Pemimpin dan Saat Teduh (I)

Salam Kasih,

Syarat mutlak bagi pemimpin-pemimpin Kristen ialah "mengutamakan doa". Sebab, bukan kemampuan atau keterampilan yang akan menjadi sumber kuat dan kuasa seorang pemimpin dalam menjalankan peranannya, melainkan relasi yang erat dengan Allah, Sang Pemberi Hikmat. Kesombongan untuk mengandalkan diri sendiri dibandingkan untuk bergantung kepada Tuhan sepenuhnya sering kali adalah hal yang membahayakan bagi para pemimpin Kristen. Saul menjadi contoh terbaik tentang bagaimana seorang pemimpin yang tidak taat kepada kehendak Allah akan segera menemui kejatuhan. Ketika seorang pemimpin tidak lagi mengutamakan kehidupan doa dan saat teduhnya bersama Tuhan, ia akan menjadi semakin tidak peka dengan apa yang menjadi kehendak Allah dalam fungsi dan perannya. Kepemimpinannya akan semakin menjadi tidak efektif dan berjalan di jalur yang keliru, yang tentu saja akan berdampak serius bagi pelayanan, bahkan visi serta misi organisasi atau komunitas yang dipimpinnya.

Mengingat pentingnya doa dan saat teduh bagi para pemimpin, e-Leadership pada bulan November ini akan memberikan materi-materi pilihan yang terkait erat dengan kepekaan seorang pemimpin untuk melakukan kehendak Tuhan melalui doa dan saat teduh. Dengan membaca materi-materi tersebut, kiranya kita semua akan menjadi semakin efektif di dalam pelayanan masing-masing dan tidak menjadi rintangan atau batu sandungan bagi pekerjaan Tuhan di mana pun kita ditempatkan. Amin.


N. Risanti

Staf Redaksi e-Leadership,

N. Risanti

Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar