Editorial
Shalom,
Matius 5:44 mengatakan, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Saya rasa ayat itu sudah jelas. Tuhan menuntut kita untuk kita mengasihi Allah dan sesama kita, tak terkecuali musuh kita, atau orang-orang yang mungkin tidak kita sukai.
Hal itu juga berlaku bagi seorang pemimpin. Mungkin saja, ada kalanya seorang pemimpin harus bekerja dengan orang-orang yang tidak ia sukai. Nah, kalau demikian, apa yang harus ia lakukan? Menjatuhkannya atau malah mengasihinya? Sebagai orang Kristen, saya yakin Anda pasti sudah tahu jawabannya, tapi mari kita coba simak artikel yang sudah siap dibaca berikut ini. Kiranya semakin menambah dalam pengetahuan Anda, dan pada akhirnya memampukan Anda untuk memimpin dengan penuh kasih.
Selamat menyimak, Tuhan memberkati!
Pimpinan Redaksi e-Leadership,
Dian Pradana
http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:37-40)