Panggilan Kepemimpinan

Panggilan kepemimpinan merupakan faktor dasar terpenting bagi seseorang menjadi pemimpin. Firman Allah dengan tegas memberikan tempat utama kepada panggilan TUHAN Allah (God’s leadership calling) bagi seseorang untuk masuk ke dalam tugas kepemimpinan (Yeremia 1:5). Panggilan kepemimpinan ini begitu penting karena akan selalu disertai oleh faktor-faktor penunjang utama bagi seseorang untuk menjadi pemimpin yang berhasil. Faktor-faktor berikut adalah:

1. Panggilan kepemimpinan dan kuasa lengkap.

Panggilan kepemimpinan bagi seorang pemimpin akan selalu diteguhkan dengan adanya kuasa kepemimpinan lengkap (complete leadership power). Dalam kuasa kepemimpinan lengkap ini, ada tugas kepemimpinan (leadership task, atau task position), kewenangan (otoritas), hak (privilese), kewajiban (obligasi), tanggung jawab (responsibilitas), dan pertanggungjawaban (akuntabilitas), guna mengambil peran kepemimpinan yang pasti. Kesadaran ini harus didukung oleh pemahaman bahwa sebagai pemimpin, ia dipanggil TUHAN Allah untuk terlibat dalam kepemimpinan (Markus 10:41-42) sehingga ia dapat memimpin dengan benar, baik dan sehat, serta berkualitas.

2. Panggilan kepemimpinan dan visi.

Panggilan TUHAN bagi pemimpin diteguhkan oleh adanya innerwill atau visi yang teguh. Yang dimaksudkan dengan innerwill adalah kehendak suci, yaitu jati diri seseorang yang meneguhkan kesejatian diri dan kepastian panggilan kepemimpinan bagi pemimpin. Innerwill ini adalah visi pribadi yang ditanamkan TUHAN di dalam jiwa pemimpin, yang memberikan kepadanya tujuan (sense of purpose). Innerwill (visi) yang memberikan kesadaran kuat akan tujuan dalam panggilan Allah ini, diteguhkan dengan adanya afirmasi tanggung jawab kepemimpinan yang di dalamnya pemimpin membuktikan outerwill-nya, yang diwujudkan dalam upaya memimpin yang berkualitas. Outerwill yang dibuktikan dengan pelaksanaan kerja yang berkualitas adalah afirmasi bagi panggilan otentik dari TUHAN Allah atas pemimpin, yang olehnya ia mampu membuktikan bahwa innerwill yang menunjuk kepada tujuan yang memberi fokus pencapaian yang jelas akan menuntun kepada keberhasilan kepemimpinan (Matius 4:19, 18-22; Markus 1:16-20; Lukas 5:1-11).

3. Panggilan kepemimpinan dan passion.

Panggilan TUHAN yang diteguhkan dengan innerwill meneguhkan pemimpin dengan passion yang kuat. Passion ini meneguhkan hati pemimpin dengan kasih yang kuat dengan kelekatan dan kedekatan jiwa kepada kepemimpinannya. Passion membuat pemimpin menjadi teguh dengan semangat juang tangguh didukung oleh hikmat serta kepiawaian memimpin sehingga kepemimpinan yang diembannya terlaksana dengan hasil yang cemerlang dari awal ke akhir (Sebagai contoh, lihat: Kejadian 39, dst., tentang Yusuf; dan Keluaran 4, dst., tentang Musa; Matius 3; 4; 9:35-38, dsb., tentang Yesus Kristus; yang semuanya teguh dalam kepemimpinan karena passion).

4. Panggilan kepemimpinan, kapasitas penuh, dan kompetensi.

Panggilan TUHAN kepada pemimpin diteguhkan oleh adanya konfirmasi kapasitas kepemimpinan penuh yang pasti (Nehemia 2:6b, 8b). Dalam konfirmasi ini, ada pembuktian kapasitas penuh dan kompetensi pemimpin dengan serangkaian kualitas diri, yaitu integritas karakter, kapasitas pengetahuan, dan kapabilitas sosial, serta teknis (social base skills & managerial techinical skills). Kualitas diri pemimpin ini terbukti pada dinamika perkembangan kapasitas, format, dan pencitraan dirinya sebagai pemimpin dengan kualitas lebih, yang memberikan kepadanya bayangan besar dan hasil cemerlang yang menempatkannya di atas serta di muka dalam percaturan sosial. Sinkron dengan konfirmasi ini ada afirmasi (pengakuan) panggilan kepemimpinan kepada pemimpin, yang olehnya ia dapat membuktikan diri sebagai pemimpin berhati bijak dengan daya juang tangguh (Lihat: Yesaya 32:8; Markus 10:41-42; Banding: I Samuel 16:7 dalam panggilan Daud).

5. Panggilan kepemimpinan dan komitmen.

Panggilan TUHAN akan seseorang kepada tanggung jawab kepemimpinan akan diteguhkan oleh adanya komitmen yang kuat. Panggilan TUHAN berfungsi sebagai dinamika peneguhan (reinforcement) diri, di mana olehnya pemimpin memiliki komitmen kepada kualitas hidup sehingga ia dapat membuktikan integritasnya sebagai pemimpin rohani yang berhikmat dengan etika dan moral teguh (Keluaran 18:21-26; Kisah Para Rasul 6:3-6). Komitmen ini juga nampak dalam disiplin diri yang teguh, sehingga ia dapat memimpin dengan penuh kebijaksanaan (Yakobus 3:13-18; Yesaya 32:1-2,8; I Raja-raja 3:7-13,28; Banding: Daud dalam I Samuel 16:7; 17:12-58; 24:7-8; 26:9-11). Komitmen ini pun terbukti dalam dinamika kinerja yang dilakukan dengan penuh semangat (high spirit) dan menghasilkan (Mazmur 126:5-6).

6. Panggilan kepemimpinan dan kekuatan.

Panggilan TUHAN adalah dasar kekuatan (strength) bagi pemimpin yang olehnya ia dapat memimpin dengan kebenaran dan keadilan serta bersikap bijaksana terhadap orang yang dipimpinnya (Amsal 28:16; 16:29; 29:2-4) yang membuat kepemimpinannya penuh berkat secara langgeng. Panggilan TUHAN ini jugalah yang menyebabkan pemimpin dapat melihat kehidupan dan kepemimpinannya sebagai anugerah Allah dan olehnya ia dapat meneguhkan diri dengan daya juang teguh serta mampu bertahan ke akhir yang karenanya ia dapat mengatakan "aku telah mengakhiri pertandingan yang baik" oleh anugerah serta kekuatan TUHAN (II Timotius 4:7-8; Kisah Para Rasul 9; II Korintus 4:1-18).

7. Panggilan kepemimpinan dan keberhasilan.

Panggilan TUHAN adalah dasar dan dinamika bagi keberhasilan kepemimpinan (Nehemia 2:20; Banding: Filipi 4:13,19). Di sini, dapat dikatakan bahwa panggilan TUHAN bagi pemimpin untuk mengambil tanggung jawab kepemimpinan adalah dasar bagi keberhasilan kepemimpinan (Lihat: Kejadian 11:6; Yeremia 29:11).

Selamat memimpin dengan berhasil berdasarkan panggilan TUHAN, yang disertai dengan kuasa, visi, passion, kompetensi, komitmen, kekuatan, dan keberhasilan dari Allah.

Diambil dan disunting dari:

Nama situs: DR. Yakob Tomatala
Alamat URL: http://yakobtomatala.com/2010/01/27/panggilan-kepemimpinan/
Judul artikel: Panggilan Kepemimpinan
Penulis artikel: Yakob Tomatala
Tanggal akses: 11 Juni 2015
Jenis Bahan Indo Lead: 
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar