Kriteria-Kriteria Potensi Kepemimpinan
Karena kualitas kepemimpinan alamiah itu penting ketika kita membicarakan perihal kepemimpinan spiritual, kita perlu mencari cara untuk menggali potensi kepemimpinan, baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Banyak orang memunyai bakat kepemimpinan yang mentah dan tersembunyi karena mereka kurang menganalisa diri dan kurang mengetahui diri mereka sendiri. Jika dibiarkan demikian, bakat ini akan tetap terpendam. Pertanyaan-pertanyaan objektif berikut ini dapat menjadi standar untuk mengukur diri sendiri, memungkinkan kita untuk menemukan kualitas kepemimpinan yang kita miliki, serta mendeteksi kelemahan-kelemahan yang bisa membuat seseorang tidak cocok untuk menjadi pemimpin.
Apakah Anda pernah merusak diri Anda sendiri karena memunyai kebiasaan buruk? Untuk memimpin orang lain, Anda perlu memimpin diri Anda sendiri.
Apakah Anda dapat menguasai diri Anda ketika ada masalah? Pemimpin yang kehilangan kendali diri dalam masa-masa pencobaan akan kehilangan rasa hormat dan pengaruh. Dia perlu tenang menghadapi krisis dan tabah dalam kemalangan dan kekecewaan.
Apakah Anda berpikir secara mandiri? Walaupun Anda menggunakan sepenuhnya pemikiran orang lain, pemimpin tidak bisa membiarkan orang lain memikirkan atau membuat keputusan untuknya sendiri.
Apakah Anda dapat mengatasi kritik secara objektif dan teguh menghadapinya? Apakah Anda mengubahnya menjadi kebaikan? Orang yang rendah hati dapat mengambil manfaat dari kritikan yang remeh dan bahkan jahat sekalipun.
Apakah Anda dapat memanfaatkan kekecewaan dengan kreatif?
Apakah Anda siap sedia untuk mempererat kerja sama dan memenangkan rasa hormat dan kepercayaan orang lain?
Apakah Anda memunyai kemampuan untuk menjamin kedisiplinan tanpa menggunakan otoritas Anda? Kepemimpinan sejati adalah kualitas internal dari dalam diri kita dan tidak memerlukan pamer kekuatan eksternal.
Apakah Anda pantas dinyatakan sebagai orang yang membawa damai? Lebih mudah menjaga perdamaian daripada mengusahakan perdamaian ketika keadaan sedang kacau. Fungsi penting dalam kepemimpinan adalah perdamaian -- kemampuan untuk mengetahui persamaan mendasar dari pandangan-pandangan yang bertentangan dan kemudian mengajak kedua belah pihak untuk menerimanya.
Apakah Anda dipercayakan untuk mengatasi situasi-situasi sulit dan genting?
Dapatkah Anda mengajak orang-orang untuk mengerjakan beberapa hal yang sah secara hukum namun yang biasanya enggan mereka kerjakan?
Dapatkah Anda menerima pandangan yang bertentangan dengan pandangan atau keputusan Anda tanpa menganggapnya sebagai serangan pribadi dan kemudian menanggapinya dengan wajar? Pemimpin harus siap menerima perlawanan dan tidak boleh merasa diserang secara pribadi oleh karenanya.
Apakah Anda bisa dengan mudah berteman dan menjaga hubungan pertemanan? [Kualitas dan besarnya] kelompok teman-teman Anda yang setia adalah tanda dari kualitas dan tingkat kepemimpinan Anda.
Apakah Anda terlalu bergantung pada pujian atau pengakuan dari orang lain? Apakah Anda memunyai pengangan yang kokoh dalam menghadapi penolakan atau bahkan kehilangan kepercayaan dari orang lain dalam waktu sementara?
Apakah Anda merasa nyaman saat menghadapi atasan atau orang asing?
Apakah bawahan Anda merasa nyaman dengan kehadiran Anda? Seorang pemimpin perlu memberikan kesan bahwa ia adalah orang yang simpatik serta ramah dan yang akan membuat orang lain merasa nyaman.
Apakah Anda benar-benar tertarik pada diri orang lain dari segala macam dan ras? Atau Anda mencari kehormatan dari orang lain? Apakah ada memunyai prasangka rasial yang terpendam? Orang yang antisosial biasanya tidak bisa menjadi pemimpin yang baik.
Apakah Anda memunyai hikmat? Dapatkah Anda mengantisipasi dampak dari sebuah pernyataan sebelum mengatakannya?
Apakah Anda memunyai kemauan yang kuat dan teguh? Seorang pemimpin tidak akan lama mempertahankan posisinya jika dia bimbang.
Apakah Anda memelihara kebencian, atau apakah Anda siap memaafkan luka-luka yang ditorehkan kepada Anda?
Apakah Anda orang yang optimis secara logis? Pesimisme bukanlah aset seorang pemimpin.
Apakah Anda memunyai semangat seperti yang Paulus katakan "ada 'satu hal' yang saya perbuat" (Filipi 3:13, BIS)? Motivasi tunggal seperti itu akan memfokuskan seluruh energi dan kekuatan seseorang kepada tujuan yang diinginkannya.
Apakah Anda dapat menerima tanggung jawab?
R. E. Thompson (World Vision, Februari 1966) menyarankan tes-tes berikut ini tentang sikap kita terhadap orang lain sebagai indikasi dari kapasitas kepemimpinan kita:
Apakah kegagalan orang lain mengganggu atau malah memberikan tantangan kepada kita?
Apakah kita memanfaatkan orang atau membina orang lain dengan tekun?
Apakah kita mengarahkan orang atau membentuk [pribadi] orang lain?
Apakah kita mengkritik atau memberi dorongan?
Apakah kita menghindari orang bermasalah atau mencarinya?
Kita tidak cukup hanya menganalisa diri melalui latihan ini, tetapi kita juga perlu memerhatikan hal-hal yang kita temukan dari latihan ini. Kita perlu menanggapinya. Mari kita memerhatikan kelemahan-kelemahan dan kegagalan kita, dan dengan bantuan Roh Kudus yang adalah Roh disiplin berkonsentrasi untuk memperkuat dan memperbaikinya.
Kualitas-kualitas yang didambakan ini semuanya ada dalam kepenuhan karakter Tuhan kita yang simetris. Setiap orang Kristen harus memintanya dalam doanya secara terus-menerus agar kualitas-kualitas tersebut dapat semakin pesat menyatu dengan pribadi kita. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: | ||
Judul buku | : | The Inner Man (Frank Hamrick) with Spiritual (J. Oswald Sanders) |
Judul asli artikel | : | The Reproduction of Leaders |
Penulis | : | J. Oswald Sanders |
Penerbit | : | Positive Action For Christ, Inc., Rocky Mount 1983 |
Halaman | : | 26 - 28 |