KEKUATAN DARI SEBUAH KOMITMEN

KEKUATAN DARI SEBUAH KOMITMEN

Komitmen secara sederhana bisa berarti: tekad (keterikatan) yang kuat kepada sesuatu! Komitmen itu penting. Komitmen dibutuhkan dalam semua bidang kehidupan. Misalnya :
(a) Dalam pekerjaan
Orang yang berkomitmen dalam pekerjaannya akan melakukan hal yang terbaik untuk menyelesaikan tugas yang diembannya.
Orang yang bekerja dengan komitmen akan menghasilkan yang terbaik yang bisa dihasilkannya.

(b) Dalam Perkawinan
Pasangan suami-istri yang berkomitmen menjaga perkawinannya tetap langgeng, akan berusaha keras untuk saling membahagiakan pasangannya.
Pasangan yang berkomitmen akan menghindari peluang sekecil apapun untuk berselingkuh.

(c) Dalam pelayanan
Pelayan Tuhan yang berkomitmen akan melayani dengan sepenuh hati (main musik, jadi WL, khotbah, usher dsb).
Pelayanannya akan sungguh-sungguh dan tidak main-main (hanya sekedar menjalankan tugas).

Sayangnya, sekarang ini orang cenderung menganggap remeh komitmen. Sebuah penelitian di tahun 1990 di Amerika mengungkapkan fakta menyedihkan itu (dikutip dari ”The Frog in the Kettle” oleh George Barna ):
(1) Angka perceraian meningkat : separo dari pernikahan baru berakhir dengan perceraian

(2) Orang dewasa merasa bahwa mereka memiliki lebih sedikit teman dibandingkan beberapa puluh tahun lalu.

(3) Loyalitas konsumen terhadap merk tertentu (misalnya, Rinso, viva, honda dsb) cenderung terus menurun.

(4) Keinginan seseorang untuk bergabung kepada organisasi – baik gereja, partai politik,serikat pekerja terus menurun.

(5) Orang dewasa yang bersedia berkorban (menjalani wajib militer) berjuang untuk negara menurun prosentasenya.

(6) Banyak orang tua sekarang ini agaknya kurang gigih untuk tetap mempertahankan pernikahan (sekalipun kurang bahagia), demi kepentingan anak, dibandingkan 20 tahun silam.

TUHAN MENCARI MEREKA YANG BERKOMITMEN
Tuhan Yesus ternyata sangat menginginkan komitmen dari mereka yang bersedia mengikutinya. Ada beberapa hal menarik dari bacaan alkitab di atas :

1.Komitmen itu lebih dari sekedar keterlibatan – Maz.63:5
Orang pertama yang berkeinginan mengikuti Yesus ini nampaknya cukup bersemangat (ayat 57). Ia ingin terlibat dengan rombongan pelayanan Tuhan Yesus.
Tapi ketika Yesus mengungkapkan resiko mengikut Dia :”Serigala memiliki lobang, tapi Anak manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya”, si orang ini mundur teratur!
Ada banyak orang senang terlibat, tapi hanya sedikit yang mau berkomitmen. Misalnya :
(a) Banyak orang mau melayani, tapi kalau ditunjuk jadi pengurus gereja (majelis, bendahara,seksi konsumsi) biasanya menolak.
Ini artinya mau terlibat tapi nggak mau berkomitmen.

(b) orang senang usul ini-itu untuk perkembangan gereja. Tapi waktu diminta untuk merealisasikan usulnya, ia menolak.
Ini juga hanya mau terlibat tapi nggak mau berkomitmen.

Lalu apa bedanya antara terlibat dan berkomitmen ?
(1) Terlibat : mau ikut tapi hanya dipermukaan saja! Kalau ada resiko nggak mau nerusin ikut.
(2) Berkomitmen : mau terlibat sampai sedalam-dalamnya. Mau menanggung resiko dari keterlibatannya!

Nah, tentu bobot dari ke dua sikap itu sangat berbeda. Orang yang berkomitmen selalu lebih sunguh-sungguh dari yang hanya sekedar terlibat.
Tuhan mau kita tidak hanya menjadi orang kristen yang terlibat dalam gereja, tapi menjadi orang kristen yang berkomitmen bagi gereja.
Maju-mundurnya gereja, jatuh-bangunnya gereja adalah tanggung jawab kita juga!

2.Komitmen itu harus memilih – Yos.24:15
Komitmen itu berarti harus memilih. Harus memprioritaskan mana yang lebih penting bagi diri kita.
Orang kedua yang dipangil Tuhan Yesus menolak panggilan Yesus dengan dalih mau mengubur bapanya dulu (ayat 59).
Ini sebenarnya adalah penolakan. Menurut para ahli tafsir, sebenarnya bapak si orang ini masih hidup! Jadi masih nunggu terlalu lama untuk menguburnya!
Dari sini terlihat dimana komitmen orang ini. Ternyata ia memilih untuk lebih berkomitmen kepada bapaknya, ketimbang kepada Tuhan Yesus.
Pertanyaannya : Pada siapa anda berkomitmen ?
(a) Pada Yesus atau mamon (harta) ?
(b) Pada keluarga atau pada pekerjaan ?
(c) Pada istri sah atau istri simpanan (kalau ada) ?
(d) Pada Tuhan (beribadah) atau jalan-jalan pada hari minggu?

Pilihan anda akan menunjukkan kepada siapa/apa anda berkomitmen!

3.Komitmen itu harus fokus – Ibr.12:2
Orang ketiga yang dipanggil Yesus menjawab bahwa ia akan berpamitan kepada keluarganya dulu.
Ini bukan sekedar masalah pamit sebagaimana kita pahami saat ini.
Pada waktu itu acara pamitan (perpisahan) itu harus dilakukan dengan sebuah pesta yang cukup besar.
Jadi membutuhkan waktu beberapa hari dan biaya yang tidak sedikit.
Disini, si orang ketiga ini gagal menentukan fokus hidupnya.
Ia hanya memikirkan masalah seremonial (upacara) perpisahan dibanding segera mengikut Yesus!
Apakah fokus hidup anda ?
(a) Menyembah Tuhan atau hanya bersenang-senang ?
(b) Masuk sorga atau menikmati dunia ?
(c) Melayani atau dilayani ?
(d) Memberi atau menerima ?

4. Komitmen itu harus habis-habisan
Komitmen itu harus “all out” = habis-habisan. Kalau setengah-setengah , itu namanya bukan komitmen!
Atlet yang berkomitmen akan berjuang habis-habisan di lapangan, kalau perlu mempertaruhkan nyawanya.
Orang kristen harus habis-habisan untuk Tuhan Yesus. Berani menyerahkan semua miliknya untuk kemuliaan Tuhan :
(a) Harta, waktu, tenaga, ide.
(b) Diri pribadi (harga diri,kehormatan, ego)

Hanya orang yang berani habis-habisan untuk Tuhan, yang layak menjadi murid Tuhan Yesus yang sejati!

Kesimpulannya : Kualitas kekristenan seseorang bisa diukur dari komitmennya kepada Tuhan Yesus. Seorang murid sejati mau berkomitmen kepada Yesus dan bukan sekedar mau terlibat dengan Yesus!

Jenis Bahan Indo Lead: 
Kategori Bahan Indo Lead: 

Komentar