Apa Itu Kepemimpinan Rohani?
Meskipun kepemimpinan spiritual melibatkan banyak prinsip yang sama dengan kepemimpinan secara umum, kepemimpinan spiritual memiliki beberapa kualitas berbeda yang harus dipahami dan dipraktikkan jika pemimpin spiritual ingin berhasil.
1. Tugas pemimpin rohani adalah untuk menggerakkan orang dari tempat mereka berada ke tempat di mana Allah menginginkannya. Ini adalah pengaruh. Begitu para pemimpin spiritual memahami kehendak Allah, mereka berusaha keras untuk mendorong pengikut mereka dari mengikuti agenda mereka sendiri menjadi mengejar tujuan Allah. Orang yang gagal menggerakkan orang menuju agenda Allah belum memimpin. Mereka mungkin telah menasihati, membujuk, memohon, atau mengintimidasi, tetapi mereka belum memimpin sampai orang-orang mereka menyesuaikan hidup mereka dengan kehendak Allah.
2. Pemimpin rohani bergantung pada Roh Kudus. Pemimpin rohani bekerja dalam paradoks karena Allah memanggil mereka untuk melakukan sesuatu yang, pada kenyataannya, hanya Allah yang bisa melakukannya. Pada akhirnya, pemimpin rohani tidak dapat menghasilkan perubahan spiritual pada manusia; hanya Roh Kudus yang bisa melakukannya. Namun, Roh sering menggunakan orang untuk menghasilkan pertumbuhan rohani pada orang lain.
3. Pemimpin rohani bertanggung jawab kepada Allah. Kepemimpinan spiritual mengharuskan rasa akuntabilitas yang kuat. Sama seperti seorang guru belum (dikatakan) mengajar sampai siswa telah belajar, para pemimpin tidak menyalahkan pengikut mereka saat mereka tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Pemimpin tidak membuat alasan. Mereka menganggap tanggung jawab mereka adalah menggerakkan orang untuk melakukan kehendak Allah.
4. Pemimpin rohani dapat memengaruhi semua orang, bukan hanya umat Allah. Agenda Allah juga berlaku di/untuk tempat umum seperti juga di tempat ibadah. Meskipun para pemimpin spiritual pada umumnya akan menggerakkan umat Allah untuk mencapai tujuan Allah, Allah dapat memakai mereka untuk memberikan pengaruh yang besar kepada orang-orang yang tidak beriman.
5. Pemimpin rohani bekerja berdasarkan agenda Allah. Hambatan terbesar bagi kepemimpinan rohani yang efektif adalah orang-orang mengejar agenda mereka sendiri dibanding mencari kehendak Allah.
Terlalu sering, orang beranggapan bahwa seiring dengan peran (sebagai) pemimpin dibarengi dengan tanggung jawab untuk menentukan apa yang harus dilakukan. Mereka mengembangkan tujuan agresif. Mereka memimpikan mimpi yang muluk-muluk. Mereka memberikan visi besar. Kemudian, mereka berdoa dan meminta Allah untuk bergabung dengan mereka dalam agenda mereka dan memberkati usaha mereka. Bukan itu yang dilakukan pemimpin rohani. (Mereka) mencari kehendak Allah, lalu mengerahkan umat mereka untuk mengejar rencana Allah. (t/N. Risanti)
Audio Apa Itu Kepemimpinan Rohani
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | CT Pastors |
Alamat situs | : | http://www.christianitytoday.com/pastors/2007/july-online-only/le-2003-001-22.13.html |
Judul asli artikel | : | What is Spiritual Leadership? |
Penulis artikel | : | Henry dan Richard Blackaby |
Tanggal akses | : | 10 November 2017 |
KUTIPAN
"Ia yang dituntut oleh posisinya untuk membicarakan hal-hal yang tertinggi, terdorong oleh posisinya juga untuk memberikan teladan dalam hal-hal yang tertinggi."
— Gregory The Great