak khotbahnya, di mana buah-buah eksegesisnya dapat dinikmati. Dan, kemudian ada karya polemik dan teologis, tabletalk (percakapan ramah tamah), surat-surat, dan banyak lagi.

6. Luther mengincar iblis.

Bagi Luther, iblis adalah nyata. Dia sendiri mengalami bagaimana iblis mencoba membuatnya meragukan janji Allah dan mengambil kepastian keselamatannya. Luther yakin bahwa iblis menggunakan semua cara untuk membawa kerusuhan dan keruntuhan ke dalam gereja.

Pernah dikatakan, beberapa pemikiran Luther tentang iblis lebih berkaitan dengan takhayul abad pertengahan daripada dengan apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang musuh Allah. Namun, sebagian besar dari apa yang dia katakan dapat ditemukan dalam Firman Allah.

Dalam hal ini, Luther berperan sebagai pengingat untuk tetap waspada. Dalam pikirannya, hal terbaik bagi iblis adalah ketika umat Allah bertindak seolah-olah iblis tidak ada.

7. Luther adalah seorang pria yang mengutamakan keluarga.

Luther agak terlambat dalam memulai sebuah keluarga. Dia berusia empat puluh satu ketika menikah dan empat puluh dua ketika menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya.

Dia sering menulis surat kepada anak-anaknya selama dia berada jauh dari rumah; kadang-kadang dia bahkan membawa mereka bersamanya dalam perjalanannya. Di rumah, dia akan bermain dan menciptakan musik bersama mereka. Dia juga seorang ayah dengan kekhawatiran dan kesedihan. Misalnya, dia diliputi kesedihan atas kematian salah satu putrinya dan prihatin ketika seorang putranya kesulitan di sekolah.

Dasar bagi kehidupan rumah tangga Luther adalah istrinya, Katharina von Bora. Dia tidak hanya merawat anak-anak, tetapi juga memberi tahu ayah mereka secara langsung jika pembicaraannya terlalu penuh nada permusuhan atau jika dia tidak merawat dirinya sendiri dengan baik.

8. Luther adalah ahli bahasa.

Cara terbaik untuk membaca tulisan-tulisan Luther adalah membacanya dalam bahasanya aslinya. Terkadang, dia menulis dalam bahasa Jerman, terkadang dalam bahasa Latin, dan terkadang dalam kedua bahasa pada kalimat yang sama. Baik dalam karya polemik maupun pastoral, Luther dapat membentuk dan menyusun bahasa untuk menciptakan efek yang tepat. Dia mengadaptasi bahasanya untuk audiensnya yang spesifik dengan cara luar biasa.

Dia menciptakan kata-kata dan frasa baru saat menerjemahkan Alkitab. Dia dapat berbicara dan menulis pada tingkat ahli yang terpelajar, tetapi kemudian beralih dalam sekejap untuk menceritakan sebuah kisah yang dapat dipahami oleh anak-anak kecil. Sederhananya, dia ditakuti oleh musuh dan dipuji oleh teman-temannya karena kepandaiannya dalam berbicara.

Untungnya bagi kita, ada banyak terjemahan yang bagus dari karyanya; tetapi, hanya kata-kata asli Luther yang benar-benar dapat memberi Anda pemahaman sepenuhnya tentang penggunaan bahasanya yang unik dan terampil untuk mengomunikasikan ide-idenya yang membentuk sejarah.

9. Luther adalah orang berdosa.

Bahkan dalam hidupnya sendiri, Luther dahulu (dan masih) dilihat oleh banyak orang sebagai pahlawan Kristen, bahkan sebagai nabi dari Allah. Banyak patung Luther di Jerman dan di luar negeri menunjukkan seorang pria kuat berdiri tanpa rasa takut, menunjuk Alkitab di tangannya.

Ketika Luther memasuki biara, dia berkata bahwa dia sedang mencari Allah -- dan dalam sepanjang perjalanannya, dia terus mencari Allah selama sisa hidupnya.

Namun, Luther tahu bahwa dia sendiri adalah orang berdosa -- dan baginya itu bukan hanya ungkapan merendah orang saleh. Dalam beberapa hal, dia bahkan lebih berdosa daripada yang dia sendiri akui. Banyak yang hafal dengan hal-hal buruk tentang orang Yahudi yang dia katakan, makiannya terhadap lawan teologis, penghinaan tak kenal lelahnya terhadap paus dan pendetanya, dan sifat keras kepalanya dalam keyakinannya yang banyak merusak persatuan dan penyebaran Reformasi.

Dalam hal-hal tersebut, Luther tidak berdiri sebagai contoh untuk ditiru.

10. Luther tetap menjadi biarawan sepanjang hidupnya.

Ketika Luther memasuki biara, dia berkata bahwa dia sedang mencari Allah -- dan dalam sepanjang perjalanannya, dia terus mencari Allah selama sisa hidupnya.

Setelah menemukan Allah sebagai Allah yang pengasih, dia terus mencari-Nya, mengetahui bahwa dia membutuhkan-Nya setiap hari dan juga sadar bahwa terkadang Allah menyembunyikan diri-Nya.

Saat menjadi seorang biarawan, Luther menjanjikan ketaatan, kepapaan, dan kesucian abadi kepada Allah -- tiga sumpah terkenal yang harus dibuat oleh setiap biarawan. Luther tetap setia pada sumpah ini sepanjang hidupnya. Dia tetap taat kepada Allah sepanjang hidupnya dan bahkan berusaha untuk mematuhi Gereja Katolik Roma sebisa mungkin. Meskipun pencetak buku-bukunya menjadi kaya, Luther tetap miskin karena dia tidak terlalu peduli dengan uang. Akhirnya, ketika dia melanggar sumpah selibatnya dengan menikah, dia mewujudkan kesucian sebagai seorang suami.

Bahkan, di ranjang kematiannya, kata-kata tertulis Luther yang terakhir mengisyaratkan fakta bahwa dia menganggap dirinya sebagai seorang biarawan sepanjang hidupnya: "Kita adalah pengemis. Ini adalah kebenaran. Amin." (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crossway
Alamat situs : https://crossway.org/articles/10-things-you-should-know-about-martin-luther
Judul asli artikel : 10 Things You Should Know about Martin Luther
Penulis artikel : Herman Selderhuis
Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 

Komentar