Raja Bukit
Jalan menuju puncak itu berat. Tidak banyak orang yang akan pernah mencapai tempat di mana mereka dianggap sebagai salah satu yang terbaik di bidangnya. Bahkan lebih sedikit lagi yang dianggap sebagai yang terbaik. Namun, itulah yang telah dicapai oleh Jerry Rice. Ia disebut sebagai orang terbaik di bidang olahraga rugby. Dan ia juga memunyai rekor untuk membuktikannya.
Orang yang mengenalnya mengatakan bahwa ia memiliki bakat alami. Secara fisik, karunia yang diberikan Allah kepadanya sungguh luar biasa. Ia memiliki segala yang dicari oleh seorang pemimpin dalam diri pemainnya. Pelatih yang termasuk "Hall of Fame" (penghargaan atas prestasinya), Bill Walsh, mengatakan, "Saya rasa tak ada orang yang dapat menandinginya secara fisik." Namun, bukan itu saja yang membuatnya hebat. Kunci sukses dirinya yang sesungguhnya adalah disiplin diri. Tidak seperti pemain rugby mana pun, ia berlatih setiap hari.
Kisah kemampuan Rice untuk mendorong dirinya sendiri tercermin dari pengalamannya menaklukkan bukit. Yang pertama adalah ketika ia masih duduk di sekolah menengah. Di akhir setiap latihan, Pelatih B.L. Moor High School, Charles Davis, suka menyuruh para pemainnya lari turun naik bukit sejauh empat puluh yard sebanyak dua puluh kali. Pada suatu hari yang sangat panas, Rice ingin menyerah setelah sebelas kali turun naik bukit. Sementara ia menyelinap menuju ruang ganti pakaian, ia sadar akan perbuatannya. "Jangan menyerah," katanya kepada diri sendiri, "karena begitu menyerah, kamu akan merasa OK-OK saja". Ia pun kembali dan menyelesaikan larinya dan ia tidak pernah menyerah semenjak itu.
Sebagai pemain profesional, ia terkenal dengan kemampuannya untuk lari mendaki bukit lainnya. Yang satu ini adalah trek sejauh 2,5 mil di San Carlos, California, yang menjadi bagian teratur dari latihannya. Para pemain top lain berusaha mengimbanginya, namun mereka semua kalah stamina. Hanya saja, itu hanyalah sebagian dari latihan rutin Rice. Bahkan di luar musim bertanding pun, sementara pemain lainnya memancing atau bersantai, Rice tetap berlatih, mulai dari pukul 07.00 pagi hingga siang hari. Seseorang pernah bergurau, "Kondisinya begitu baik sehingga membuat Jamie Lee Curtis tampak seperti James Earl Jones."
"Yang tidak dipahami banyak orang tentang Jerry adalah bahwa baginya, rugby itu dua belas bulan penuh," kata seorang pemain NFL lainnya. "Ia punya bakat alami, tapi ia tetap latihan. Itulah yang membedakan antara yang baik dan yang hebat."
Baru-baru ini, Rice mendaki bukit lainnya dalam kariernya: ia kembali setelah kecelakaan parah. Sebelumnya, ia tidak pernah melewatkan pertandingan dalam sembilan belas musim bertanding. Itu adalah bukti dari etika kerjanya yang penuh disiplin serta keuletan yang mutlak. Ketika lututnya terluka pada tanggal 31 Agustus 1997, orang pikir ia takkan main lagi musim itu. Toh, hanya ada satu pemain yang pernah mengalami kecelakaan yang sama dan main lagi di musim yang sama, yaitu Rod Woodson. Lututnya pulih dalam waktu empat setengah bulan. Rice pulih dalam waktu tiga setengah bulan -- melalui daya tahan, tekad, serta disiplin diri yang luar biasa. Orang tidak pernah melihat yang sepertinya. Rice terus membangun rekornya dan reputasinya sambil membantu timnya menang.
Jerry Rice adalah teladan sempurna dalam hal kuasa disiplin diri. Tak seorang pun dapat mencapai dan mempertahankan sukses tanpa disiplin diri. Dan seberapa berbakat pun seorang pemimpin, karunia-karunianya takkan pernah mencapai potensi maksimal tanpa disiplin diri. Disiplin diri memosisikan seorang pemimpin untuk mencapai tingkat tertinggi dan merupakan kunci bagi kepemimpinan yang langgeng.
Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku: 21 Kualitas Kepemimpinan Sejati Judul bab : Disiplin Diri: Orang yang Pertama Anda Pimpin Adalah Diri Anda Sendiri Penulis : John C. Maxwell Penerjemah: Drs. Arvin Saputra Penerbit : Interaksara, Batam Centre 2001 Halaman : 178 -- 180