Inisiatif

INISIATIF:

TANPANYA, ANDA TAKKAN KE MANA-MANA


Sukses tampaknya berhubungan dengan tindakan. Orang-orang yang sukses terus bergerak. Mereka membuat berbagai macam kekeliruan, namun mereka tidak menyerah.
Conrad Hilton, Eksekutif Hotel
Dari segala hal yang seharusnya ditakuti oleh seorang pemimpin, rasa puas dirilah yang seharusnya paling utama. John C. Maxwell

SATU LAGI LANGKAH MAJU

Kemmos Wilson sedari dulu adalah seorang inisiator. Ia mulai bekerja ketika baru tujuh tahun usianya dan tidak pernah berhenti bekerja sejak saat itu. Ia mulai bekerja dengan menjual majalah, surat kabar, dan popcorn. Pada tahun 1930, di usianya yang ke tujuh belas, ia memutuskan untuk mencoba bekerja pada orang lain untuk pertama kalinya, yaitu pada seorang pialang kapas. Ia diupah $12 per minggu untuk menulis angka-angka pada papan tulis harga sang pialang.

Ketika tersedia lowongan di bagian pembukuan dengan upah $35 perminggu, Wilson pun pindah. Namun ketika ia menerima upahnya, ternyata masih juga $12. Ia minta kenaikan dan diberikan. Minggu berikutnya ia mendapatkan tambahan $3. ketika ia bertanya mengapa ia tidak mendapatkan $35 seperti bagian pembukuan lainnya, ia diberitahu bahwa perusahaan takkan membayar sebanyak itu kepada seorang anak yang baru berusia tujuh belas tahun. Wilson pun mengundurkan diri. Itulah terakhir kalinya ia bekerja pada orang lain, dalam lebih dari tujuh puluh lima tahun.

Setelah itu Wilson mencari nafkah dengan berbagai jenis usaha: mesin pinball, distribusi minuman ringan, dan mesin penjaja minuman. Dan ia dapat mengumpulkan cukup banyak uang untuk membangun sebuah rumah bagi ibunya. Ketika itulah ia sadar bahwa membangun rumah itu usaha yang potensial. Maka ia pun pergi berbisnis di Memphis dan mendapatkan uang banyak, berkat meledaknya permintaan setelah perang.

Inisiatif Wilson membuatnya memdapatkan uang banyak, namun hal itu tidak berdampak kepada dunia - hingga tahun 1951. Pada tahun itulah usahawan dari Memphis ini berlibur bersama keluarganya ke Washington, D.C. Dalam perjalanan itu, ia mendengar tentang kondisi hotel yang buruk di Amerika Serikat. Banyak motel bermunculan di negara ini semenjak tahun 1920-an. Ada yang sangat menyenangkan untuk keluarga. Yang lain hanya menyewakan tempat tidur dengan hitungan jam-an. Masalahnya, orang yang bepergian tidak tahu, yang mana yang akan ditemukannya.

"Anda takkan pernah tahu yang seperti apa yang Anda dapatkan", kenang Wilson belakangan. "Ada yang benar-benar jorok. Dan semuanya mengutip bayaran untuk anak-anak. Itu membuat darah Skotlandia saya mendidih". Seseorang seperti Wilson yang beranak lima benar-benar merasa terpukul. Motel-motel ketika itu mengutip $4 hingga $6 per malamnya untuk sebuah kamar ditambah $2 per anak. Tagihannya menjadi tiga kali lipat.

Kebanyakan orang akan memprotes saja lalu melupakannya. Namun Wilson, yang selalu adalah inisiator, memutuskan untuk mengambil tindakan. "Yuk pulang dan membangun hotel keluarga", katanya kepada isterinya, "hotel yang namanya bisa dipercaya". Sasarannya adalah membangun empat ratus hotel. Isterinya hanya tertawa saja.

Ketika kembali ke Memphis, Wilson merekrut seorang tukang gambar untuk membantunya merancang hotelnya yang pertama. Ia menginginkan hotelnya itu bersih, sederhana, dan dapat diramalkan. Dan ia menginginkan hotelnya menyediakan segala hal yang dirindukan keluargnya, seperti TV di setiap kamarnya dan kolam renang. Tahun berikutnya ia buka hotelnya yang pertama di pinggiran kota Memphis. Namanya terpampang pada papan besar berukuran lima puluh tiga kaki, yaitu Holiday Inn.

Ternyata Wilson membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakannya untuk membangun empat ratus hotel. Pada tahun 1959, ia baru memiliki seratus. Namun ketika ia memutuskan untuk memasarkan waralabanya, hotel-hotelnya pun segera bermunculan. Pada tahun 1964, sudah ada lima ratus hotel Holyday Inn. Pada tahun 1972, setiap tujuh puluh dua jam dibuka sebuah hotel Holyday Inn yang baru. Hotel-hotel ini masih terus berkembang pada tahun 1979 ketika Wilson turun dari jabatannya sebagai pemimpin perusahaan setelah mengalami serangan jantung.

"Saya begitu haus ketika masih muda", katanya, "pokoknya, saya harus melakukan sesuatu untuk mencari nafkah. Dan ketika saya pensiun setelah serangan jantung saya, saya pulang untuk menikmati aroma bunga mawar. Itu hanya tahan satu bulan." Pokoknya sulit bagi seorang inisiator untuk berhenti membuat segalanya menjadi kenyataan.

MENGUNGKAPKANNYA

Dalam buku 21 Hukum Kepemimpinan Sejati, saya tunjukkan bahwa para pemimpin itu bertanggung jawab untuk menginisiatifkan hubungan dengan para pengikutnya. Namun bukan hanya dalam bidang itu saja para pemimpin harus memperlihatkan inisiatif. Mereka harus selalu mencari peluang dan siap mengambil tindakan.

Kualitas apakah yang dimiliki para pemimpin, yang memungkinkan mereka membuat segalanya menjadi kenyataan? Setidaknya saya lihat ada empat.

  1. Mereka Tahu Apa yang Mereka Inginkan

    Pemain piano yang senang humor, yaitu Oscar Levant, pernah bergurau, "Begitu sudah mengambil keputusan, saya malah tidak tahu apa keputusannya". Sayangnya, demikianlah keadaan sesungguhnya dari banyak orang. Namun tak seorang pun bisa efektif jika sulit mengambil keputusan. Seperti yang dikatakan oleh Napoleon Hill, "Titik awal dari setiap prestasi adalah keinginan yang besar". Jika ingin menjadi seorang pemimpin yang efektif, Anda harus mengetahui apa yang Anda inginkan. Itulah satu-satunya cara bagi Anda untuk mengenali peluang yang datang.

  2. Mereka Dorong Diri Sendiri untuk Bertindak

    Ada pepatah lama yang mengatakan: "Anda bisa jika Anda mau". Para inisiator tidaklah menunggu orang lain untuk memotivasinya. Mereka tahu bahwa tanggung jawab mereka sendirilah untuk mendorong diri sendiri keluar dari wilayah nyamannya. Dan mereka membiasakan diri melakukannya. Itulah sebabnya mengapa seseorang seperti Presiden Theodore Roosevelt, salah seorang pemimpin besar yang berinisiatif di abad kedua puluh, dapat mengatakan, "Tak ada yang brilian atau menonjol dalam rekor saya, kecuali mungkin satu hal: saya melakukan hal-hal yang saya percaya harus dilakukan … dan setelah mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu, saya pun bertindak."

  3. Mereka Lebih Berani Ambil Resiko

    Jika para pemimpin mengetahui apa yang mereka inginkan dan dapat mendorong diri sendiri untuk bertindak, mereka masih memiliki satu hambatan, yaitu kesediaan mengambil resiko. Orang-orang proaktif selalu mengambil resiko. Namun salah satu alasan mengapa para pemimpin yang baik bersedia mengambil resiko adalah karena mereka sadar bahwa tidak mengambil inisiatif juga ada harganya. Presiden John F. Kennedy menyatakan, "Setiap program tindakan itu ada resiko dan harganya, namun jauh lebih kecil dari pada rasiko dan harga jangka panjang jika kita tidak mengambil tindakan apa-apa, walaupun terasa nyaman."

  4. Mereka Membuat Lebih Banyak Kekeliruan

    Kabar baiknya bagi para inisiator adalah bahwa mereka membuat segalanya menjadi kenyataan. Kabar buruknya adalah bahwa mereka membuat banyak kekeliruan. Pendiri IBM, Thomas J. Watson menyadari hal ini ketika ia berkomentar, "Cara meraih sukses adalah melipatgandakan tingkat kegagalan Anda."

    Sekalipun para pemimpin yang berinisiatif mengalami lebih banyak kegagalan, mereka tidak merasa terganggu karenanya. Semakin besar kemungkinan gagalnya. Senator Robert Kennedy merangkumnya begini: "Hanya mereka yang berani gagal besarlah yang dapat mencapai sukses besar." Jika Anda ingin mencapai hal-hal besar sebagai pemimpin, Anda harus bersedia mengambil inisiatif dan mengambil resiko.

MERENUNGKANNYA

Apakah Anda seorang inisiator? Apakah Anda selalu mencari peluang, atau apakah Anda menunggu hingga peluang datang kepada Anda? Apakah Anda bersedia mengambil langkah-langkah menurut naluri Anda yang terbaik? Atau apakah Anda tiada habis-habisnya menganalisa segalanya? Mantan pimpinan puncak Chrysler, Lee Iacocca, mengatakan, "Bahkan keputusan yang benar pun menjadi keliru jika terlambat". Kapankah terakhir kalinya Anda menginisiatifkan sesuatu yang penting dalam hidup Anda? Jika sudah lama Anda tidak mendorong diri sendiri dan keluar dari wilayah nyaman Anda, mungkin Anda perlu memicu inisiatif Anda.

MENERAPKANNYA

Untuk meningkatkan insiatif Anda, lakukanlah yang berikut ini:

  • Ubahlah cara berpikir Anda. Jika Anda kurang inisiatif, sadarilah bahwa persoalannya adalah dari dalam, bukannya dari orang lain. Tentukanlah mengapa Anda ragu-ragu mengambil tindakan. Apakah Anda takut pada resiko? Apakah Anda berkecil hati karena banyaknya kegagalan di masa lalu? Tidakkah Anda melihat potensi peluang yang ada? Carilah sumber keraguan Anda, dan atasilah itu. Anda takkan dapat maju jika tidak mulai maju dari dalam diri sendiri.

  • Jangan menunggu hingga peluang mengetok pintu Anda. Peluang tidaklah datang mengetok pintu. Anda harus mencarinya aset Anda, talenta Anda, dan sumber daya Anda. Dengan melakukan itu Anda akan mendapatkan gagasan tentang potensi Anda. Nah, lewatkanlah setiap harinya selama satu minggu untuk mencari peluang. Di manakah Anda melihat adanya kebutuhan? Siapakah yang sedang mencari keterampilan yang Anda miliki? Kelompok manakah yang mati-matian membutuhkan apa yang dapat Anda tawarkan? Peluang itu ada di mana-mana.

  • Ambillah langkah berikutnya. Melihat peluang itu satu hal. Melakukan sesuatu karenanya adalah hal lain lagi. Seperti yang pernah disindir oleh seseorang, semua orang memiliki gagasan besar jika sedang mandi. Namun hanya sedikit yang ke luar, mengeringkan tubuhnya, melakukan sesuatu untuk menindaklanjutinya. Pilihlah peluang terbaik yang Anda lihat, dan tindaklanjutilah semampu Anda. Jangan berhenti hingga Anda telah melakukan segalanya untuk membuatnya menjadi kenyataan.

MELATIHNYA SETIAP HARI

Pada tahun 1947, Lester Wunderman dipecat begitu saja dari pekerjaannya di sebuah agen periklanan di New York. Namun pemuda ini tahu bahwa ia dapat belajar banyak dari pemimpin agen tersebut, yaitu Max Sackheim. Keesokan harinya, Wunderman kembali ke kantornya dan bekerja seperti biasanya - tanpa dibayar.

Sackhem tidak menggubrisnya selama satu bulan, namun akhirnya menghampiri Wunderman dan berkata, "Baiklah kamu menang. Saya tidak pernah melihat seseorang yang begitu menginginkan pekerjaannya ketimbang uangnya."

Wunderman akhirnya menjadi salah seorang paling sukses dalam sejarah periklanan. Ia di kenal sebagai bapa pemasaran langsung. Dibutuhkan langkah berani dari Anda hari ini untuk mencapai potensi Anda besok.

Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar