Artikel

Dan, akhirnya hari itu, bagaimana mungkin saya tidak mengucapkan doa singkat tentang kepemimpinan Rasul Paulus? Ketika saya berpikir tentang Paulus, saya berdoa, "Tuhan berikan aku intensitas Paulus."

Ihwal pemimpin dengan doa dan keuangannya, tampaknya terlalu sepele dalam jenjang penguraian "kepemimpinan".

Lompatan dari kompetensi kepada panggilan sering membutuhkan risiko, kepercayaan, dan pengorbanan.

Ketika orang-orang berbicara tentang kepemimpinan, mereka biasanya mengacu pada orang yang berwenang sebagai orang yang berada di "atas". Ada pembicaraan mengenai otoritas "tertinggi", "puncak" organisasi, "puncak" kekuasaan, pemimpin "tertinggi", "puncak rantai makanan", berada "di atas" anak tangga, berada "di atas" orang lain, dan sebagainya.

Ini adalah panggilan untuk mempersenjatai.

Moto tersebut tidak muncul dengan mudah. Moto dunia terbaik telah ditanamkan terlepas dari limpahan ingatan dari kerja keras dan pengorbanan pribadi seseorang.

Jangan melakukan apa pun dari ambisi yang egois atau kesombongan yang sia-sia; tetapi dengan kerendahan hati, anggaplah orang lain lebih penting daripada dirimu sendiri.

"Disinilah penguasa manusia yang paling sempurna
yang pernah ada di dunia. . . [dan]
sekarang menjadi bagian dari sejarah."

Tentang siapakah hal itu dikatakan?

Jika seseorang bertanya, sebuah faktor apakah yang lebih menentukan potensi Anda sebagai seorang pemimpin yang efektif daripada faktor-faktor lainnya, bagaimana Anda akan menjawabnya?

Selama bertahun-tahun, saya mungkin akan mengatakan jawabannya adalah 'kompetensi'.

Mungkin perbedaan terkuat dalam kepemimpinan Kristen adalah pelayanan dan pengorbanan.

Baca: Ester 2:10-20