Ketika Pengharapan Anda Kandas

KETIKA PENGHARAPAN ANDA KANDAS

Takhta Allah tidak akan pernah jatuh

Ibrani 1: Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. (ayat 8)

Jangkar harapan

Ibrani 6: Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. (ayat 19)

Kata "YA" dari Allah membuat perbedaan yang cukup berarti

2 Korintus 1: Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. (ayat 20)

Satu-satunya yang tetap pasti dan setia

Mazmur 146: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, (ayat 6)

Perjanjian Allah tidak dapat dilanggar

Ulangan 7: Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan (ayat 9)

Nantikan dan lihatlah apa yang akan Allah kerjakan

Yesaya 30: Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! (ayat 18)

Bila penantian ilahi berubah menjadi tindakan ilahi

Yehezkiel 24: Aku, TUHAN, yang mengatakannya. Hal itu akan datang, dan Aku yang akan membuatnya. (ayat 14)

Allah tidak mungkin berbohong

Ibrani 6: Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah, supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. (ayat 17-18)

Pengharapan adalah salah satu harta terbesar dari iman Kristen. Kata Rasul Paulus dalam 1 Korintus 13:13 "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih." Sepanjang Perjanjian Baru, pengharapan dinyatakan sebagai suatu sifat yang mendapat tempat tetinggi. Karena itu, sangatlah menyedihkan jika hal mendapat tempat terhormat dalam Kitab Suci ternyata hilang dalam hidup manusia. Namun, kita harus membedakan kata "pengharapan" yang digunakan dalam Perjanjian Baru denga yang biasa kita jumpai dalam percakapan sehari-hari. Kadangkala kita mendengar orang berkata: "Kuharap kondisinya akan membaik", atau "Aku mengharapkan kenaikan gaji", namun kita tidak diberi jaminan dalam Kitab Suci bahwa apa saja yang kita "harapkan" dalam pengertian ini semuanya pasti akan terwujud. Yang dimaksud Alkitab dengan "Pengharapan" adalah kepastian yang dimiliki orang Kristen bahwa rencana-rencana kekal Allah tidak pernah gagal dan semua janji-Nya akan digenapi. Dengan berpegang pada fakta ini kita dapat menghadapi dan menangani semua saat sulit dalam hidup kita meskipun harapan dan ambisi duniawi kita hancur. Hal yang memberikan pengharapan kepada orang Kristen yang oleh penulis Ibrani disebut sebagai pengharapan yang "kuat dan aman" (Ibrani 6:19) adalah fakta bahwa Allah duduk di atas takhta-Nya. Pernahkah anda memperhatikan bahwa katika hamba Allah menghadapi kesulitan, mereka diberi penglihatan tentang takhta yang kekal? Yesaya … Daud … Yehezkiel … Rasul Yohanes. Mengapa takhta? Karena Allah memerintah dari takhta-Nya, dan meskipun dunia sepertinya lepas kendali, sesungguhnya Dia selalu mengatur. Pengharapn (atau kepastian) bahwa rencana kekal Allah tetap berlangsung meskipun rencana pribadi kita gagal akan menjadi jangkar harapan bagi jiwa kita. Kita tidak boleh melupakan hal ini.

Bapa yang terkasih dan Allah yang mahakudus, biarlah harapan yang "kuat dan aman" tetap memegangku dengan selamat dan aman, terutama pada waktu harapan pribadiku tidak tercapai. Biarlah kehendak-Mu yang jadi. Biarlah aku selalu bersukacita karena-Nya. Amin.

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 

Komentar