Tim Perintisan Jemaat
Judul: Tim Perintisan Jemaat
Keterampilan: * Melayani secara efektif sebagai anggota tim perintisan jemaat.
1. Konsep Tim Perintisan Jemaat
Bagaimana tim bola basket seperti tim perintisan jemaat?
Kenapa regu olah raga lari bukan seperti tim perintisan jemaat?
2. Definisi Dan Gambaran Tim Perintisan Jemaat
Tim perintisan jemaat adalah sekelompok orang yang berkomitmen kepada satu visi dan bekerjasama untuk mencapainya. Unsur-unsur tim yang terpenting seperti berikut:
a. Tim terdiri dari dua sampai enam orang (empat sampai duabelas kalau suami/isteri).
b. Teologia jemaat dan strategi pelayanan memiliki filsafat pelayanan.
c. Setiap anggota tim memiliki karunia-karunia roh yang dapat saling melengkapi satu terhadap lainnya untuk mencapai tujuan pelayanan. Setiap anggota harus mengerti peranan dan bagiannya dalam rencana pelayanan tim. Anggota-anggota tim harus belajar bekerja sama dengan efektif.
d. Tim harus memiliki struktur organisasi dan komunikasi yang baik.
3. Tugas-tugas Khusus Tim Perintisan Jemaat
Lihat I Korintus 3:10-17. Sebagai perintis jemaat Rasul Paulus bertugas apa?
a. Menurut saudara siapa penanggungjawab utama untuk mendirikan jemaat (bukan memulai jemaat itu), lalu menembus suatu daerah dengan Injil, dan melipatgandakan jemaat baru? Apakah itu tanggungjawab utama jemaat itu sendiri atau tim perintisan jemaat lintas budaya?
Apa pola umum Rasul Paulus untuk pelayanan perintisan jemaat?
Tugas tim perintisan jemaat lintas budaya adalah memulai jemaat atau kelompok jemaat kecil yang terampil untuk melipatgandakan. Lalu tim perintisan tersebut pindah ke tempat lain dan jemaat yang baru itu menembus daerah mereka sendiri. Tim perintisan mendirikan dasar dan jemaat membangun di atasnya (I Kor. 3:10-15).
c. Tim perintisan jemaat lintas budaya harus berfokus pada orang-orang yang berpotensi menjadi dasar dan saluran untuk mulai jemaat baru. Oleh sebab itu, tim perintisan jemaat harus memakai waktunya untuk menginjili orang-orang yang terbuka dan berpotensi mempengaruhi jaringan keluarga, orang yang dihargai atau yang mandiri.
Tim perintisan jemaat lintas budaya bersifat sementara bukan tetap. Jemaat baru adalah buah yang tetap. Dua gambaran di bawah ini dapat menolong kita untuk mengerti peranan tim perintisan.
Paraji : Tim perintisan lintas budaya seperti paraji. Peranannya adalah untuk menolong ibu yang mau melahirkan. Setelah melahirkan paraji itu mungkin akan membantu sementara waktu tetapi ketika ibu itu sudah kuat kembali, pelayanan paraji tersebut telah selesai. Ibu yang melahirkan harus bertanggung membesarkan anaknya sendiri.
Perancah (rangkaian tangga kayu/bambu yang dipakai untuk mengecat, mendirikan bangunan atau membersihkan gedung): Tim perintisan lintas budaya seperti perancah. Jemaat baru seperti gedung yang sedang dibangun. Perancah dipakai sementara dan setelah gedung selesai perancah dibongkar dan dipindahkan ke gedung lain yang perlu dibangun. Untuk membangun gedung, perancah harus dipasang dengan baik supaya bisa mencapai tujuannya.
4. Keuntungan Memakai Tim Perintisan Jemaat (daripada melayani sendiri)
Pertanyaan : Apa keuntungan melayani sebagai tim dari pada sendirian?
a. Pelayanan Lebih Efektif : Perintis-perintis jemaat biasanya lebih efektif kalau bekerja bersama-sama. Anggota-anggota tim perintisan jemaat mempunyai karunia-karunia roh, pengalaman serta kemampuan yang berbeda. Yesus Kristus mengutus muridnya melayani sepasang-sepasang (Lukas 10 : 1). Gereja di Antiokhia (KPR 13 : 1-3) juga mengutus satu tim termasuk Rasul Paulus, Barnabas, dan Yohanes. Di perjanjian Baru Paulus selalu melayani bersama dengan tim. Iblis selalu akan menyerang hamba Tuhan yang memasuki daerahnya. Oleh karena itu hamba Tuhan perlu rekan pelayanan untuk saling mendoakan, mendorong dan mendukung.
b. Pelayanan Lebih Terfokus : Satu tim bekerjasama akan dapat mencapai visi pelayanan tim, sedangkan beberapa orang yang bekerja secara terpisah akan mencapai visi yang berbeda.
c. Pelayanan Lebih Cepat Berhasil : Untuk daerah yang sulit di antara suku yang agak tertutup, lebih baik ada beberapa orang yang menyebarkan Injil supaya paguyuban/jemaat bisa dibentuk lebih cepat.
d. Pelayanan Lebih Kuat : Kalau ada anggota tim yang terpaksa meninggalkan tim, ada anggota lain yang dapat melanjutkan pelayanan yang sudah dimulai.
e. Pelayan Lebih Kuat : Pertanggungan jawab menjadi lebih kuat kalau orang bekerjasama dengan rekan sekerja dari pada bekerja sendiri. Dalam Alkitab perintis jemaat tidak bekerja sendirian tetapi selalu sebagai tim.
f. Pelayan Lebih Maju Rohaninya : Setiap orang yang telah lahir baru masih memiliki sifat-sifat duniawi dan kurang sempurna (Roma 5:3-5). Kekurangan itu merintangi kita untuk melayani dan mengasihi orang lain. Malah kita sering cenderung untuk melayani dan mementingkan diri sendiri. Sering kali kita tidak sadar akan kekurangan ini. Melalui hubungan kerja yang dekat sifat tersebut akan muncul dan kita bisa diperbaharui. Pembaharuan itu diukur oleh kesatuan tim.
5. Dinamika Tim
Dinamika Tim berarti bagaimana tim tersebut akan berfungsi. Ini termasuk struktur wibawa, disiplin, persekutuan, komunikasi, batas-batas kerja, dsb. Hal ini penting sekali untuk dipikirkan supaya tim dapat berfungsi dengan lancar dan efektif daripada terhambat. Semua anggota tim seharusnya berdoa dan mengambil keputusan tentang pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara bersama-sama dengan yayasan atau gereja pengutus.
Pertanyaan-pertanyaan yang harus dipikirkan:
a. Apa peranan serta tanggung jawab pemimpin tim dan anggota-anggota tim?
b. Bagaimana cara mengambil keputusan tim? Melalui musyawarah dengan persetujuan bersama? Atau pemimpin tim mengambil keputusan sendiri? Atau cara yang lain?
c. Tim bertanggung jawab kepada siapa? Bagaimana struktur wibawanya?
d. Hal-hal apa yang harus dilakukan kalau ada masalah di tim yang tidak bisa diselesaikan secara intern?
e. Pemimpin tim bertanggungjawab kepada siapa? Kapan dan berapa sering dia harus melapor kepada pengawasnya?
f. Anggota-anggota tim akan dievaluasi dengan cara bagaimana dan kapan?
g. Apakah ada peraturan atau garis pedoman khusus tentang gaya hidup para anggota tim?
h. Bagaimana caranya jika terjadi keadaan darurat, atau jika seseorang jatuh sakit?
i. Apa peraturan tentang libur atau cuti?
j. Apa dugaan isteri-isteri dan pria dan wanita yang belum menikah?
k. Siapa yang bertanggungjawab untuk menggembalakan anggota-anggota tim?
l. Kapan tim perlu mengadakan rapat? Di mana? Apakah tim perlu untuk bertemu dan mengadakan persekutuan atau saling berkunjung/main bersama? Kapan?
m. Apa hubungan anggota-anggota tim dengan gereja lokal yang lain?
Dalam kelompok-kelompok kecil, diskusikan pertanyaan di atas bersama-sama. Tentukan pertanyaan yang mana yang paling penting untuk dipikirkan dan apa pendapat kelompok anda tentang pertanyaan tersebut?
6. Tim Yang kuat
a. Saling mendoakan baik secara tim maupun secara pribadi.
b. Menyetujui tujuan yang dibuat oleh tim. Sering mengadakan evaluasi dan diskusi. Tujuan-tujuan tersebut harus jelas, bisa dicapai, bisa diukur, dan ada batas waktunya.
c. Mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan orang lain. Coba untuk mengerti apa yang mereka pikirkan.
d. Memakai pertanyaan yang relevan.
e. Menegaskan apa yang didengarnya dengan kalimat, "Jadi, kalau menurut pengertian saya..."
f. Bekerja keras untuk mengasihi rekan sekerja dan mencoba mengerti latar belakang, pengalaman, pandangan, dan kepentingan mereka.
g. Memperhatikan karunia-karunia roh, kemampuan dan pekerjaan anggota-anggota yang lain. Menghargai pelayanan mereka dengan mengucapkan terima kasih.
h. Melakukan peranan sendiri dengan baik, hati yang tulus, dan setia.
i. Menundukkan diri satu kepada yang lain. Bersifat rendah hati, beriman, dan menghormati orang lain. Berkomunikasi secara terbuka. Jangan bergunjing, memfitnah, atau mencela. Kalau ada konflik, bicarakan langsung kepada orang itu untuk mencari penyebabnya dan membereskannya. Belajar untuk mengatakan, "Saya minta maaf."
j. Berkumpul secara rutin untuk retreat.
k. Bantulah anggota-anggota tim yang baru agar mereka mengerti visi, filsafat, dan rencana pelayanan tim supaya mereka dapat berintegrasi/menyatu ke dalam tim.
Attachment | Size |
---|---|
program_pelayanan_2.doc | 90 KB |
program_pelayanan_2.ppt | 32 KB |