Yes, We Can!
Barrack Obama memenangi Pemilihan Presiden di Amerika Serikat karena menjanjikan perubahan. Ia berhasil meyakinkan publik bahwa di bawah kepemimpinannya, negeri yang terpuruk itu bisa kembali bangkit. Para pendukungnya pun sangat optimis. Dalam setiap kampanye, mereka berseru-seru penuh semangat: "Yes, we can!" -- "Ya, kita bisa!" Bersama Obama, masa kejayaan Amerika Serikat pasti akan datang lagi.
Nehemia juga memunyai optimisme seperti itu ketika akan membangun kembali tembok Yerusalem. Bedanya, optimisme Nehemia bersumber pada Tuhan. Bersama rekan sebangsanya yang ikut membangun, ia maju dengan prinsip: "Bersama Tuhan, kita bisa!" Prinsip ini terbukti ampuh ketika muncul gangguan dari Sanbalat dan Tobia. Keduanya mengatai para pekerja itu lemah, tidak akan sanggup membangun tembok yang sudah hancur total. Kalau pun bisa, perlu waktu lama dan hasilnya tidak akan sekokoh tembok sebelumnya. Keduanya berusaha mematahkan semangat Nehemia dan kawan-kawan. Namun, Nehemia tidak ambil pusing. Ia mengadukan semuanya kepada Tuhan, lalu ia terus bekerja. Ia meyakini penyertaan Tuhan akan memampukan mereka berbuat melebihi perhitungan manusia. Akhirnya, Tuhan membuat mereka berhasil dan menggagalkan rencana jahat para pengganggu.
Banyak "Sanbalat dan Tobia" di sekitar kita. Gambaran buruk atau anggapan negatif yang bisa membuat kita pesimis dan putus asa. Jika kita menanggapinya, kita akan kalah sebelum berperang. Oleh sebab itu, pakailah prinsip Nehemia. Yakinilah penyertaan Tuhan, lalu maju dan katakanlah: "Bersama Tuhan, kita bisa!"
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama publikasi | : | e-RH |
Penulis | : | JTI |
Alamat URL | : | http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2009/04/01/ |