Apakah Anda Siap Menghadapi Krisis?
Berikut adalah artikel-artikel yang berhubungan dengan krisis global.
1. Menghadapi Krisis
Krisis adalah situasi genting yang mengguncangkan keseimbangan hidup dan memaksa kita untuk mengubah hidup kita secara drastis. Penyakit kritis, kecelakaan, musibah alam, atau tindak kejahatan adalah beberapa contoh krisis yang kadang menimpa kita. Ada beberapa hal tentang krisis yang mesti kita ketahui.
- Kita tidak akan pernah dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi krisis. Sesiap apa pun, tatkala krisis terjadi, kita tetap akan terguncang.
- Dalam kondisi tertekan akibat krisis, acap kali kita melakukan hal-hal yang tidak lazim kita lakukan. Untuk sementara, kita kehilangan kendali atas diri kita.
2. Krisis Kepemimpinan Global
Pakar kepemimpinan John Gardner mengungkapkan bahwa ketika Amerika didirikan pada tahun 1776 dengan sekitar tiga juta penduduk, negara tersebut memiliki enam pemimpin kelas dunia: George Washington, John Adams, Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, James Madison, dan Alexander Hamilton. Pada tahun 1987, dengan populasi lebih dari 240 juta penduduk, Amerika seharusnya memiliki 480 pemimpin kelas dunia. Namun, di manakah mereka?
Pertanyaan yang sama harus diajukan bukan saja di Amerika, melainkan juga di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pertanyaan yang sama juga berlaku bukan saja dalam bidang politik dan pemerintahan, melainkan juga dalam bidang bisnis, pendidikan, sosial, religius, dan berbagai bidang kehidupan lainnya.
3. Krisis Ekologi dan Kepemimpinan Kristen
- Alam dan isinya diciptakan terlebih dahulu sebelum manusia dengan tujuan menyediakan kebutuhan hidup manusia. Artinya, Tuhan memang memakai alam dengan segala isinya agar menjadi sumber hidup dan kelangsungan hidup manusia. Jika manusia merusaknya, manusia akan tahu sendiri akibat yang harus ditanggungnya.
- Dalam Kejadian 1:26-29, Tuhan berfirman: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu."
Dari paparan ayat-ayat tersebut, jelas bahwa kita tidak bisa menafsirkan "beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi ..." terlepas dari konteks maksud Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya. Begitu juga dengan perintah "berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi".
KUTIPAN
"Komitmen ketika menghadapi konflik menciptakan karakter."
— John C. Maxwell