Pemimpin Yang Berhasil (Mazmur 20)
Mazmur ini kemungkinan besar lahir dalam konteks perang yang harus dilakukan raja Israel (ayat 7-10). Dalam peperangan, perhitungan yang masak, sarana perang yang baik, dan strategi adalah hal-hal utama untuk mencapai kemenangan. Namun untuk raja dan pemimpin Israel, perlu hal lain lebih penting daripada sekadar unsur strategis tadi.
Pertama, raja perlu dukungan doa rakyat. Keunikan doa rakyat dalam mazmur ini tidak semata ditujukan kepada Allah, tetapi ditujukan kepada raja (ayat 2-6). Itu berarti raja diingatkan bahwa bukan saja dukungan rakyat vital bagi keberhasilannya, tetapi jawab Tuhan atas doa tersebut adalah yang terpenting. Itu berarti bahwa dukungan dan doa rakyat harus sesuai dengan kehendak Allah. Usaha dan rancangan raja ditempatkan di bawah ketentuan tempat kudus. Doa rakyat saja tidak cukup. Kedua, raja perlu dukungan hamba Allah. Suara imam atau nabi (ayat 7-9), mengingatkan raja bahwa keberhasilan itu tidak berasal dari kemampuannya semata, tetapi dari tangan kanan Allah yang perkasa (ayat 7b).
Sejarah Israel dan Yehuda memiliki contoh-contoh raja yang agung dan besar. Raja-raja seperti Salomo, Omri, Yerobeam II, dan lainnya adalah raja-raja yang sukses dari segi kepemimpinan politis, perluasan wilayah, kemajuan ekonomi, dan lainnya. Tetapi mereka gagal karena mereka tidak taat, bermegah dan bersandar pada kekuatan selain Allah. Mereka bahkan murtad. Bukan kepemimpinan demikian yang kini dipaparkan Mazmur ini. Kita perlu mendoakan agar setiap pemimpin mengandalkan Allah dan melaksanakan kehendak-Nya.
Diambil dari:
Nama situs | : | SABDA.org (Publikasi e-SH) |
Alamat URL | : | http://www.sabda.org/ |
Judul asli artikel | : | Kepemimpinan yang Berhasil (Mazmur 20) |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 4 Juli 2011 |