Tujuh Hari Raya Tuhan

BAGIAN C10
TUJUH HARI RAYA TUHAN

>Oleh Ralph Mahoney

DAFTAR ISI BAGIAN INI C10.1 - Pendahuluan Tentang Hari-hari Raya C10.2 - Hari Raya Paskah C10.3 - Hari Raya Roti Tidak Beragi C10.4 - Hari Raya Buah Bungaran C10.5 - Hari Raya Pentakosta C10.6 - Hari Raya Sangkakala C10.7 - Hari Raya Pendamaian C10.8 - Hari Raya Tabernakel (Pondok Daun) C10.9 - Peliharalah Hari-hari Raya Tuhan

Bab 1
Pendahuluan Tentang Hari-hari Raya

"Inilah hari-hari raya (Pesta Perayaan) yang ditetapkan TUHAN, ... yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap" (Im 23:4 NIV).

A. TIGA MASA PERAYAAN

Allah menetapkan tiga masa (musim) perayaan untuk dilakukan setiap tahun oleh umat Israel.

"Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagiKu".

Hari Raya Roti Tak Beragi (Paskah), haruslah kau pelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah engkau menghadap ke HadiratKu dengan tangan hampa".

"Kau peliharalah juga Hari Raya Menuai (Pentakosta), yaitu menuai buah bungaran hasil dari usahamu menabur di ladang".

"Demikian juga Hari Raya Mengumpulkan Hasil Panen (Tabernakel/Pondok Daun) Pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang" (Kel 23:14-16).

Tiga Perayaan Utama dilaksanakan setiap tahun. Paskah dan Tabernakel (juga dikenal sebagai Kemah atau Pondok Daun) masing-masing memiliki Tiga Perayaan yang lebih kecil/Minor yang dilakukan pada waktu yang sama - yang satu disusul dengan dengan yang lain. Pentakosta dirayakan limapuluh hari setelah Paskah, dan tidak memiliki perayaan kecil (tambahan) yang mengikutinya.

Garis besar berikut ini menyimpulkan musim-musim, nama-nama dan bagian-bagian dari perayaan tersebut.
1. April (Abib)-Paskah (diikuti dengan Hari Raya Roti Tidak Beragi dan Hari Raya Buah Bungaran)
2. Juni (Sivan)-Pentakosta
3. September/Oktober (Ethanim)-(didahului dengan Hari Raya Sangkakala dan Hari Raya Pendamaian) TABERNAKEL

B. TIGA ASPEK DARI PERAYAAN-PERAYAAN TERSEBUT

Ketujuh perayaan jaman Perjanjian Lama ini adalah seperti sebuah kalender yang mencakup 3500 tahun. Sejarah rohani-Dari zaman Musa sampai kedatangan Kristus yang kedua. Hal-hal tersebut menunjukkan pada kita:
* Bagaimana Allah menangani UmatNya pada masa lampau.
* Apa yang Allah ingin UmatNya lakukan pada masa sekarang.
* Bagaimana Dia akan bekerja dengan mereka paa masa yang akan datang.

Perayaan-perayaan itu sebenarnya adalah jadwal Ilahi yang telah disiapkan Allah untuk berhubungan dengan UmatNya dan dengan manusia.

Dalam pelajaran ini kita akan melihat bagaimana Allah telah membuktikan pentingnya perayaan-perayaan ini. Kita akan melanjutkan terus pelajaran ini untuk menunjukkan sesuatu tentang bagaimana Allah akan menggunakan perayaan-perayaan ini sebagai sebuah jadwal di masa yang akan datang.

Seperti yang disebutkan tadii, perayaan-perayaan ini mempunyai tiga aspek utama:

1. Aspek Masa Lampau (Historis)

Mereka merayakan sebagai kenangan/ingatan tentang sesuatu yang Allah sudah lakukan. Allah meninggalkan peringatan-peringatan pada perbuatan-perbuatan/tindakan-tindakanNya yang ajaib. Peringatan-peringatan itu penting, harus dihormati/dihargai dan tidak boleh dihancurkan.

a. Paskah menunjuk ke belakang dan mengingatkan kita tentang kejadian-kejadian yang berkaitan degan pembebasan/keluarnya bangsa Israil dari Mesir.

b. Pantekosta mengingatkan kejadian-kejadian di gunung Sinai - ketika Allah menampakkan diri pada Musa untuk memberikan sepuluh hukum. "... Pada waktu terbit fajar, ada guruh, kilat, dan awan tebal di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan"(Kel 19:16).

c. Tabernakel mengingatkan bangsa Israel pada tahun-tahun di mana dulu mereka tinggal di kemah-kemah sementara di padang gurun yang dalam arti rohani "... mereka adalah orang asng dan pendatang di bumi ini" (Ibr 11:13).

2. Aspek Nubuat

Perayaan-perayaan ini menunjuk pada sesuatu yang Allah hendak lakukan. Contohnya - Yesus disalibkan pada hari raya Paskah, bangkit dari kematian paa hari raya Buah Bungaran, dari Roh Kudus dicurahkan atas murid-murid yang menunggu di kamar loteng, pada hari ke lima puluh, hari Pentakosta.

Kejadian-kejadian ini bukan suatu kebetulan. Semua itu adalah waktu-waktu dan masa-masa Ilahi yang telah ditentukan, untuk memenuhi aspek nubuat dari perayaan-perayaan tersebut.Aspek nubuat dari hari raya Tabernakel akan digenapi dalam waktu dekat ini pada penyempurnaan dari zaman gereja.

3. Adpek personal/Pribadi

Arti dari perayaan-perayaan ini juga harus digenapi dalam hidup kita. conohnya, Kristus harus kita terima sebagai Domba Pakah kita Pembebas dari dosa dan neraka..

"...sebab anak Domba Paskah kita juga telah disembelih yaitu kristus" (I Kor 5:7).

Kita semua perlu dibaptis dalam Roh Kudus dan mengalami sendiri Pentakosta secara pribadi, Yesus tidak pernah mengutus seorangpun untuk memberikan injil atau melayani tanpa pertama-tama menyuruhnya untuk dikuatkan oleh Roh Kudus. "Pada suatu haru ketika makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusjalem, dan menjuruh mereka tinggal disitu menantikan janji Bapa..." (Kis 1:4).

Kita akan belajar lebih banyak tentang makna perayaan Tabernakel di bab lain dari bagian ini.

C. MENGAPA PERAYAAN-PERAYAAN INI DIRAYAKAN

Dalam bahasa Inggris kami menggunakan kata "feast"(pesta) untuk menggambarkan perayaan dengan makan-makan besar, contohnya: pesta pernikahan. Ini bukan satu-satunya cara penggunaan kata pesta dalam konteks Hari-Hari Raya Tuhan.

Perayaan-perayaan Tuhan dalam Perjanjian Lama juga Kudus, kadang-kadang merupakan pertemuan-pertemuan yang khusus/serius dari orang laki-laki Israil. "...semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke Hadirat Tuhanmu, Tuhan" (Kel 23:17).

Masing-masing perayaan membawa pengertian tentang kenyataan-kenyataan rohani tertentu yang digenapi dalam Perjanjian baru dan zaman gereja.

Pada Perjanjian Lama, kenyataan-kenyataan ini digambarkan secara simbolis, dalam tindakan-tindakan keagamaan dan upacara-upacara keagamaan. Upacara-upacara keagamaan ini hanyalah "bayangan", "tipe" atau "(ilustrasi-ilustrasi)" yang berbicara secara nubuat tentang sesuatu yang Allah lakukan dimasa depan.

1. Suatu hubungan yang dihormati

Perayaan-perayaan ini bukan hanya pesta-pesta yang meriah. perayaan-perayaan itu juga adalah saat-saat yang serius dan penting di mana Israel menghormati Tuhan karena persekutuan Allah dengan mereka.

Orang-orang Israil membentuk suatu bangsa yangunik yang mempunyai hubungan khusus dengan Alah. Perayaan-perayaan itu adalah cara untuk mengingatkan mereka akan hal ini.

Seperti disebutan di atas; Paskah adalah pengingat yang kekal tentang bagaimana Allah menjaga mereka dan membebaskan mereka dari Mesir. Pentakosta mengingatkan mereka pada pemberian 10 hukum/taurat dan kejadian-kejadiandi gunung Sinai. Tabernakel mengembalikan ingatan mereka pada tahun-tahun saat mereka berdiam di tempat-tempat sementara (tenda-tenda, pondok-pondok, kemah-kemah sementara-sama seperti yang dilakukan orang Gipsi sekarang di padang belantara.

2. Kebutuhan itu dinyatakan

Selain itu, perayaan-perayaan itu juga berhubungan dengan musim-musim tani-musim menuai dan musim hujan. Pada saat-saat perayaan, umat Israil memberitahukan kebutuhan-kebutuhan mereka pada Tuhan, agar Allah memberkati tanaman, ternak, dan binatang piaraan mereka.

(Bangsa-bangsa yang kafir mempersembahkan korban-korban manusia, mengadakan "tarian turun hujan" dan upacara-upacara keagamaan lainnya untuk tujuan yang sama)

Bangsa Israil diperintahkan untuk membuat korban-korban tertentu dari panen mereka sebagai pernyataan iman (atau pengakuan iman mereka) bahwa Allah adalah penyedia kebutuhan-kebutuhan mereka (pemelihara mereka).

D. PERAYAAN-PERAYAAN PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU

Sejak Paskah Pertama di Mesir pada zaman musa sampai kedatangan Yesus kira-kira memakan waktu empat belas abad (1400tahun).

1. Dilaksanakan Oleh Orang-orang Saleh

Pada zaman Perjanjian Baru, orang-orang Yahudi telah tersebar ke seluruh dunia. Pada peringatan pertama kali dari hari Pentakosta setelah kenaikkan Yesus, Alkitab meneguhkan bahwa ada "orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit" (Kis 2:5) di Yerusalem datang untuk merayakan pesta Pentakosta ini.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang Yahudi sudah tidak lagi menjalankan perintah untuk datang ke Yerusjalem. Hanya mereka yang saleh yang bersedia menempuh perjalanan yang mahal, berbahaya dari tempat-tempat yang jauh untuk menghormati perintah Allah mengenai pesta-pesta (perayaan-perayaan) ini.

Setiap kali perayaan-perayaan ini dilaksanakan, perayaan-perayaan ini bernubuat tentang apa yang Tuhan akan lakukan.

Ada suatu masa yang lama sebelum dan selama bangsa Israil ditawan di Siria dan Babel ketika perayaan-perayaan ini tidak dilaksanakan secara rutin di Yerusalem. Di bawah Esra dan Nehemia pelaksanaan itu dipulihkan, tapi mereka mencatat dengan sedih bahwa,"Sejak zaman Yosua...orang Israel tidak pernah berbuat demikian" (Neh 8:14-17). Lamanya kira0kira lebih dari lima ratus tahun perayaan-perayaan itu tidak dilaksanakan.

Pelaksanaan Hari-hari Raya tersebut merupakan pernyataan iman-iman yang dilakukan. Ajaran-ajaran itu merupakan pengakuan bahwa Tuhan Yang Maha Besar itu mempunyai sbuah rencana untuk Israil dan bangsa-bangsa Kafir. Didalan waktuNya (dalam musim-musim yang ditentukan). Allah akan bertindak dan"...Siapa dapat menghalanginya?" (Ayb 11:10).

Sebagian besar orang israil tidak mengerti sejauh mana pentingnya perayaan-perayaan itu dilasanakan.

Namun orang-orang yang saleh, akan terus mentaati dan menghormati Allah dengan melasanakannya.

2. Ari Nubuat Dibukakan

Beberapa orang berusaha mencari tahu apa arti hal-hal ini. "...keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang bernubuat tentang kasih karunia yang diperuntukkan bagimu. Dan mereka maneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka yaitu Roh yang sebelumnya menberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu" (1Ptr 1:10,11)

Bayangan rasa sukacita dan keharuan ketika Petrus berdiri pada hari Pentakosta Pertama umat Kristen berkata,"Inilah yang difirmankan Allah dengan perantaraan Yoel..." (Kis 2:16).

Di bawah pengarahan Ilahi, Musa telah melaksanakan perayaan Pentakosta (Panen). Yoel mengatakan tentang arti nubuatnya. Petrus mengumumkan penggenapan dari nubuatan Yang besar ini pada hari Raya Pentakosta yang pertama setelah Yesus bangkit.

Tirai yang tebal telah terangkat pentingnya arti nubuat Paskah dan Pentakosta secara tiba-tiba dibukakan kepada kumpulan orang-orang Yahudi yang saleh yang pada saat itu mendengarkan Petrus. Hal itu menghasilkan pertobatan dan bukan sekedar penyesalan karena dosa. Orang-orang Yahudi yang percaya itu mulai melihat seluruh warisan mereka (Hari-hari Raya) dalam suatu terang yang baru. Mereka melihat Yesus adalah tokoh/sentral/pusat yang tentangNya para nabi sudah berkata,"Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga"(Luk 24:46 LAI)(terjemahan bebas: "bukankah hal itu sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi bahwa Mesias akan menderita hal-hal ini sebelum Ia masuk kemuliaanNya?").

Gereja lahir pada hari Pentakosta itu. Pada saat orang-orang melihat dengan "mata dari pengertian rohani mereka" bahwa Yesus adalah Anak Domba Paskah Allah (1 Yoh 1:29;1Kor 5:7) "Orang-orang yang menerima perkataan Petrus itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa" (Kis 2:41).

E. MUSIM PENYEGARAN ROHANI

"Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap" (Im 23:4)

Adalah Roh Wahyu yang sama yang telah membawa kita untuk melihat hari-hari Raya Tuhan sekali lagi.

Mungkin ini adalah waktu bagi Petrus modern untuk bangkita dan berkata,"Inilah yang dikatakan oleh nabi-nabi" untuk membakar hari kita dengan kesadaran supaya kita merayakan lagi ASPEK NUBUAT dari beberapa hari-raya pada waktu rohaninya.

Ada tiga musim dimana perayaan-perayaan ini diadakan:
1.Paskah
2. Pentakosta
3. Tabernakel (pondok daun)

Inilah yang dimaksud dengan hari-hari raya itu dilangsungkan "pada waktunya".

"karena itu sadarlah dan bertobatlah,... agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan" (Kis 3:19 NIV).

Dalam pengertian rohani, ada masa-masa atau jangka waktu dimana kenyataan-kenyataan rohani, (kebangunan rohani atau waktu-waktu kelegaan) yang diungkapkan oleh perayaan-perayaan itu terjadi.

Hal seperti ini telah terjadi dalam sejarah gereja yaitu ketika suatu penekanan tertentu atau kebangunan rohani terjadi pada seluruh gereja. Contoh-contoh tentang hal ini akan diberikan kemudian pada pelajaran ini.

(Catatan: Bagian C6 berisi keterangan keterangan yang lebih luas tentang hal ini. Hari-hari raya ini menggambarkan kemajuan yang bersejarah dari pemulihan banyak [doktrin-doktrin] kebenaran yang hilang selama zaman kegelapan).

Sekarang, marilah kita memeriksa dengan lebih rinci ketujuh Hari-hari Raya Tuhan ini. marilah kita menemukan Kebenaran yang melimpah yang terkandung dalam Perayaan-perayaan ini DI MASA LAMPAU DALAM NUBUATAN DAN PADA MASA SEKARANG.

Bab 2
Hari Raya paskah

Pendahuluan

"Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun...Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor domba...untuk tiaptiap rumah tangga.

"Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israil yang berkumpul harus menyembelihnya pada waktu senja".

"Kemuliaan dari darahnya haruslah diambil sedikit dan bubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah dimana orang memakannya. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir... Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat daripada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir" (Kel 12:2,3,6,7,12,13).

A. ARTI DARI PASKAH

"Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu..." (Kel 12:2).

Empat ratus tahun sebelumnya, "Firman Tuhan kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesunggunya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang memperbudak mereka akan kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak"." (Kej 15:13,14 TLB).

1. Pembebasan Israil

Keempat abad kegelapan sekarang telah berlalu. Waktunya telah tiba untuk keluar dari perbudakan menuju kekayaan, dari ikatan-ikatan menuju kemerdekaan dari tekanan-tekanan, menuju kebebasan, dari kegelapan menuju terang. Mesir akan berada di belakang mereka, tanah yang penuh susudan madu ada di hadapan mereka.

Ini adalah suatu gambaran tentang keselamatan kita melalui Kristus. Paskah secara sempurna melukiskan "...keselamatan yang besar itu..."(Ibr 2:3). Pembebasan kita dari perbudakan dosa dan ikatan-ikatannya secara nubuat telah digambarkan dalam kejadian-kejadian ini kira-kira 3400 tahun yang lalu di Mesir.

Firaun memakai mahkota denganular kobra di bagian depannya. Ular adalah simbol dari setan (Kej 3:1-14; Why 12:9) mahkota Firaun ini menyimbolkan kuasa pemerintahan (pada kerajaan rohani) atas Mesir.

Saatnya Allah telah tiba untuk membawa mereka keluar dari pengaruh pemerintahan setan yang dibawa Firaun ke dalam kerajaan Allah yang penuh kemurahan di bawah Musa.

Sama seperti setan memerintah melalui Firaun, Allah akan mengembangkan pemerintahanNya lewat Musa dengan tongkat gembalaNya."Dan bawalah tongkat ini ditanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat" (Kel 4:17 NIV).

Firaun tidak akan menyerahkan budak-budaknya tanpa peperangan, sepuluh tulah yang mengerikan akan dijatuhkan atas Mesir sebelum Firaun dan orang-orang Mesir akan memohon "...Pergilah; Bawalah kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah!..." (Kel 12:31,32 TLB).

Allah memberitahu Musa bahwa tulah yang terakhir dari kesepuluh tulah itu adalah penghancuran dan kematian dari semua anak sulung hewan dan manusia.

Untuk menyelamatkan umatNya, Allah membuat perlindungan dengan MELEWATI (Inggris: PASS OVER) terjadi. "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu;..."Allah akan memberi seluruh umat Israel suatu permulaan yang baru.

2. Pembebasan dari Dosa

Sama halnya dengan paskah yang merupakan akhir dari perbudakan, kekerasan, kemiskinan bagi umat Israil, demikian juga jika kita datang pada Domba Paskah kita Kristus, kita mendapatkan PERMULAAN YANG BARU."Jadi siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu; sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Kor 5:17).

Dosa, kesalahan0kesalahan dan kegagalan-kegagalan masa lalu tidak lagi mengikat kita. Kita adalah bagian dari suatu keluarga yang baru, dengan silsilah yang baru, dengan perjanjian yang baru, dengan seorang Pembebasan yang lebih baik, lebih ajaib dari semua yang dapat dibayangkan seseorang.

Tentang Penyelamatan kita Alkitab berkata,"dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka." (Mat 1:21).

Pembebasan yang dilakukan Musa sangat indah. Dia menyelamatkan Israil dari perbudakan dan ikatan-ikatannya. Penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus jauh lebih indah. Dia menyelamatkan kita dari dosa dan dari hukumannya. Terpujilah Dia! Kita memulai hidup baru dengan permulaan yang baru jika kita datang pada Yesus.

a. Penyelamatan seisi Rumah.

"Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah seekor anak domba, menurut kaum keluarga...untuk tiap-tiap rumah tangga"(Kel 12:3).

Janji yang indah bagi semua orang tua, tercakup juga didalam ayat ini. Keselamatan seluruh isi rumah adalah konsep yang Alkitabiah. Bukan hanya anda saja yang menikmati keselamatan, dengan tindakan-tindakan iman dan ketaatan anda dapat membawa keselamatan bagi seisi rumah tangga anda.

Pada Zakheus, pemungut cukai yang berdosa, Tuhan berkata:"...hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini..."(Luk 19:9). Iman Zakheus untuk mengikut Yesus membawa keselamatan bagi seisi rumahnya.

Pada penjaga penjara di Filipi, Paulus dan Silas berkata,"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu...seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis...Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah mejadi percaya kepada Allah"(Kis 16:31,33,34 NIV).

Mintalah pada Tuhan agar Dia mempergunakan anda untuk mebawa sanak saudara anda,anak-anak anda dan orang tua anda pada Imam yang menyelamatkan. Anda harus memberitahu mereka bagaimana menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.

Ingatlah, bahwa"...satu ekor anak domba untu tiap-tiap rumah tangga".

B. YESUS:ANAK DOMBA PASKAH KITA

"Kamu harus mengurungnya sampai hari yang ke empat belas...lalu seluruh jemaat Israil yang berkumpul harus menyembelihnya pada waktu senja" (Kel 12:6).

1. Menguji Kemurnian

Perhatikan bahwa Anak Domba Paskah itu pada hari ke SEPULUH di bulan Abib (April) dipisahkan. Mereka harus benar-benar menguji anak domba itu sebelum mereka membunuhnya pada hari yang ke EMPAT BELAS pada bulan ABIB. Domba itu harus"...tidak bercela."

Lukas 19 menuliskan masuknya Yesus ke Yerusalem dengan penuh kemenangan beberapa hari sebelum penyalibNya.

Pada saat yang sama ini, orang-orang membawa anak domba Paskah yang akan dikorbankan tersebut pada imam-imam untuk diperiksa.

Yesus, Anak Domba Paskah Allah, juga datang di hadapan orang-orang dan pemimpin-pemimpin untuk diuji dari dekat sebelum penderitaan dan kemuliaanNja.

Dia juga sebagai "...Anak Domba Allah yang menhapus dosa dunia" harus dinyatakan "...saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa"(Yoh 1:29; Ibr 7:26 NIV).

a. Diuji Oleh Pemimpin-pemimpin Agama

Pada hari yang ke sepuluh bulan Abib, Yesus menghadirkan diriNya sendiriNya sendiri untuk diuji. Hal ini dapat dilihat jelas pada Matius 22:15-46. Bacaan yang luar biasa ini menunjukkan bagaimana Dia diuji oleh orang-orang Herodian, orang-orang Saduki, Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Orang-orang Farisi mengirim murid-murid dari orang Herodian untuk menguji dan mencobai Yesus.

Kemudian orang-orang Saduki mencoba untuk mencobaNya dngan pengajaran tentang kebangkitan.

"Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki bungkam, berkumpullah mereka"(Mat 22:34).

"Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan pertayaan..." (Mat 22:15). Seorang ahli Taurat yang merupakan salah satu dari orang-orang Farisi berusaha mencobaiNya dngan memberi pertanyaan tentang hukum yang terbesar.

Kemudian mereka bertanya tentang siapakah ayah dari Mesias itu. Yesus bertanya kembali kepada mereka:

"Jadi jika Daud menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula? tidak seorangpun yang dapat mendjawabNya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepadaNya"(Mat 22:45,46).

Kesimpulan dari masa pencobaan dan ujian ini dapat ditemukan dalam Matius 22:46:"Tidak ada seorangpun yang dapat menjawabNya."

b. Diuji Oleh Penguasa-penguasa setempat

"Maka... penjaga-penjaga yang disuruh orang-orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia... mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan ketika itu hari masih pagi, mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan [milik orang Kafir-Romawi], supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah" (Yoh. 18:12,28).

[Catatan: apabila seorang Yahudi masuk kedalam gedung orang Kafir pada waktu Paskah,hal itu akan menajiskannya sehingga ia tidak dapat makan anak domba Paskah yang saat itu sedang diuji untuk Pesta tersebut].

Kayafas menginginkan bukti untuk dihadapkan pada Pilatus sehingga dapat mempersalahkan Yesus. tapi dia tidak menemukan sesuatu kesalahanpun, dan harus menjawab petanyaan Pilatus dengan kalimat:

"Jika Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkanNya kepadamu"(Yoh 18:29,30).

Setelah Anak Domba Allah diperiksa secara menyeluruh Pilatus sendiri mengumumkan bahwa Yesus memenuhi syarat bagi seekor domba Paskah:"Aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya"(Yoh 18:38)."...aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya"(Yoh 19:4)

Putusan sah pengadilan sipil diberikan bersama waktunya dengansaat dimana domba-domba Paskah lainnya telah selesai dperiksa dan dinyatakan tidak bercela oleh para imam. Pilatus menyatakan bahwa Yesus tidak bercela sampai tigakali (Yoh 18:38;19:4,6).

Pilatus tidak mengerti betapa pentingnya pernyataan bahwa Yesus tidak bercela. Dia tidak tahu bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang dihadapkan padanya untuk diperiksa. Pilatus hanya mengetahui sedikit tentang peraturan rohani yang telah berlaku empat belas abad sebelumnya: "Anak Dombamu harus jantan, tidak bercela..."(Kel 12:5)."Tetapi apabila ada cacatnya [salahnya]...janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN Allahmu"(Ul 15:21).

Pada putusannya yang terakhir, perkataan-perkataan Pilatus benar-benar suatu nubuatan"...Kata Pilatus kepada mereka:'Ambillah Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan [cacat] apapun padaNy'"(Yoh 19:6).

Tanpa sadar, Pilatus menyatakan kelayakan Kristus, Anak Domba Allah untuk mati sebagai Domba Paskah bagi umat manusia yang berdosa.

Ya, setelah empat hari menjalani pemeriksaan yang teliti, Yesus disalibkan. ARTI YANG SESUNGGUHNYA dari Paskah telah terwudjud.

Pada waktu yang sama saat domba-domba korban Paskah disembelih dan mencurahkan darahnya dialtar Bait-Suci, mereka membawa Yesus keluar dan menyalibkan Dia.

ASPEK MASA LAMPAU (HISTORIS) dari Paskah yaitu pembebasan dari Mesir dikenang. ASPEK NUBUAT dari Paskah dipenuhkan diatas Kalvari.

2. Penutup Yang Melindungi

Yesus menjadi penutup yang melindungi semua orang yang mau menerima Dia sebagai Anak Domba Paskah. "...apakah Aku melihat darah itu, Aku akan lewat daripada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu..." (Kel 12:13).

"...kamu telah ditebus... dengan darah yang mahal yaitu Darah Anak Domba yang tidak bernoda dan yang tidak bercacat"(1 Ptr 1:19 TLB)(1 Ptr 1:18,19 LAI).

a. Darah Di Ambang Pintu."...hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israelyang berkumpul harus menyembelihnya pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang di atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya"(Kel 12:6,7).

Bukanlah suatu kebetulan bahwa darah diambang atas dari pintu menetes ke bawah dan membentuk garis vertikal seperti garis tengah dari salib. Jika anda menghubungkan darah pada kedua sisi dari rangka (tiang) pintu itu dengan garis horizontal (mendatar) anda akan mendapatkan sebuah SALIB.

Hal ini secara nubuat menunjuk pada kedatangan Mesias di masa yang akan datang, Anak Domba Allah yang akan mati di atas salib.

"Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi".

"Dan Tuhan akan menjalankan Mesir untuk menulahinya; apakah Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka Tuhan akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah Mesir itu dalam rumahmu untuk menulahi".(Kel 12:22,23).

Perhatikan perkataan dari Alkitab bahwa ketika Allah melihat darah itu,"Ia akan melewati rumah itu..."(ayat 23).

Selama bertahun-tahun saya mengira bahwa ini berarti bahwa Allah akan melewati rumah-rumah orang-orang Israil dengan arti bahwa allah melewati/melompati seseorang yang sedang berdiri dalam suatu barisan.

Sekarang saya melihat bahwa ada kenyataan yang lebih indah di sini. Ketika Alkitab berkata,"Tuhan akan melewati rumah itu..."ini berarti bahwa Allah menempatkan diriNya sendiri atas rumah-rumah orang Israil sebagai penutupnya. Dia ada disana melindungi mereka dari malaikat pemusnah yang dikirimNya ke tengah-tengah orang Mesir.

b. Kristus Yang Disalibkan. Darah di ambang pintu ini kemudian berbicara secara jelas tentang berdirinya Yesus disalibkan itu di pintu rumah-rumah orang-orang yang mempercayaiNya sebagai Juruslamat, pelindung dan pembebas.

Mazmur 91 menggambarkan perlindungan yang kita nikmati jika darah Anak Domba Paskah itu dibubuhkan pada ambang intu hati kita.

"Dia yang berdiam di tempat tertinggi yang tersembunyi akan tnggal di bawah bayangan yang Maha Kuasa...Sesungguhnya Dia akan membebaskan engkau dari perangkap si pemburu... Dia akan melindungi engkau dengan bulu-buluNya dan dibawah sayapNya engkau akan tentram...".

Setan adalah si pemusnah malaikat maut. "Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu [neraka]... dan raja yang memerintahkan mereka ialah malaikat jurang maut, namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani adalah Apolion (dan dalam bahasa Inggris adalah teh destroyer yang artinya pemusnah)"(Why 9:2,11 TLB).

Tiap orang yang menerima penumpahan darah Anak Domba menyembunyikan diri dibalik Salib akan menemukan perlindungan yang sempurna terhadap si pemusnah itu (setan).

Ada PERLINDUNGAN SEMPURNA terhadap pekerjaan si pemusnah yang adalah musuh kita."...untuk inilah Anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan iblis itu"(1 Yoh 3:8).

Banyak orang percaya mengatakan secara Alkitabiah dan secara benar:"Setan tidak dapat menjamah saya atau mencelakakan saya selama saya tinggal tetap dibawah Darah Yesus. Di sana saya mendapatkan perlindungan yang sempurna dari ancaman setan dan semua roh jahatnya."

Setiap orang perlu mengalami PASKAH PRIBADI jika mereka ingin berdiri teguh menghadapi musuh dalam kehidupan mereka.

Darah pada ambang pintu membawa hadirat Allah yang membuat si Pemusnah itu tidak berkuasa di rumah tersebut. Hal ini tertulis di dalam Ibrani 2:14 "Yesus...memusnahkan dia, yaitu iblis, yang berkuasa atas maut".

Yesus yang telah disalibkan itu berdiri pada pintu hidup dan menjadi iblis tidak berkuasa atas anda, benar-benar suatu kebebasan! Haleluya!

Sesungguhnya, "Apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdekadan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu"(Yoh 8:36,32).

c. Pengalaman Pribadi Saya telah mengalami PASKAH SECARA PRIBADI. Saya dulu sangat takut pada setan ketika saya masih seorang pemuda kristen. Saya sering bermimpi bahwa saya berusaha mengusir setan-setan keluar tapi tidak berhasil. Ketakutan ini menghasilkan ketidak percayaan yang melumpuhkan. Kemudian Yesus membebaskan saya. Dia membebaskan saya dengan kebenaranNya.

Setelah saya dibebaskan dari rasa takut ini, saya mendapatkan suatu pengalaman yang indah di British Guyana, Amerika Selatan.

Di sana ada sebuah keluarga anggota dari gereja yang tidak mengabarkan injil. Keluarga ini memiliki seorang anak laki-laki yang dirasuk setan dan telah hilang ingatannya selama empat bulan.

Baik orang tuanya, maupun pendeta setempat mereka belum dilahirkan kembali.

Pendeta itu membawa sebuah patung salib dan meletakkan di atas tempat tidur anak yang dirasuk setan tersebut. Pendeta itu juga memercikkan air suci di sekeliling rumah. Tapi hal ini tidak mencegah setan bekerja. Anak itu tetap membenturkan kepalanya pada benda-benda tajam.

Orang tuanya telah membawanya untuk menyinarkan otaknya. Dokter-dokter tidak dapat menemukan kelainan apa-apa padanya.

Anak itu tidak makan selama lima hari bahkan menolak untuk minum air. Anak itu tidak dapat ditolong oleh patung salib ataupun upacara-upacara rohani yang tidak mempunyai kuasa dari pendeta tadi. Dia membutuhkan ALLAH yang HIDUP, YESUS yang HIDUP untuk datang dan berdiri atasNYA.

Saya duduk bersama orang tua anak itu dan memperkenalkan mereka pada kebenaran dari Roma 10:9,10 :

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati (jadi tidak terus membiarkan Dia tersalib seperti yang tergambar dari salib kecil pendeta tadi), maka kamu AKAN diselamatkan".

1) Kondisi-kondisi Untuk Pembebasan Total. Saya menjelaskan pada mereka bahwa Bahasa Yunani yang dipakai untuk perkataan "diselamatkan" di sini adalah 'Sozo' yang artinya 'dibebaskan, disempurnakan, disembuhkan, berarti semua kemenangan dari pembebasan total'. Saya menjelaskan bahwa kondisi dari PEMBEBASAN TOTAL ini adalah:

a. MENGAKU dengan mulut anda bahwa YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN.

b. PERCAYA dalam hati anda bahwa ALLAH TELAH MEMBANGKITKANNYA DARI ANTARA ORANG MATI; dan

c. MENERIMA:Janji-janji Allah bahwa ANDA AKAN DISELAMATKAN...(sozo)

Walaupun orang-orang ini sudah berada dalam gereja, mereka tidak pernah mendengar kebenaran Alkitab ini sebelumnya, tentang bagaimana Allah menyelamatkan. Mereka membuka hati mereka bagi Allah dan mengalami PASKAH PRIBADI mereka.

Dengan mengakui iman mereka yang baru dalam Kristus sebagai Allah, dan mempercayakan diri mereka pada Dia sebagai Pembebas, mereka diselamatkan (sozo).

2. Dibebaskan Dari Setan-setan. Tidak lama sesudah itu bersama saudara yang datang dengan saya, kami mengikat roh-roh jahat yang telah menyiksa anak laki-laki ini. Kami memerintahkan setan itu untuk pergi meninggalkan anak ini dalam Nama Yesus yang perkasa.

Anak mereka sedang tidur pada saat itu dan padanya tidak nampak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sesuatu telah terjadi. Saya memberi semangat pada orang tuanya untuk menerima dalam iman kenyataan bahwa tutupan dari Hadirat Allah ada di atas rumah dan kehidupan mereka melalui iman mereka pda Allah yang telah meluputkannya dari pemusnah (Paskah).

Malamnya mereka pergi tidur. Sang ayah tidur di satu sisi dari tempat tidur denga anak kecil itu di tengahnya. Ibunya berbaring di sisi yang lain dari tempat tidur itu.

Kurang lebih pukul 02.00 pagi (dini hari) anak itu terbangun. Setan dengan segera meninggalkannya dengan suatu teriakan yang mencekam. Roh jahat itu telah pergi daripadanya, meninggalkannyadia terbebas sepenuhnya. Dia telah disembuhkan pada saat ia terbangun dari tidurnya.

Setan tidak dapat bertahan di tempat di mana:
- Allah datang dan melewati rumah para orang tua yang percaya, dan
- Dimana perkataan perintah telah diucapkan menentang mereka oleh hamba Tuhan yang diurapi.

d. Yesus-penutup Kita. Sedemikian jauh saya sudah berusaha menjelaskan arti paskah dari Darah Kristus sebagai penutup yang melindungi orang-orang percaya.

ASPEK PRIBADI dari paskah harus dipenuhkan di dalam tiap kehidupan anda para pembaca. Setiap dari kita harus melihat dan menerima Yesus Anak Domba Paskah yang telah menghampus dosa kita.

Paskah adalah (hari raya) pertama dalam kalender rohani. Paskah diadakan pada bulan pertama, Abib.

PASKAH PRIBADI setiap orang terjadi pada saat seseorang mulai menetapkan suatu hubungan dengan Allah.

Janganlah kita dengan berani mengabaikan berita Paskah. Kita harus melihat kemurnian Allah yang luar biasa sebagai Domba yang dikorbankan. Kita harus mengundangNya untuk menempatkan diriNya di atas kita. Dia menjadi penutup, disiapkan oleh Bapa Sorgawi kita, bagi tiap orang yang akan didamaikan dengan Allah(benar di hadapan Allah).

Yesus adalah pakaian kebenaran yang melewati (Inggris: PASSES OVER) kepala kita saat kita "mengenakan Kristus" (Rm 13:14).

Ketika kita menerima Dia sebagai Anak Domba Paskah, kita dapat yakin bahwa kita diselamatkan dari iblis dan setan-setan. Janji ini menjadi nyata: "Tidak ada mantera yang mempan terhadap yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel" (Bil 23:23 TLB).

Bab 3
Hari Raya Roti Tidak Beragi

"...dari pada hari raya yang ke lima belas bulan ini (Abib) adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi bagi Tuhan: Tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi."

"...kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah menunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat (hari Minggu) itu." (Im 23:6-11)

A. ARTI DARI ROTI TIDAK BERAGI

"...dan pada hari raya yang ke lima belas bulan ini (Abib) adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi bagi Tuhan: Tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi."

"...kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah menunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan supaya Tuhan berkenan akan kamu. Imam harus mengunjunjukkannya pada hari sesudah sabat (hari Minggu) itu"(Im 23:6-11)

A. ARTI DARI ROTI TIDAK BERAGI

Hari Raya Roti Tidak Beragi berlangsung dari tanggal lima belas sampai tanggal dua puluh dua dari bulan Abib (April). Tidak ada roti beragi yang boleh dimakan. Semua ragi harus dikeluarkan dari rumah.

Penggunaaan roti tidak beragi ini berbicara tentang keadaan terburu-buru (ketegasan) pada saat Israel meninggalkan Mesir. Mereka tidak punya waktu untuk membuat roti yang beragi, karena diperlukan waktu untuk membuat roti yang beragi, karena diperlukan waktu yang lama bagi ragi itu untuk mengembangkan adonan. Mereka pergi dengan terburu-buru. Mereka bahkan tidur dengan memakai sepatu. "Dan beginilah kamu memakannya; pinggangmu berikat, kasut kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakainya: itulah Paskah bagi Tuhan"(Kel 12:11 NIV).

Pada tengah malam Israel dibebaskan untuk pergi, wanita-wanita membungkus adonan roti yang tidak beragi masih dalam bentuk adonan dan bangsa Israel berangkat dengan terburu-buru (Kel 12:8-11; 14-20; 31-39).

Itu adalah makanan pokok mereka selama perjalanan mereka yang menarik ini untuk keluar dari Mesir, turun melewati air dari laut merah, dan menuju ke padang gurun.

Allah telah melarang mereka sebelumnya untuk mencampur adonan dengan ragi supaya adonan itu tidak akan rusak pada saat waktu-waktu keberangkatan yang krisis (Keluaran).

SABAT YANG KHUSUS

Aspek nubuatan dari Hari Raya Roti Tidak Beragi ini berbicara tentang pemakaman Yesus. Seperti Hari Raya Paskah menggambarkan kematiannNya di atas salib, begitu juga dengan perayaan dari roti tidak beragi ini menggambarkan pemakamanNya.

Dalam Matius 12: Yesus berkata bahwa "seperti Yesus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." Saat-saat itu adalah hari-hari menurut ukuran/hitungan orang Yahudi.

Kejadian 1:5 menunjukkan perhitungan hari-hari dari bangsa Israel adalah "....petang...dan...pagi", dan seterusnya. Hari bagi orang Yahudi berakhir dan dimulai pada saat matahari terbenam. (di negara-negara Barat akhir dan permulaan hari adalah pada tengah malam 12.00).

Bagaimana mungkin Yesus berada di jantung bumi (hades neraka) selama tiga hari dan tiga malam? Hal ini tidak mungkin, jika Dia benar disalibkan pada hari Jum'at seperti yang dianggap demikian oleh banyak orang.

Jika Ia disalibkan pada saat hari Jum'at itu akan berakhir yaitu pada saat matahari terbenam dan yang adalah permulaan dari hari Sabtu - dan jika Ia bangkit tepat setelah matahari terbenam pada hari Sabtu, yang juga adalah permulaan hari Minggu - maka hanya satu malam dan satu hari, bukan tiga hari gan tiga malam seperti yang dikatakan Yesus.

Yohanes menyebutkan bahwa Yesus disalibkan pada siang hari sebelum 'hari perayaan' atau 'hari kudus'. Hari itu adalah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas...berkatalah Yesus 'sudah selesai'. Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya. (Karena hari itu hari persiapan dan...sebab Sabat itu adalah hari yang besar [LAI]) - terjemahan bebas: "Karena hari ini adalah hari persiapan dan besok adalah hari Sabat yang khusus...." (terjemahan bebas NIV) (Yoh. 19:14,30,31 NIV).

Sabat yang khusus ini adalah hari pertama dari Paskah, bukan sabat hari Sabtu. Hari itu adalah hari perayaan yang khusus.

'Hari puncak' ini adalah hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi. "Pada hari yang pertama (dari Hari Raya Roti Tidak Beragi), kamu harus mengadakan pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat (saat itu adlaah hari sabat khusus yang "tanpa pekerjaan")(Im 23:7). Saat itu bukanlah sabat hari Sabtu, tapi adalah saat dirayakannya sabat khusus.

LIHAT ILUSTRASI PADA HALAMAN 670-671 DARI BAGIAN INI

Jenazah Yesus diletakkan dalam kubur beberapa menit sebelum mataharit erbenam pada hari Rabu. Hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi dimulai pada saat matahari terbenam (yang adalah hari Kamis).

Pada saat matahari terbenam sore itu. Dia dibaringkan dalam kubur, saat itu sudah Kamis (dalam cara menghitung hari menurut Alkitab dan orang Yahudi). Dalam perhitungan sewaktu dari negara-negara Barat, saat itu adalah Rabu sore.

Sabat orang Yahudi berakhir pada Sabtu sore saat matahari terbenam. Beberapa saat setelah matahari terbenam di hari Sabtu yesus bangkit dengan penuh kemenangan dari dalam kubur... yang adalah HARI PERTAMA dalam minggu itu.

Ini adalah harinya dimana persembahan HASIL BUAH PERTAMA yang berupa seberkas gamdum di bawa, menjadi kurban unjukan. Hari Raya Buah Bungaran adalah gambaran yang mengandung nubuatan tentang kebangkitan Yesus. (Lihat bab berikutnya untuk mendapatkan detail-detail yang lebih menakjubkan).

Begitu luar biasa Yesus menggenapi jadwal rohani ini.

Ijinkan saya mengingatkan anda untuk tidak berbantah tentang detail-detail ini. Hal ini tidaklah perlu untuk dibuat bahan perbantahan.

Hal yang penting adalah: "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu ... Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga..."(1 Kor 15:3,4 NIV). >

C. MENGAPA ROTI TIDAK BERAGI

Alasan historis yang jelas bagi Hari Raya Roti Tidak Beragi adalah bahwa Israel diharuskan untuk makan roti tanpa ragi di dalam adonannya.

Ini disebabkan karena ragi adalah simbol dari kesesatan dan kefasikan. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Anak Domba Paskah kita juga telah disembelih yaitu Kristus.

Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran" (1 Kor 5:7,8 NIV).

Paulus mengajar kita bahwa keadaan alamiah kita yang lama, yang berdosa (disamakan dengan ragi) telah dikubur melalu baptisan air kita, "...kita telah dikuburkan (hidup lama kita yang berdosa) bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian..." (Rm 6:4).

Sama seperti umat Israel berjalan menuju laut Kolsom dengan roti tidak beragi membantu mereka untuk terus hidup di bawah pimpinan Musa-demikian juga dengan kita dan Kristus.

"Aku mau, supaya kamu mengetahui, ... bahwa nenek moyang kita ... semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis...dalam laut" (1 Kor 10:1,2 NIV).

D. DISELMATKAN DARI DOSA-DOSA

Aspek (pribadi) dari Hari Raya ini adalah membuang ragi kesesatan dan kefasikan yang ada dalam kehidupan kita. Paskah berbicara tentang Yesus yang berhadapan dengan HUKUMAN karena dosa kita. hari Raya Roti Tidak Beragi berbicara tentang Yesus yang berhadapan dengan PRAKTEK dosa.

Matius menuliskan perkataaan malaikat, "...engkau akan menamakan Dia Yesus (artinya Yehova yang menyelamatkan), karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka" (Matius 1:21).

Beberapa cabang gereja menyebutnya dengan 'penyucian'. Hari Raya Roti Tidak Beragi berbicara pada kita secara PRIBADI tentang bagaimana berususan dengan setiap bentuk kesesatan dan kefasikan yang ada dalam kita. Kita harus menyingkirkannya dan memberi diri kita pada kebenaran dan bukan pada dosa.

Ini adalah pesan yang disampaikan Paulus saat berkhotbah kepada jemaat di Korintus, mereka harus mengalami secara PRIBADI Hari Raya Roti Tidak Beragi ini. mereka memiliki iman yang kuat dan banyak karunia-karunia Roh, tapi mereka dikotori oleh kenajisan lingkungan masyarakat mereka.

1. Ada kemenangan

Masalah ini tidak aneh bagi gereja Korintus. di mana ada orang-orang, di situ ada masalah-masalah dosa. Tapi di sana ADA jalan menuju KEMENANGAN di mana orang-orang dapat bangkit dan keluar dari kuasa dan kebiasaan berbuat dosa.

Masalah dosa yang disebut sebagai pekerjaan dari daging ini tidak boleh dianggap sebagai suatu hal yang tidak dapat dikalahkan, atau merupakan takdir manusia.

Ada jalan untuk menghadapi 'sifat-sifat kedagingan', 'nafsu daging' kita ini.

Pertama, anda harus mengerti bahwa anda tidak membuang pekerjaan daging, sepertinya perbuatan-perbuatan itu adalah pekerjaan-pekerjaan iblis. Beberapa orang berpikir bahwa kita dapat menghadapi semua kebiasaan buruk dan karakter yang tidak baik dengan meminta seseorang untuk mengusirkan setan-setan ini keluar dari kita.

Selanjutnya, jawaban Tuhan pada pekerjaan-pekerjaan daging menuntut untuk kita mengerti dengan jelas tentang apa yang terjadi pada Yesus di Golgota, Gologota menunjukkan HUKUMAN ALLAH atas dosa.

2. Korban Penebusan dosa

Kita tidak hanya melihat kasih Allah bagi umat yang berdosa, tapi juga kemarahanNya yang dahsyat terhadap dosa.

Yesaya menggambarkan Yesus dalam kematianNya ...begitu buruk rupaNya, bukan seperti manusia lagi..." (Yes 52:14). Tentara Ibrani menyatakan bahwa Dia dipukuli sampai tidak dikenali lagi. I"Segala tulangku terlepas dari sendinya" (Mzm 22:15)

Bacaan-bacaan ini menggambarkan apa yang terjadi ketika Yesus dibuat berdosa bagi kita, bukan hanya dijadikan sama dengan orang-orang berdosa, tapi juga dijadikan korban penebusan dosa yang menanggung murka Allah terhadap dosa.

2 Korintus 5:21 mengatakan "Yesus telah dibuat menjadi dosa (atau menjadi korban dosa) bagi kita" hal ini terjadi karena ".... dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya supaya ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa - sebab karena pencobaan maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai" (LAI) "....dalam segala hal IA harus disamakan dengan saudara-saudaraNya...supaya Ia dapat meredakan amarah Allah dengan membayar tunai dosa itu dengan menimpakan dosa orang-orang atas diriNya" (Ibr 2:17,18 pph-terjemahan bebas). Inilah yang diartikan dengan tindakan Kristus untuk mendamaikan atau menyelesaikan - atau menjadi tumbal bagi dosa-dosa kita.

Roma 3:25 menuliskan tentang Yesus demikian: Yang telah ditentukan Allah menjadi pendamaian (pembayaran tunai atas dosa) karena iman, dalam darahNya..." Ini berarti bahwa Dia telah membayar dosa-dosa kita dengan tunai supaya Ia dapat meredakan (atau mengalihkan) amarah Allah dari kita.

Allah sangat marah di Golgota, marah pada dosa, Dia melampiaskan seluruh kemarahanNya karena dosa kita pada Yesus, Anak DombaNya.

Golgota bukanlah sekedar suatu permainan drama, suatu permainan drama yang tidak benar-benar terjadi di mana Yesus mengambil bagian sebagian pemeran utama. Ia sungguh-sungguh mengalami penderitaan.

Yesaya menggambarkannnya seperti ini: "Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila Ia menyerahkan diriNya sebagai korban penubus salah. Ia akan melihat keturunannya umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya."

"Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hambaku itu karena semua yang telah dialaminya, sebagai orang yang benar akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul." (Yes 53:10,11 dan Ibrani).

Itu adalah kenyataan yang sangat mengerikan di mana Yesus mengalami neraka bagi kita dan melihat BapaNya meninggalkan dia dengan amarah terhadap dosa yang dibebeankan pada Yesus.

Kita harus melihat dosa seperti Allah melihatya: HAl yang dibenci. Kita harus dapat melihat bahwa Allah dapat berhadapan dengan pekerjaan daging dengan satu cara. dia harus menghakimi dosa. Dia harus menghakimi dosa. dia harus membunuh sifat dosa Adam. Dia harus membunuh tabiat dosa yang ada dalam kita.

3. Disalibkan dengan kristus

Paulus mengerti tentang hal ini. Ia berkata,"...Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang didalam daging, adalah hidup oleh Iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku"(Gal 2:20 TLB).

Golgota tidak hanya berarti kematian bagi Yesus, Golgota juga berarti kematian bagi dosa semua orang yang menaruh kepercayaan padaNya. Golgota berhubungan dengan keadaan manusia lama kita.

"Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar kita jangan menghambakan diri lagi kepada dosa-dosa siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa"(Rm 6:6,7).

Saat kita melihat dan mengetahui bahwa kita mati bersama Kristus di Golgota, kita dapat dengan yakin mengharapkan untuk mengalami Roma 6:11:"hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus." Ayat 11 ini tidak dapat terjadi sampai benar-benar mengerti dan melakukan ayat 6.

Allah membuat tubuh dosa tidak berkuasa ketika Yesus mati di Golgota. dia mematahkan kuasa dosa ketika sifat manusia lama kita mati bersama Kristus di Golgota.

Karena hal ini terjadi, kita dapat dengan berani menyatakan diri telah mati terhadap dosa. Ini berarti bahwa kita harus menganggap hal itu telah digenapkan, bahwa kita sesungguhnya tidak lagi dikuasai oleh kuasa dosa.

Imam menjadi tindakan ketika kita menaruh keyataan pada apa yang dikatakan Allah, yaitu bahwa kita telah mati bersama Kristus dan bahwa kita sekarang harus mulai menganggap diri kita mati bagi dosa dan hidup bagi Allah.

Paulus berkata: "saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah"(2 Kor 7:1).

a. Gaya hidup yang baru Komitmen pribadi untuk menyempurnakan kekudusan bukanlah untuk mengembalikan kita pada kehidupan di bawah Taurat Musa. Tapi sebaliknya ini adalah menerima gaya hidup yang baru yang disediakan oleh Allah Bapa kita dan Yesus Juruslamat kita.

Kekudusan yang disempurnakan hanya terjadi pada saat kita mengembangkan kebencian yang sama terhadap dosa dan cinta akan kebenaran seperti yang dimiliki Allah.

Kita memiliki janji-janji yang sangat berharga dari keselamatan kita sebagai hadiah yang cuma-cuma dari kemurahan Allah tapi kita harus terus maju, dan tidak mengambil kesempatan dalam kemurkaan Allah untuk hidup dalam dosa.

Marilah kita mengeluarkan ragi lama dari kelicikan dan kefasikan. Marilah kita melihat bahwa manusia lama kita dengan keinginan-keinginan yang berpusat pada diri sendiri dan nafsu daging, telah mati bersama Kristus.

Marilah kita mengakui dengan iman bahwa telah mati bagi diri sendiri kapanpun kita ditantang untuk membangkitkan manusia lama melalui tindakan-tindakan yang tidak saleh.

Marilah kita menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk menangani tubuh yang mati adalah dengan menguburkannya. Baptisan dengan diselamatkan dalam air adalah suatu gambaran yang kuat tentang penguburan manusia lama kita, dan ciptaan baru yang serupa dengan Kristus telah dibangkitkan pada suatu kehidupan baru yang meneladani Kristus.

b. Dalam Kristus. Akhirnya saya ingin menjelaskan bagaimana kita semua mati dalam Kristus di Golgota. Dalam Ibrahim 7, kita membaca bahwa orang-orang Lewi (yang pada saat itu belum dilahirkan) membayar perpuluhan pada Melkisedek dalam Abraham.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?

"Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan, sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnja, ketika Mekisedek menyongsong bapa leluhurnya itu" (Ibr 7:9,10 NIV).

Sama seperti seluruh bangsa Israel (termasuk Lewi) ada didalam tubuh Abraham ketika dia membayar perpuluhan pada Melkisedek, demikian pula seluruh tubuh gereja ada di dalam Kristus ketika Dia mati di atas salib.

Sebab kita ada DI DALAM DIA, ketika DIA mati, KITA mati ketika DIA dikuburkan, KITA dikuburkan; ketika DIA dibangkitkan, KITA dibangkitkan pada suatu kehidupan yang baru. Marilah kita hidup dalam kehidupan yang baru ini, tanpa ragi dari kefasikan dan kejahatan.

Bab 4
. Hari Raya Buah Bungaran

Pendahuluan

"... dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu, Iamam haruslah mengujukkannya pada hari sesudah Sabat itu (minggu)" (Im 23:10-11).

"... kamu harus membawa seberkas kecil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu dihadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu...pada hari sesudah sabat itu (minggu)"(Im 23:10-11).

Sama seperti Hari Raya Roti Tidak Beragi yang mengambarkan kematian dan penguburan Yesus, demikian juga Hari Raya Buah Bungaran menggambarkan dan meramalkan kebangkitanNya.

A. APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN HASIL YANG PERTAMA (BUAH BUNGARAN)?

Di Palestina , panen yang utama ( pengumpulan hasil) adalah antara bulan ke 7 dari bulan orang Yahudi pada saat Hari Yara Tabernakel (September/Oktober).

Suatu ketika di bulan April (Abib) saya sedang mengendarai mobil melalui ladang-ladang gandum yang indah di Yordan. Saya melihat berkas-berkas gandum yang berdiri, padahal saat itu jauh dari musim Panen Raya. Saya bertanya pada seseorang saudara di sana mengapa hal ini dapat terjadi.

Dia menjelaskan bahwa ini adalah gandum-gandum yang sudah matang sebelum musim Panen Raya. Itu adalah buah sulung/Bungaran/pertama. Gandum-gandum itu ditanam bersama-sama dengan yang lainnya, tapi tumbuh, dan siap untuk dipanen dalam musim semi jauh sebelum musim Panen Raya yang datang kemudian.

Sampai tahun 70 Masehi (ketika Bait Suci diruntuhkan) gandum-gandum pertama ini akan diambil dan dikumpulkan menjadi satu berkas dan dipersembahkan di Bait Suci sebagai buah sulung.

Imam-imam akan mengunjukkannya di hadapan Tuhan sebagai korban unjukkan. Tiba-tiba Hari Raya Buah Bungaran menjadi sangat jelas bagi saya.

pendahuluan

"...dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu, Imam haruslah mengunjukkannya pada hari sesudah Sabatitu (minggu)"(Im 23:10-11).

"...Kamu harus membawa seberkas kecil pertama dari penuaian kepada imam, dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu...pada hari sesudah Sabat itu (minggu)"(Im 23:10,11).

Sama seperti Hari Raya Roti Tidak Beragi yang mengambarkan kematian dan penguburan Yesus, demikian juga Hari Raya buah Bungaran menggambarkan dan meramalkan kebangkitanNya.

A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN HASIL YANG PERTAMA(BUAH SULUNG)?

Di Palestina, panen yang utama (penggumpulan hasil) adalah antara bulan ke 7 dari bulan orang Yahudi pada saat Hari Raya Tabernakel (September/Oktober).

Suatu ketika di bulan April (Abib) saya sedang mengendarai mobil melalui ladang-ladang gandum yang indah di Yordan. Saya melihat berkas-berkas gandum yang berdiri, padahal saat itu djauh dari musim Panen Raya. Saya bertanya pada seseorang saudara di sana mengapa hal ini dapat terjadi.

Dia menjelaskan bahwa ini adalah gandum-gandum yang sudah matang sebelum musim Panen Raya. Itu adalah buah sulung/Bunguran/pertama. Gandum-gandum itu ditanam bersama-sama dengan yang lainnya, tapi tumbuh, dan siap untuk dipanen dalam musim semi jauh sebelum musim Panen Raya yang datang kemudian.

Sampai tahun 70 Masehi (ketika Bait Suci diruntuhkan) gandum-gandum pertama ini akan diambil dan dikumpulkan menjadi satu berkas dan dipersembahkan di Bait Suci sebagai buah sulung.

Imam-imam akan mengunjukkannya di hadapan Tuhan sebagai korban unjukkan. Tiba-tiba Hari Raya Buah Bungaran menjadi sangat jelas bagi saya.

1. Paulus sebagai Buah Bungaran-Sulung

Saya ingat Paulus menganggap dirinya sebagai "...anak yang lahir sebelum waktunya."(1 Kor 15:8). Dia menganggap dirinya sebagai buah sulung dari musim panen dari orang Yahudi yang akan diselamatkan ketika Yesus datang kedua kali(lihat Zak 12:10).

Seperti itu pula buah bungaran itu, merek adalah tuaian yang matang sebelum musimnya/waktunya.

Pola iklim/ cuaca di Israel menghasilkan keadaan yang aneh ini. Banyak tanaman menghasilkan tuaian kecil/sedikit tuaian di musim semi. Musim menuai yang normal adalah pada saat musim panas atau musim gugur. Tuaian yang sedikit yang timbul sebelum waktunya ini disebut Buah Bungaran.

2. Yeusu sebagai Buah Bungaran

Ingatkan anda bahwa Yesus pernah berkata, "Aku berkata kepadaMu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah"(Yoh 12:29).

Tujuan dari menanam satu karung benih/biji beras dalam tanah adalah untuk melihatnya berlipat ganda menjadi jutaan biji-biji yang lain (butiran beras) sama seperti satu butir yang ditanam sebelumnya.

Setelah benih itu mati, ada kebangkitan."Dan sebagian biji (benih)...tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat"(Mrk 4:8 TLB).

Dalam kematian dan penguburanNya, Yesus ditanam sebagai butir benih. Bukan hanya Yesus yang akan bangkit nantinya, tetapi merupakan buah sulung dari kebangkitan besar yang akan terjadi nanti di akhir zaman (lihat Why 20:4-6).

Nabi Yesaya bernubuat mengenai Yesus tentang kebangkitanNya."Orang-orangmu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula..."(LAI)-"Orang-orangmu yang mati akan hidup pula; bersama dengan tubuhku yang sudah mati, mereka akan bangkit"(Yes 26:19 NKJR)- terjemahan bebas.

Ketika Ia mati, Yesus turun ke neraka (Hades) dan membuka pintu-pintu pendjara dan melepaskan banyak orang yang menjadi tawanan dari maut. "...Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam...Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah...Aku akan melepaskan orang-orang tawananmu dari lubang yang tidak besar...dibawahNya mereka keluar dari dalam gelap dan kelam dan diputuskanNya belenggu-belenggu mereka...sebab...(telah) dipecahkanNya pintu-pintu tembaga..."(Mat 12:40;Ef 4:9; Zak 9:11;Mzm 107:14,16 NIV/KJV).

Tapi ingatkah anda akan janji-janjiNya,"...sesudah tiga hari Aku akan bangkit...Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya...Akan Kubebaskan mereka dari kuasa dunia orang mati; akan kutebus mereka daripada maut...aku berkata kepadamu:Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara anak Allah dan mereka yang mendengarkannya, akan hidup"(Mat 27:63;Yes 25:8;Hos 13:14;Yoh 5:25 NIV/KJV).

Matius melukiskan penggenapan dari nubuat-nubuatnya yang mengagumkan ini. "Dan lihatlah, (pada kematian Yesus), Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumu, dan bukit-bukit batu terbelah."

"Dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang-orang Kudus yang telah meninggal bangkit."

"Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu msuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang." (Mat 27:51-53 NIV).

Ini menggambarkan buah pertama dari kebangkitan, ketika Yeusu menaklukkan Hades (tempat orang-orang mati), banyak tubuh dari orang-orang suci mengalami kuasa kebangkitan Allah yang dahsyat.

Mereka seperti berkas-berkas gandum yang matang sebelum musim menuai, mereka seperti gandum-gandum yang matang di musim semi. Berkas-berkas gandum ini dipertunjukkan dalam pujian dan penyembuhan kemenangan di hadapan Tuhan dalam Bait Allah sebagai korban buah bungaran pada Allah.

Hal ini terjadi jauh sebelum musim panen besar. Buah bungaran ini memberikan gambaran nubuat yang penuh kuasa mengenai kepastian adanya kebangkitan yang besar yang akan terjadi di hari-hari terachir ini.

Kata-kata ini menggambarkan panen kebangkitan besar yang terachir: "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat bersru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit...sekejap mata, sebab nafiriakan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa..."(1 Tes 4:16; 1 Kor 15:52).

3. Tulang-tulang Yusuf

Berapa banyak dari kita membaca kisah tentang Yusuf dan membayangkan tentang permintaannya yang aneh ini. "Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya:'tidak lama lagi aku akan mati...Tentu Allah akan memperhatikanmu; pada waktu itu harus membawa tulang-tulangku dari sini'".

"Kemudian matilah Yusuf...mayatnya di rempah-rempah; dan ditaruh dalam peti mati di Mesir" (Kej 50:24,25 NKJV).

Tiga ratus tahun kemudian pada zaman Musa kita baca bahwa: "Musa mebawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israil bersumpah dengan sungguh-sungguh:'Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini"(Kel 13:19 NKJV).

Mengapa Yusuf menginginkan tulang-tulangnya dibawa kembali dari Mesir ke tanah perjanjian?

Beberapa orang mengira bahwa Yusuf adalah seorang nabi. dia telah melihat kejadian-kejadian yang akan terjadi delapan belas abad kemudian. Yusuf melihat kedatangan Mesias, dan kemenangannya atas maut, dan membangkitkan banyak orang dari kubur.

Jadi Yusuf ingin dikuburkan di tanah pernjanjian supaya dia dapat dibangkitkan juga sebagai bagian dari buah-buah sulung tersebut.

Saya pikir hal itu mungkin karena adanya roh nubuat yang ada atas Yusug, Ia mengerti sesuatu tentang maksud Allah mengenai buah bungaran...dan Yusuf ingin menjadi bagian dari kebangkitan buah-buah sulung! Bagaimana menurut anda?

4. Ditabur bagaikan benih

Dalam Yohanes 12:24, Yesus berkata,"... jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

Yesus pada saat itu sedang berkata-kata tentang diriNya sendiri. Dia sedang menjelaskan pada murid-muridNya mengapa ia harus mati disalibkan dan kemudian dikuburkan. Makdusnya adalah Dia dapat ditabur sebagai sebuah benih. Dan dalam kebangkitan biji itu akan menghasilkan panen buah seperti diriNya sendiri.

Yesusu disini digambarkan sebagai buah sulung "Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal"(1 Kor 15:20).

Buah-buahan bungaran (sulung0 adalah tuaian awal yang menjadi saksi bagi musim tuai yang terkemudian dari buah-buah yang sama Yakobus 5:7 mengatakan:"...saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani (Allah) menantikan hasil yang berharga dari tanahnja..."

B. BUAH SULUNG DARI KRISTUS

Sebagaimana Hari Raya Roti Tidak Beragi berbicara tentang keperibadian kita dengan tergesa-gesa dari PRAKTEK dosa, Hari Raya Buah Bungaran berbicara tentang tanda-tanda pertama dari karekter Kristus dalam kita.

Sebelum kita mengalami Paska pribadi, sama sekali tidak ada kesamaan dengan Kristus dalam diri kita. SETELAH kita mengalami Paska pribadi, mungkin ada sedikit kemiripan dalam tindakan kita dengan Kristus, sampai kita melanjutkannya pada Hari Raya Roti Tidak Beragi dan Hari Raya Buah Bungaran.

1. Buah-buah Roh

Inilah buah-buah sulung Kristus yang ada dalam kita yang digambarkan dalam Galatia. "Tetapi buah Roha ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri"(Gal 5:22,23).

Yesus mengajar kita: "Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur.

"Demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku...Barang siapa tingga di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

"Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu."

"Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu"(Yoh 15:4,5,8,12,14 NIV).

Buah-buah sulung adalah tanda-tanda pertama dari buah Roh. Buah-buah itu dapat dikenali dari tindakan-tindakan praktek mengasihi atas nama Kristus dan GerejaNya.

Seperti roti tidak beragi membawa kita keluar dari dosa melalui kematian dan penguburan, Buah Bungaran membawa kita menuju Kasih lewat kebangkitan dan hidup.

"Kita tahu bahwa kita su

Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
tujuh_hari_raya.htm187 KB

Komentar