Semakin Kecil

Memiliki anggota keluarga atau teman yang punya kedudukan atau pengaruh di negeri ini dianggap sangat menguntungkan. Banyak kemudahan bisa diperoleh dengan memanfaatkan suatu relasi. Kebiasaan ini sudah lumrah di dalam masyarakat. Ada yang memanfaatkan hubungan untuk mendatangkan kemudahan mendapat pekerjaan, ada yang memakainya untuk melepaskan dia dari tuntutan hukum, dan ada pula yang merasa bisa bertindak semaunya karena ia adalah bagian dari sekelompok orang atau orang-orang yang memunyai pengaruh besar. Tidak heran bahwa orang-orang yang sering mengandalkan bentuk-bentuk seperti ini sering bertindak arogan dan merasa dunia ini milik mereka. Pada zaman modern sekarang, dunia menekankan konsep persaingan dan bagaimana mereka mengungguli orang-orang lain. Itulah yang dipercaya akan mendatangkan sukses.

Sebagai orang Kristen, kita seharusnya tidak menganut konsep seperti itu. Kekristenan meminta kita untuk tetap bersikap rendah hati, bahwa orang yang merendahkan hati akan semakin ditinggikan. Konsep ini tentu saja bertentangan dengan konsep duniawi -- pola pikir masyarakat modern mungkin menganggapnya aneh. Tetapi, sikap anak-anak Tuhan memang seharusnya seperti itu.

Yohanes Pembaptis memakai prinsip hidup seperti ini. Bayangkan, ia adalah seorang yang dipakai Tuhan untuk mempersiapkan pelayanan Kristus. Dialah yang membaptis sang Juru Selamat. Apakah kekurangan Yohanes? Ia bisa saja bersikap sombong karena di antara banyak manusia dialah yang dipakai Tuhan untuk tujuan yang begitu besar ini. Tetapi, Yohanes tidak bersikap demikian. Prinsip hidupnya adalah seperti ini: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yohanes 3:30) Yohanes mengatakan dengan tegas bahwa ia bukanlah Mesias itu, melainkan ia seorang yang diutus untuk mendahului Yesus.

"Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya." (Yohanes 3:28)

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama publikasi: Warta GKA "Abdi SABDA" 28 Maret 2010
Penulis : Tidak dicantumkan
Halaman : Tidak dicantumkan
Penerbit: Gereja Kristen "abdi SABDA"
File: 

Komentar