Menentukan Prioritas
Sebuah kaca pembesar tidak akan berguna bila hanya digunakan untuk bermain-main dan dilambai-lambaikan ke sekelilingnya. Namun, jika difokuskan dengan tepat, kaca pembesar itu dapat membuat sebuah lubang bakaran di kayu melalui energi matahari yang ditangkapnya.
Anda tidak akan pernah benar-benar menghasilkan atau mencapai sesuatu bila Anda tidak menentukan fokus yang tepat pada prioritas-prioritas yang ada. Banyaknya pilihan yang dihadapi saat ini mengharuskan Anda untuk berfokus pada satu pilihan dan tidak menyebar ke berbagai hal. Poin-poin berikut ini akan membantu Anda untuk menentukan fokus pada hal-hal yang utama.
1. Selektiflah terhadap apa yang Anda lakukan.
Dalam masa pelayanan-Nya, Yesus mengonsentrasikan prioritas-prioritas-Nya. Tujuan-Nya jelas, yaitu mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Luk. 19:10). Ia menyadari seberapa jauh keterbatasan manusiawi-Nya dan membatasi diri-Nya. Dan oleh karena itulah, dua pertiga waktu pelayanan-Nya dilewatkan dengan kedua belas murid-Nya. Hidup Yesus berhasil karena Ia memaksimalkan waktu dan tenaga dengan berfokus pada beberapa hal yang penting.
Orang yang berusaha melakukan segalanya tidak akan mencapai apa-apa. Hanya hidup dengan fokus yang jelaslah yang akan membawa hasil, seperti sebuah sungai yang memiliki satu tujuan dan memiliki muara yang membatasinya sehingga terus mengalir.
2. Prioritaskan hal yang utama.
Tanyakan hal berikut pada diri Anda, apakah selama ini Anda mengutamakan yang mayoritas ataukah yang minoritas? Sebagai seorang pemimpin, ada begitu banyak peluang baik yang datang pada Anda. Namun, bila Anda mencoba merespons terlalu banyak peluang, Anda tidak akan ke mana-mana, seperti halnya suatu rawa yang hanya diam di satu tempat.
Buatlah daftar dari segala hal yang Anda lakukan sebagai seorang pemimpin. Berikan perhatian pada hal-hal yang Anda lakukan dengan baik. Dengan bimbingan doa, pilihlah tiga atau empat yang terpenting, dan jadikan ini prioritas Anda. Dengan membatasi diri pada segenggam prioritas yang bisa Anda kerjakan dengan baik, Anda akan maju dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Lakukanlah "hal-hal yang tepat" lebih daripada "hal-hal dengan tepat".
"Para manajer melakukan hal-hal dengan cara yang tepat, namun seorang pemimpin melakukan hal-hal yang tepat." Itulah yang dikatakan Peter Drucker dalam bukunya, "The Effective Executive". Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa para pemimpin yang berhasil adalah mereka yang belajar memilih hal-hal yang tepat dan melakukannya berulang-ulang sampai melihat buah yang diinginkan.
Jack Paar, seorang pelawak profesional dalam NBC Tonight Show, selalu mencoba kelakarnya di hadapan penonton berulang-ulang sampai kelakar itu berjalan seperti yang diinginkannya. Demikian juga, setelah Anda berhasil mengidentifikasikan "hal yang utama" bagi Anda, lakukanlah berulang-ulang sampai Anda mendapat hasil yang baik.
4. Tolaklah yang kecil untuk mendapat yang lebih besar.
Michael Jordan, pemain National Basketball Association (NBA), mempunyai intensitas dan fokus. Itulah yang menjelaskan mengapa ia menang. Dalam suatu pertandingan tahun 1998 antara Indiana Pacers dan Chicago Bulls, perbedaan nilai di menit-menit terakhir sangatlah tipis, dan Indianalah yang lebih unggul. Saat Jordan merebut bola dan mencoba melakukan lemparan, pelatih Indiana Pacers, Larry Bird, tidak bersiap-siap merayakan kemenangan timnya, justru berkonsentrasi pada Jordan. Teriakan penonton semakin kencang, tapi para pemenang yang sejati tahu bagaimana untuk tidak berfokus pada hal-hal yang kurang penting. Jordan hampir mencetak satu angka, yang akan memutarbalikkan pertandingan tersebut.
Keberhasilan dalam pelayanan dan kepemimpinan jarang terjadi bila tanpa maksud menolak hal-hal kecil untuk mendapat hal-hal yang lebih besar. Pada dasarnya, setiap orang memerlukan dua unsur untuk berhasil: disiplin diri dan fokus.
5. Beri waktu antara menabur dan menuai.
Pohon jati memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai tahap kematangannya. Namun, tumbuhan kecil seperti jamur atau bunga bisa tumbuh dengan cepat. Jika Anda tidak memiliki kesabaran dan mau menunggu, Anda tidak akan pernah melihat sebuah tunas kecil menjadi pohon yang besar, kuat, dan kokoh. Demikian juga halnya dengan ide menabur dan menuai (Gal. 6:9). Sesuatu yang berarti membutuhkan waktu dan semakin besar sesuatu itu semakin banyak fokus dan energi yang dibutuhkan.
6. Biarkan Roh Kudus memberi Anda tenaga yang Anda butuhkan.
Inilah poin yang terpenting. Bila Anda mengutamakan Roh Kudus dan membiarkannya bekerja dalam hidup Anda, Anda akan melihat hal-hal yang besar lebih daripada yang dibayangkan. Dalam pelayanan dan kepemimpinan, tenaga Anda yang paling fundamental berasal dari hubungan yang harmonis dengan Roh Kudus dan berfokus pada apa yang Allah ingin Anda lakukan.
Allah telah memberikan janji-Nya pada kita, yaitu bahwa kita akan menjadi saluran di mana kekuatan Allah akan berpindah (Yoh. 14:12). Berfokuslah pada hal utama yang datang dari Roh Kudus.
Sumber diedit dari: Judul buku: On-Purpose Leadership Judul bab : Prioritaskan Hal yang Utama Penerbit : Harvest, Jakarta 2003 Penulis : Dale Galloway dan Warren Bird Halaman : 43 -- 50