s_salam

Editorial

Myron Rush, seorang penulis buku, yang salah satu artikelnya kami terjemahkan dan sajikan untuk Anda dalam edisi ini, merupakan penulis Kristen yang luar biasa. Ia dapat menguraikan dengan baik dan praktis prinsip-prinsip kepemimpinan berlandaskan kasih yang diambil dari 1 Korintus 13:4-8. Tanpa tedeng aling-aling, Anda dapat melihat bagaimana seorang pemimpin harus menerapkan semua prinsip kasih tersebut dalam kepemimpinannya. Banyak sentilan-sentilan terhadap karakter dan kebiasaan seorang pemimpin,

Editorial

Shalom, Matius 5:44 mengatakan, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Saya rasa ayat itu sudah jelas. Tuhan menuntut kita untuk kita mengasihi Allah dan sesama kita, tak terkecuali musuh kita, atau orang-orang yang mungkin tidak kita sukai. Hal itu juga berlaku bagi seorang pemimpin. Mungkin saja, ada kalanya seorang pemimpin harus bekerja dengan orang-orang yang tidak ia sukai. Nah, kalau demikian, apa yang harus ia lakukan? Menjatuhkannya

Editorial

Shalom, "Sebenarnya, mereka (pemimpin) memiliki sumber-sumber yang membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat, yang membuatnya seolah-olah memiliki indra keenam." Sepenggal kalimat yang dikutip dari editorial edisi e-Leadership 50 di atas, kiranya cukup mengingatkan Anda bahwa pemimpin bukannya memiliki indra keenam sehingga ia seolah-olah dapat melihat masa depan. Ia seolah-olah dapat melihat masa depan dan mampu mengambil keputusan yang tepat karena ia memiliki sumber data atau informasi

Editorial

Shalom, Banyak pemimpin yang mampu mengambil keputusan yang bijaksana, pintar, dan bukan "gambling". "Sepertinya mereka memiliki kemampuan khusus untuk merasakan implikasi dari keputusan-keputusan pada masa sekarang terhadap kenyataan di masa depan; melihat kesempatan emas yang terkubur di tengah-tengah masalah dan melihat apa yang tidak dapat dilihat orang lain; serta melihat potensi kepemimpinan di dalam diri orang-orang di mana kebanyakan dari kita akan mengabaikannya." Semua itu membuat mereka

Editorial

Salah satu bidang yang memerlukan penilaian yang baik adalah penempatan posisi. Jika Anda adalah pemimpin, menempatkan bawahan Anda pada posisi yang tepat tentu merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu komunitas. Pun jika Anda belum pada waktunya menentukan posisi bagi orang lain, mengetahui bahwa Anda sudah berada pada posisi yang tepat atau belum, merupakan suatu hal yang krusial. Semua itu memerlukan penilaian yang baik. Pada edisi kedua bulan ini, kami menyajikan artikel

Editorial

Seorang pemimpin harus tajam dalam menilai. Dalam melaksanankan peranannya, ia harus menilai segala sesuatu dengan baik, sehingga apa yang dilakukannya memberi manfaat bagi komunitasnya dan masing-masing individu yang ada dalam komunitas itu. Nah, dalam hal apa saja seorang pemimpin harus menilai dengan baik? Menurut artikel yang kami sajikan di bawah ini, setidaknya ada empat hal yang di dalamnya seorang pemimpin harus melakukan penilaian yang baik. Apa sajakah keempat hal itu? Silakan Anda simak.

Editorial

Masih dalam lingkup tema Menentukan Prioritas, edisi e-Leadership kali ini menyuguhkan kepada Anda empat bidang yang harus diutamakan oleh seorang pemimpin dalam pekerjaan kepemimpinan mereka. Empat bidang ini sangat penting bagi efektivitas kepemimpinan. Jika salah satu dari empat bidang ini diabaikan, seorang pemimpin tidak akan efektif dalam melakukan peran kepemimpinannya. Apa saja keempat bidang tersebut? Silakan simak artikel yang telah kami siapkan. Selain artikel itu, kami juga telah menyiapkan

Prioritas

Prioritas, menurut KBBI, berarti yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Hal ini, dalam kepemimpinan Kristen merupakan sesuatu yang diperlukan. Bagaimana pemimpin mendahulukan dan mengutamakan apa-apa yang harus dilakukan adalah salah satu kunci sukses keberhasilan. Masalahnya, banyak orang mengalami kesulitan dalam menentukan prioritas. Mereka kesulitan menentukan apa dan mana yang harus didahulukan. Kalaupun mereka sudah menentukan apa yang didahulukan, ada kemungkinan juga skala prioritas

Editorial

Seorang pemimpin, selain memiliki manajemen waktu yang baik, diharapkan pula mengerti waktu kekiniannya dengan baik -- menggunakannya untuk mengerti apa yang terjadi pada masa lampau, melakukan apa yang dapat diterapkan pada kini, serta menggunakan kekiniannya itu untuk memikirkan waktu yang akan datang. Karena itu, simak artikel yang telah kami siapkan di bawah ini. Kami harap, artikel ini, berserta dengan bahan lainnya seperti kutipan dan resensi buku, bisa menjadi berkat bagi Anda. Pimpinan Redaksi

Editorial

Bicara soal waktu, kita semua, apa pun profesi kita dan di mana pun kita berada, memiliki porsi waktu yang sama -- 24 jam sehari. Meski demikian, terkadang orang lain dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada yang kita kerjakan, padahal waktu kerja kita dengan orang itu sama. Jika demikian, apa sebenarnya yang menjadi masalah? Jawabannya adalah manajemen waktu. Manajemen waktu yang baik akan memungkinkan kita untuk dapat menggunakan waktu dengan baik, dan pada akhirnya mendapatkan hasil

Pages

Komentar