Gereja di Seluruh Dunia

Bagian C2
GEREJA DI SELURUH DUNIA

Diselidiki dan disusun oleh Ralph Mahoney
dari berbagai sumber

Bab 1
Perbandingan antara Denominasi-Denominasi
yang Ada

A. PENGERTIAN TENTANG DENOMINASI-DENOMINASI KRISTIANI

1. Aliran Karismatik

Pada tahun 1985, pengaruh dari World Christian Encyclopedia, sebuah ensiklopedia yang terkenal mengatakan bahwa lebih dari 177 juta orang pada saat ini menjadi anggota dari "Gerakan Pembaharuan Karismatik" ("Charismatic renewal"). Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan orang-orang Kristen yang tidak suka disebut sebagai orang "Pantekosta" tetapi percaya dan mengalami tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mujizat-mujizat.

Klasifikasi di bawah ini menunjukkan jumah (di seluruh dunia) anggota dari berbagai kelompok besar dari denominasi-denominasi Protestan yang ada pada tahun 1985.

Kelompok-Kelompok Besar Aliran
Protestan - Tahun 1985

Pantekosta 58.999.900
Anglikan 51.100.100
Baptis 50.321.900
Luteran 44.900.000
Presbiterian 43.445.500
Metodis 31.717.500
Holines 6.091.700

Pantekosta dan Karismatik

Denominasi
Pantekosta yang
aktif 58.999.900
Karismatik Aktif 16.800.000
Protestan Karismatik
yang tidak aktif 40.000.000
Katolik Karismatik
yang tidak aktif 43.000.000
Pantekosta Cina 19.000.000
Jumlah Kristen
Pantekosta Karismatik =========
di tahun 1985 177.800.000

Angka-angka tersebut di atas menandakan bahwa dalam tahun 1985, lebih dari 10 persen jumlah seluruh orang Kristen yang ada di dunia ini adalah pengikut aliran Pantekosta atau Karismatik.

Barret menunjukkan suatu tingkat pertumbuhan dimana pada akhir abad ini jumlah pengikut aliran Pantekosta dan Karismatik akan berjumlah 300 juta orang, yang berarti 15 persen dari jumlah orang Kristen yang ada di dunia.

Angka ini akan terasa lebih menyolok lagi apabila diketahui bahwa sebelum tanggal 1 Januari 1901, belum ada aliran Pantekosta maupun Karismatik sama sekali.

Suatu pergumulan informasi pada tahun 1979 menandakan bahwa persen dari jumlah pengikut Katolik Roma selama lebih dari 18 tahun menganggap diri mereka sebagai pengikut aliran Karismatik. Dalam pengumpulan informasi yang sama di antara para pengikut aliran Luteran, Metodis, Baptis dan Presbiterian, ada sekitar 16-20 persen dari jumlah pengikut-pengikut itu secara keseluruhan menganggap diri mereka sebagai pengikut aliran Karismatik.

Dalam suatu berita dari News Service report pada bulan Desember 1985, dinyatakan bahwa sebanyak 22 orang bishop Katolik dari 336 bishop yang ada, dan lebih dari 1500 pendeta, menganggap diri mereka sebagai pengikut aliran Karismatik.

Sekitar 5 persen dari jumlah hamba Tuhan aliran Episcopal menyatakan diri mereka sebagai pengikut aliran Karismatik.

Para "pemimpin Karismatik" ini (penginjil-penginjil, gembala-gembala dan guru-guru) biasanya berasosiasi dengan gereja setempat. Banyak anggota jemaat Protestan dan Katolik mengalami (pertobatan) pribadi kepada Kristus melalui gerakan pembaharuan Karismatik ini.

Dalam pengertiannya, gerakan pembaharuan (renewal) adalah gerekan yang secara menyeluruh bersifat penginjilan yang menjangkau anggota-anggota gereja aliran lama dari bermacam-macam denominasi yang belum mengalami regenarasi (kelahiran baru, keselamatan).

Pembaharuan dan pembentukan kembali ini terjadi di dalam dua aliran besar gereja-gereja Protestan dan Katolik, sangat berbeda dengan aliran Pantekosta yang mempunyai denominasi-denominasinya sendiri (contohnya, Sidang Jemaat Allah).

a. Area-Area Kehidupan Gereja Yang Dipengaruhi. Untuk lebih mengerti tentang gerakan pembaharuan ini yang telah dimulai sejak awal tahun 1960an, kita harus melihat pada apa yang telah dicapai gerakan pembaharuan Karismatik ini. Hampir dalam semua denominasi-denominasi yang ada, gerakan pembaharuan Karismatik telah mempengaruhi empat area yang ada dalam kehidupan gereja.

1) Penyembahan: Gerakan pembaharuan Karismatik telah memperkenalkan bentuk-bentuk penyembahan yang baru dengan mempergunakan tari-tarian (seperti yang dilakukan raja Daud ; 2 Sam 6:14), hymne-hymne yang baru dan (saat-saat tertentu) menyanyi dalam bahasa lidah. Suasana yang hidup dan musik yang penuh sukacita adalah salah satu pemberian yang paling indah dari gerakan Karismatik bagi gereja.

2) Pengaturan Fisik: Gerakan pembaharuan Karismatik telah memimpin cara pembentukan suatu persekutuan antara umat Kristen yang tidak terlalu formal. Banyak yang membentuk kelompok-kelompok kecil untuk bersekutu di salah satu rumah orang percaya, di tempat itu kemudian berkumpul orang-orang awam yang akan dilatih untuk pelayanan.

3) Roh Kudus: Gerakan pembaharuan Karismatik telah merangsang suatu kebangunan (kegerakan) yang membuat orang bergairah akan pelayanan dari Roh Kudus. Dalam aliran-aliran denominasi yang besar, teologi Karismatik tidak lagi menimbulkan ketidak senangan/pertentangan seperti dimasa lampau. Menjadi pengikut aliran Karismatik tidak lagi menjadi hal yang kontroversial.

4) Denominasionalisme: Pada saat sekarang ini kita dapat menemukan teolog-teolog dari aliran Karismatik di antara aliran Reformasi, Luteran, Katolik, Baptis, Presbiterian, Episkopal dan sebagainya.

Di Amerika Serikat, hampir setiap aliran denominasi yang besar telah mengakui organisasi-organisasi gerakan pembaharuan Karismatik, seperti Pelayanan Gerakan Pembaharuan Episkopal, Pusat Gerakan Pembaharuan Lutheran Internasional, Pelayanan Gerakan Pembaharuan Presbiterian dan Reformasi serta Komite Pelayanan Nasional dari Gerakan Pembaharuan Karismatik Katolik.

5) Kedisiplinan Rohani Tiap Pribadi: Gerakan pembaharuan Karismatik telah membantu memperbarui gairah kedisiplinan pribadi seperti berdoa, pelajaran Alkitab, meditasi dan puasa.

Banyak pengikut Karismatik tetap mengikuti denominasi gerejanya masing-masing, selagi membentuk kelompok-kelompok gereja yang lebih kecil (yang disetujui oleh sistem kepemimpinan gereja masing-masing) di dalam mana kelompok-kelompok itu melatih karunia-karunia Karismatik mereka.

2. Aliran Penginjilan

Satu penghalang jalan menuju kesatuan di dalam gereja adalah pernyataan-pernyataan berikut ini : siapakah pengikut aliran penginjilan dan termasuk golongan apakah mereka?

Aliran ini disimpulkan sebagai aliran yang menyimpang.

Istilah "penginjilan" menggambarkan suatu spektrum yang khas dari orang-orang Kristen yang menganggap otoritas keagamaan yang benar adalah yang berasal dari Alkitab saja dan orang-orang Kristen menekankan bahwa doktrin-doktrin pertobatan (lahir baru) dalam Perjanjian Baru dan juga pembenaran karena karunia yang dapat diperoleh melalui iman saja. Aliran penginjilan ini berpegang pada inspirasi Alkitab secara penuh sebagai Firman Tuhan.

Dengan definisi yang begitu khas, aliran ini juga terdiri dari aliran-aliran Pantekosta, Karismatik, Fundamentalis dan juga aliran penginjilan konservatif. Pada pengikut aliran ini tersebar di seluruh aliran-aliran besar dari gereja-gereja yang ada dan terkonsentrasi dalam denominasi Pantekosta, denominasi penginjilan konservatif yang lebih kecil dan juga pada persekutuan Alkitab bebas.

3. Aliran Liberal

Aliran Liberal adalah orang-orang yang tidak percaya bahwa Alkitab itu benar seluruhnya (tidak bisa salah). Liberalis juga kadang-kadang menolak otoritas Alkitab dan juga tidak percaya bahwa mujizat-mujizat yang terjadi di dalam Alkitab adalah hal hal yang benar-benar terjadi. Karena tidak mengerti tentang iman penginjilan konservatif, kaum liberalis ini sering menyamakan denominasi penginjilan konservatif dengan saudara-saudara sepupu mereka yang kurang memiliki toleransi yaitu aliran "fundamentalis".

Tetapi ini adalah suatu kesalahan, sebab sebagai sebuah kelompok, aliran penginjilan konservatif ini lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan hubungan-hubungan baru dibanding kaum fundamentalis (lihat bawah)

4. Aliran Penginjilan Konservatif

Aliran penginjilan konservatif merupakan sub kelompok dari denominasi penginjilan yang non Karismatik tetapi bukan berarti anti Karismatik.

Karismatik dan aliran penginjilan konservatif memegang tiap pokok-pokok penting iman Kristen secara umum. Denominasi penginjilan konservatif secara agresif menolak pengaruh teologi liberalisme.

Dalam pandangan aliran penginjilan konservatif ini, aliran Karismatik membawakan bagi kami pembaharuan rohani dan pengalaman yang lebih mendalam tentang apa yang dilakukan Tuhan dalam kehidupan mereka secara langsung.

Teologi adalah hal yang sangat penting bagi aliran penginjilan konservatif ini. Padahal di dalamnya ada suatu penghalang untuk dapat mengerti tentang tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban yaitu karena sebagian dari pengaruh teologi aliran penginjilan konservatif ini secara turun-temurun tidak dapat menerima bahwa karunia-karunia (bahasa Yunani = pneumatikos) masih dapat bekerja saat ini. (Lihat Bagian C4, "Tanda-Tanda Dan Keajaiban-Keajaiban Hari Ini" dalam Petunjuk Latihan Bagi Pemimpin).

Mungkin ada hal-hal lainnya yang dapat menolong aliran ini untuk menerima kekuatan Roh. Mungkin seseorang dapat menunjukkan satu bentuk yang lain yaitu bagaimana karunia-karunia Karismatik dapat bekerja, contohnya "penginjilan dengan kuasa".

Dokter C. Peter Wagner (Profesor dari Sekolah Teologi Seminari Fuller dari World Mission di Amerika Serikat) merefleksikan gagasan ini seketika dia ditanya apakah ia adalah pengikut Karismatik ataukah Pantekosta:

Saya melihat diri saya ini bukan sebagai pengikut aliran Karismatik maupun Pantekosta. Saya adalah jemaat gereja Lake Avenue Congregational Church. Saya adalah seorang pengikut paham berjemaat. Gereja saya bukanlah sebuah gereja Karismatik, meskipun beberapa anggota jemaat kami adalah penganut aliran Karismatik.

Namun demikian, gereja kami terbuka untuk cara Roh Kudus bekerja di antara penganut Karismatik. Contohnya, gembala kami setiap akhir kebaktian selalu mengundang orang-orang yang membutuhkan kesembuhan jasmani dan kesembuhan bathin (patah hati dan sebagainya) untuk maju ke depan. Maka orang-orang tersebut akan pergi ke ruang doa untuk diurapi dengan minyak dan didoakan. Kita mempunyai sebuah tim yang beranggotakan orang-orang awam yang mengetahui caranya berdoa bagi orang-orang sakit.

Kita akan lebih suka melakukan hal-hal tersebut dengan tatacara yang sesuai dengan tradisi jemaat kami; kita tidak melakukan hal yang sama persis dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang Karismatik dan orang-orang Pantekosta. Tetapi kita tetap mendapatkan hasil yang sama.

5. Aliran Fundamentalis.

Para pengikut aliran fundamentalis ini berbeda dengan pengikut aliran penginjilan konservatif. Walaupun mereka meyakini mujizat-mujizat dalam pelayanan Yesus dan Bapa-bapa gereja mula-mula mereka menganut teori perhentian (cessation) dan samasekali menolak Baptisan dalam Roh Kudus, karunia-karunia Roh Kudus dan pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus yang paling ajaib sekalipun.

Beberapa pengikut fundamentalis ini malah mengatakan bahwa manifestasi Roh adalah pekerjaan iblis.

Cara pandangan sedemikian ini sudah berada pada batas-batas yang paling berbahaya dari penghujatan terhadap Roh Kudus. "Sebab itu aku berkata kepadamu ... apabila seseorang mengucapkan sesuatu ... menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak dan di dunia akan datangpun tidak" (Mat 12:31,32).

6. Denominasi Baptis - Denominasi Protestan yang terbesar

Prinsip-prinsip Pengakuan Philadelphia tahun 1742 secara garis besar diambil dari prinsip-prinsip Pengakuan London tahun 1689 oleh para pengikut Baptis di Amerika. Secara keseluruhan, hampir semua penganut denominasi Baptis di seluruh dunia akan mendukung/menyetujui enam prinsip dasar di bawah ini :

  • Supremasi Alkitab/Alkitabiah buku yang paling unggul
  • Baptisan orang-orang percaya yang benar hanya dilakukan dengan cara membenamkan seluruh tubuh saja
  • Gereja hanya terdiri dari orang-orang percaya saja
  • Imamat orang-orang percaya
  • Pemerintahan gereja yang berjemaat
  • Pemisahan gereja dan negara.

Pernyataan-pernyataan di atas menempatkan denominasi Baptis dalam arus utama Protestanisme yang bersifat penginjilan. Meskipun ada perbedaan doktrin-doktrin yang cukup penting antara denominasi Baptis dengan kelompok-kelompok Protestan yang lain seperti Metodis dan Presbiterian, tetapi secara liturgis ada juga sedikit perbedaan-perbedaan yang (dalam tata-cara kebaktian-kebaktian gereja).

Hal-hal yang sudah tidak lagi disebut dalam formula doktrin-doktrin Baptis modern ialah tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban atau karunia-karunia Roh. Meskipun demikian, pada awalnya, denominasi Baptis yang mula-mula menunjukkan adanya keterbukaan terhadap menifestasi Roh.

Dari Inggris para penganut denominasi Baptis di Amerika mewarisi tradisi penumpangan tangan setelah dilakukannya baptisan air "yaitu untuk lebih lanjut menerima Roh Kudus yang dijanjikan atau sebagai kasih karunia dari Roh Kudus ... " sebab "seluruh Injil pada zaman dahulu diteguhkan dengan adanya tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban serta mujizat yang bermacam-macam dan Karunia Roh Kudus secara menyeluruh".

Sejarawan denominasi Baptis, Edward Hiscox menunjuk pada arsip-arsip awal dari asosiasi Philadelphia yang menandakan bahwa Karunia Roh Kudus yang beraneka ragam itu pernah bekerja pada gereja-gereja di daerah Philadelphia sekitar tahun 1743.

7. Gereja Tuhan Dalam Kristus - Denominasi Pantekosta Yang Terbesar.

Amerika Serikat memiliki populasi bangsa campuran antara Afrika dengan bangsa Amerika (Afro-Americans) yang besar. Sebagian besar adalah keturunan dari budak-budak yang di impor dari Afrika antara tahun 1600 sampai 1800.

Denominasi Pantekosta terbesar dan tertua di Amerika Serikat adalah Gereja Tuhan dalam Kristus di mana anggotanya sebanyak 95 persen adalah orang kulit hitam (bangsa Afrika).

Ledakan gerakan Pantekosta permulaan dan pertumbuhannya pada abad 20 banyak mendapat pengaruh dari gerakan Kesucian (Holines) pada akhir abad 19 di negara-negara bagian Amerika Serikat bagian Selatan (negara-negara bagian tempat perbudakan zaman dahulu). Akar-akar kejadian tersebut juga tertanam dalam budaya dan sejarah bangsa kulit hitam Amerika.

a. Awal Mulanya. Kisah dari gereja ini pada tahun-tahun pertamanya sebagian besar dimulai oleh dua pemimpin gereja-gereja yang sangat terkenal, yaitu C.P. Jones dan C.H. Mason.

Charles Harison Mason lahir pada tahun 1866 di Bartlett, Tenessee, adalah putra dari dua budak belian. Ia dibesarkan di Gereja Baptis Misionari dan sebagai anak muda, ia merasakan adanya panggilan Tuhan untuk berkhotbah.

Pada tahun 1893 ia masuk ke dalam Lembaga Alkitab Baptis untuk mempelajari pelayanan tapi segera ia menjadi sedih terhadap pengajaran liberal yang didengarnya. Ia meninggalkan sekolah tersebut dalam waktu tiga bulan saja se-bab ia merasa "tidak ada keselamatan di dalam sekolah-sekolah ataupun dalam Perguruan Tinggi".

Pada tahun 1895, ia bertemu dengan Charles Price Jones, seorang pengkhotbah muda dari Baptis yang memberi pengaruh besar dalam hidupnya dan saat itu Pendeta Charles Price Jones adalah gembala pada Gereja Baptis di Mt. Helms.

Kemudian pada tahun itu juga, Jones dan Mason mengadakan perjalanan untuk suatu kebaktian dimana mereka adalah para pembicaranya. Mereka berkhotbah mengenai doktrin Wesleyan (denominasi Metodis) yaitu doktrin mengenai penyucian secara keseluruhan sebagai pekerjaan kedua dari karunia.

Karena memulainya gerakan Penyucian di gereja-gereja Baptis setempat, ke dua orang pendeta yang berkobar-kobar ini langsung ditolak dari persekutuan-persekutuan dan dilarang berkhotbah di persekutuan gereja-gereja Baptis setempat.

Karena kejadian itu, mereka lalu mengadakan suatu kegerakan rohani yang bersejarah di sebuah pabrik perusahaan kapas pada bulan Februari 1896 dan di sana terbentuklah jemaat setempat yang pertama.

Nama untuk kelompok baru tersebut timbul dalam benak Mason pada bulan Maret 1897 sementara ia berjalan-jalan di kotanya.

Gereja Tuhan Dalam Kristus tampaknya menjadi sebuah nama yang alkitabiah bagi gereja Kesucian yang baru. Ajaran kelompok baru tersebut adalah doktrin-doktrin yang bertipe perfeksionis dari gerakan Kesucian pada waktu pergantian abad 19.

Bagi mereka yang menerima pengalaman penyucian menjadi suci dan kemudian dikenal sebagai orang-orang kudus. Para pengikut aliran Kesucian ini tidak merokok maupun minum minuman beralkohol. Cara mereka berpakaian sangat sopan, mereka juga adalah para pekerja keras dan selalu membayar rekening-rekening mereka.

Mereka memuji Tuhan dengan berkobar-kobar dan menari di dalam roh. Seorang petani desa yang paling miskin sekalipun dapat menjadi pemberita Injil dan bahkan menjadi Bishop di gereja mereka.

Pada tahun 1897, Gereja Tuhan dalam Kristus secara resmi disahkan, ini adalah gereja Pantekosta pertama yang kemudian menjadi sangat populer. Kemudian, kantor pusat gereja tersebut menjadi suatu tempat diadakannya sidang tahunan yang sangat besar, yaitu suatu kumpulan dari ribuan orang yang beriman.

Untuk beberapa tahun lamanya, gereja tersebut berdiri dengan tentram dan damai di bawah dwi kepemimpinan. Meskipun Jones adalah pimpinan gereja tersebut, Mason merupakan suatu pribadi yang menonjol juga di gereja itu. Mereka merupakan tim yang bagus dan harmonis.

Mason dikenal dengan karakternya yang saleh dan kemampuannya berkhotbah, sedangkan Jones dikenal karena lagu-lagunya yang menjadi populer di seluruh penjuru negara.

b. Berita Dari Jalan Azusa. Pada akhirnya ketenangan di antara Jones dan Mason berakhir juga, yaitu ketika pada tahun 1906 muncul pesan dari suatu misi kecil yang merupakan aliran Pantekosta baru yang ada di jalan Azusa, Los Angeles, California.

Gembala dari misi tersebut adalah seorang kulit hitam, yaitu William J. Seymour yang dalam khotbahnya menyampaikan bahwa para orang suci meskipun sudah disucikan, belumlah menerima baptisan Roh Kudus sampai mereka dapat berbahasa lidah.

Dikatakan bahwa Karunia-Karunia Roh dapat diperoleh lagi di gereja di jalan Azusa tersebut dan bahwa orang-orang kulit putih berdatangan untuk diajar oleh orang-orang kulit hitam untuk menyembah bersama-sama di dalam kasih dan tidak akan ada perbedaan antara putih dan hitam.

Berita dari jalan Azusa ini mendapat tanggapan yang berbeda-beda di Gereja Tuhan dalam Kristus yang pada waktu itu sudah tersebar di banyak negara bagian.

Jones tenang-tenang saja menanggapi ajaran tersebut sedangkan Mason sangat bergairah untuk melakukan perjalanan ke Los Angeles untuk mencari keterangan tentang kegerakan baru itu.

Selama bertahun-tahun Mason mengklaim Allah menganugrahi dia dengan keadaan yang supra alami yang dinyatakan dalam impian-impian dan penglihatan-penglihatan. Pada akhirnya, Mason membujuk kedua rekannya yang juga memegang pimpinan di gerejanya untuk menyertai dia dalam perjalanannya ke jalan Azusa. Pada bulan Maret 1907, Mason bersama J.A. Jetter dan D.J. Young melakukan perjalanan ke Los Angeles.

Mereka menyaksikan bahwa keadaan di jalan Azusa sangat penuh kuasa dan meyakinkan. Sesuai dengan kata-kata Frank Bartleman, "batas warna yang ada sudah dicuci bersih oleh darah". Orang-orang dari segala jenis ras dan kebangsaan menyembah bersama-sama di dalam kesatuan dan persamaan yang sangat menyolok.

Karunia berbahasa lidah disertai juga oleh karunia-karunia lainnya, seperti penafsiran, penyembuhan, kata-kata hikmat dan pengetahuan serta pengusiran roh-roh jahat. Dalam waktu singkat, Mason dan Young menerima Baptisan mereka di dalam Roh, berbahasa asing dan kembali ke rumah mereka dengan gairah yang menyala-nyala untuk membagikan pengalaman baru mereka dengan seluruh anggota jemaat yang ada.

Ketika mereka sampai, mereka terkejut ketika mengetahui bahwa telah ada seorang yang lain yang telah datang dari jalan Azusa, yang bernama Glen A.Cook seorang kulit putih yang telah mengunjungi gereja mereka dan memberitakan doktrin Pantekosta baru tersebut.

Banyak orang-orang kudus telah menerima berita tersebut dan berbicara dalam bahasa lidah. Tetapi semua orang tidak dapat menerima berita dari Cook.C.P. Jones yang pada tahun 1907 menjabat sebagai pengawas dan penatua yang mengetahui denominasi tersebut menolak ajaran Cook tentang Baptisan Roh Kudus.

c. Perpecahan Gereja. Pergumulan untuk masa depan gereja timbul setelah partai Pantekosta baru yang dipimpin Mason bersaing dengan Jones di dalam hal kepemimpinan dalam gereja. Pada bulan Agustus 1907, masalah tersebut menjadi masalah utama dalam jemaat besar gereja tersebut.

Setelah melewati perdebatan-perdebatan panjang yang berakhir setelah tiga hari dan berlangsung sampai malam hari; jemaat menarik hubungan persekutuan mereka dari C.H. Mason dan semua orang yang mendukung dan mempertahankan doktrin tentang berbicara dalam bahasa lidah "sebagai bukti dari Baptisan Roh Kudus". Ketika Mason meninggalkan jemaat tersebut, sekitar separuh hamba-hamba Tuhan dan juga anggota jemaat meninggalkan gereja bersama dia.

Dalam bulan September 1907, kelompok Pantekosta mengadakan suatu pertemuan lagi dan Gereja Allah dalam Kristus menjadi anggota yang penuh dari Gerakan Pantekosta.

Pada bulan September 1909, dua tahun setelah pertentangan tersebut; pengadilan mengizinkan Mason untuk tetap menggunakan nama Gereja Tuhan dalam Kristus. Pernyataan Pantekosta ditambahkan pada bahan iman mereka yang memisahkan Baptisan dalam Roh Kudus dari pengalaman Penyucian. Pernyataan itu berbunyi : "Baptisan penuh dalam Roh Kudus dibuktikan dengan berbicara bahasa asing".

Meskipun bahasa Roh pada akhirnya diterima dalam gereja, manifestasi-manifestasi lain dari kehadiran Roh juga secara umum dilihat sebagai bukti hadirnya Roh Kudus, seperti penyembuhan, nubuatan, sorak sorai dan "menari dalam Roh". Hari-hari ini Gereja Tuhan dalam Kristus merupakan denominasi kulit hitam yang paling menonjol dan paling besar di seluruh wilayah Barat.

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
gereja_dunia.htm24 KB

Komentar